Berita Sikka

Toilet Sekolah Tak Punya,Lima Siswi Mundur dari SMAN Restorasi Doreng di Kabupaten Sikka

Nama SMAN Restorasi Doeng Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Pulau Flores terkesan mentereng.

Editor: Egy Moa
DOK.KSP KOPDIT OBOR MAS
Pengurus dan manjemen KSP Kopdit Obor Mas Maumere menyerahkan bantuan pendidikan kepada SMAN Restorasi Doreng di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Kamis 11 Agustus 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Paulus Kebelen.

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Nama SMAN  Restorasi Doreng di Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Pulau Flores terkesan mentereng. Ternyata dibalik nama yang mentereng tak sebagus tersedianya fasilitas di sekolah milik pemerintah ini.

Tak hanya kekurangan ruangan belajar yang jauh dari layak, kebutuhan toilet justru menjadi problem paling serius di sekolah yang memasuki usia tahun kedua ini.

Karena tak punya toilet, bila para siswa hendak ke toilet maka  para guru harus bersedia membonceng mereka dengan sepeda motor mengitari kampung meminjam toilet warga yang dekat sekolah. Tahun ajaran lalu, lima orang  peserta didik mundur karena kesulitan mengakses toilet.

Kepala SMAN Restorasi Doreng, Yulius Juang, S.Pd membeberkannya kesulitan sekolahnya ketika menerima kunjungan pengurus dan manajemen KSP Kopdit Obor Mas Maumere, Kamis siang 11 Agustus 2022.

Baca juga: Graha Kopdit Obor Mas Tujuh Lantai Dibangun di Jalan Ahmad Yani Maumere

BANGUNAN DARURAT
Kondisi bangunan darurat SMAN Restorasi Doreng di Kabupaten Sikka,Pulau Flores,Kamis 11 Agustus 2022.

Kopdit Obor Mas peduli keadaan itu membantu Rp 10 juta diserahkan Ketua Pengurus,Markus Menando, S.Pd didampingi anggota pengurus, Valerianus Samador,SP, Andreas Mbete, dan Vinsensius Hubertus. Selain  dihadiri Manager Area Sikka, Martonsius Juang, Manager Cabang Habi Bola, Paulus Adur, dan staf kantor pusat  Agustina Flora.

Bantuan diterima Kepala SMAN Restorasi Doreng,  Yulius Juang, S.Pd, dan Ketua Komite, Virgilius Dalo disaksikan para guru dan siswa. Dana sumbangan ini akan digunakan membangun ruang kelas dan toilet.

Yulius membeberkan, sekolahnya kesulitan ruang kelas bagi peserta didik. Semula, mereka meminjam Gedung SD Edat, tapi kemudian bersepakat dengan komite dan panitia keluar dari sekolah itu agar bisa mandiri.

Mareka mendirikan empat ruang kelas darurat dinding bambu, lantai tanah,sedangkan kursi dan meja disumbang oleh orangtua peserta didik. Mereka juga swadaya membangun toilet agar tidak kesulitan lagi.

Baca juga: Sukseskan Sinode Keuskupan Maumere, Kopdit Obor Mas Serahkan Dana Solidaritas Rp 50 Juta

Dijelaskannya,  SMA N Restorasi Doreng memiliki  empat rombongan belajar, mencakup dua  kelas IPA dan dua   kelas IPS. Tahun ini merupakan tahun kedua kegiatan belajar mengajar (KBM), sehingga  baru memiliki kelas X dan XI.

Jumlah siswa kelas X  sebanyak 50 orang dan kelas XI sebanyak 56 org didukung guru 15 orang guru, tiga staf tata usaha dan seorang kepala  sekolah. Kekurangan ruangan belajar, KBM dilakukan bergelombang, pagi  hari untuk  kelas X dan siang sampai sore untuk  kelas  XI.

Untuk  mengakses  internet, siswa kelas X belajar di rumah seorang guru di Kampung Wualadu. Sebab, di lokasi sekolah belum tersedia jaringan internet dan listrik PLN.

Yulius  menyampaikan ucapan  terima kasih kepada Kopdit Obor Mas yang tulus hati membantu sekolah ini. Dana tersebut digunakan melengkapi fasilitas sekolah.

Baca juga: Service, Sensasi dan Solusi, Resep GM Kopdit Obor Mas untuk Karyawan Baru Jalani OJT

Ketua Komite , Virgilius Dalo mengatakan ruang kelas darurat dibangun pada  tanah miliknya. Ia dan keluarga meminjamkan sementara lahan dibangun ruang kelas darurat terletak berhadapan dengan lahan sekolah yang dibeli seharga Rp  400 juta.

Ketua Pengurus Kopdit Obor Mas, Menando  mengatakan sumbangan ini merupakan kepedulian Kopdit Obor Mas terhadap pendidikan di Kecamatan Doreng. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah kerja dar Kantor Cabang Habi Bola.

Menando berharap sekolah tak melihat nominal yang diberikan, tetapi kepedulian Kopdit Obor Mas berpartisipasi dalam pendidikan generasi bangsa.

'Saya minta anak-anak belajar menabung sejak usia sekolah, sehingga menjadi satu  kebiasaan yang baik menyiapkan masa depan," pinta Menando. *

Berita Sikka lainnya

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved