Berita Ende

Ema-Ema Award dari Universitas Flores;Orang-Orang Biasa Bekerja dalam Diam untuk Banyak Orang

niversitas Flores (Unflor) melaksanakan Festival 77 merayakan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa 16 Agustus 2022.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Festival 77 memperingati  HUT ke-77 Kemerdekaan RI di halaman Auditorium Universitas Flores, Selasa 16 Agustus 2022.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi

TRIBUNFLORES.COM,ENDE-Universitas Flores (Unflor) melaksanakan Festival 77 merayakan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa 16 Agustus 2022.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan yakni renungan perjuangan, parade 77 meter bendera merah putih di tiga titik yakni Ndao, Ippi, Wolowona, penyerahan hadiah bagi 77 anak generasi penerus bangsa, paramotor show, simponi kemerdekaan dalam teater, tari, musik dan paduan suara.

Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif), Dr. Lorentius D. Gadi Djou, Akt mengatakan festival 77 dilaksanakan untuk merayakan HUT kemerdekaan RI ke-77 karena angka 77 merupakan angka baik berdasarkan mitologi Yunani.

"Setelah berdiskusi dengan pihak rektorat, kami melaksanakan berbagai macam kegiatan yang disebut dengan Festival 77," jelasnya

Baca juga: Peringati HUT ke 77 RI, Jajaran Rutan Larantuka Pakai Sarung Tenun Ikat NTT saat Upacara Bendera

Lorentius mengatakan, perguruan tinggi yang sudah lama berada di Flores akan memberikan penghargaan E'ma Ema Award kepada orang-orang yang sudah memberikan inspirasi bagi banyak orang di daerah tersebut. Penghargaan tersebut diberikan kepada orang-orang biasa yang secara konsisten memberi makna bagi banyak orang.

"Ada tujuh orang yang sudah lama dan ada tujuh orang yang baru yang sudah kita riset bahwa mereka pantas untuk menerima penghargaan itu," ujarnya.

Lorentius menjelaskan bahwa, pemberian penghargaan tersebut dilakukan karena pihaknya melihat bahwa konteks pahlawan masa kini sudah tidak ada lagi. Padahal, dalam kenyataannya, selama 77 tahun ini ada banyak sekali orang-orang yang secara konsisten bekerja dalam diam untuk kepentingan banyak orang.

"Seperti budayawan, musisi, bidan, dokter, guru dan lain-lain. Misalnya guru bahwa dia bukan satu-satunya. Tapi hasil riset kami bahwa dia bisa kita ambil untuk mewakili semua guru. Masa mudanya dia bergerak mengajar dari gunung ke gunung. Gajinya tidak seberapa dengan pengorbanannya dia untuk mengajar. Dan orang-orang seperti itu pada hakekatnya adalah pahlawan," ungkapnya

Baca juga: HUT ke-77 RI di Sikka, Warga Kojadoi Kibarkan Bendera Merah Putih di Tengah Laut

Lorentius mengaku pemberian penghargaan tersebut tidak akan dilakukan setiap tahun, namun dilakukan pada tahun dengan angka yang baik. Sebab jika dilakukan setiap tahun maka pada tahun-tahun selanjutnya akan sembarang memilih orang.

"Karena inspiring people tidak mudah ditemukan. Maka kita harus lihat dari rentang waktu yang lumayan panjang baru diberikan. Jadi 77 kita buat, 88 juga kita buat, dan seterusnya. Jadi kita akan buat terus pada angka-angka yang bagus seperti ini," ungkapnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Ende untuk terus berkarya dalam bidangnya masing-masing dengan konsisten untuk mengisi kemerdekaan RI. 

Berita Ende lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved