Berita NTT

Ombudsman NTT Diskusi dengan Pemasok Telur di Pulau Timor, Bahas Layanan di Pelabuhan

Kepada Hengky Moarloanto ia berpesan agar sebagai penguasa pemasok telur tolong dapat menekan harga telur agar tidak terlalu mahal.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-OMBUDSMAN NTT
DISKUSI - Kepala perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, menerima kunjungan dan berdiskusi banyak hal dengan Hengky Moarloanto, seorang pengusaha sembako di Kota Kupang. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kepala perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, menerima kunjungan dan berdiskusi banyak hal dengan Hengky Moarloanto, seorang pengusaha sembako di Kota Kupang.

Hengky adalah pemilik UD Panca Sakti, pemasok telur yang menguasai kurang lebih 60 persen pasar di Pulau Timor.

Sudah beberapa kali dirinya berdiskusi dengan Hengky terkait layanan instansi terkait di area pelabuhan.

Darius ingin mendengar ceritera tentang bagaimana kelancaran layanan di area pelabuhan dan layanan instansi pemerintah lain yang dirasakannya sebagai pelaku usaha.

Baca juga: Oris, Mantan Jurnalis Dilantik Jadi Kepala Desa di Sikka, Simak Program Kerjanya

 

Mendengar langsung dari mereka yang membutuhkan layanan adalah feedback yang baik agar kita tahu darimana mulai memperbaikinya.

Menurut Hengky, saat ini layanan pelabuhan khususnya PT Pelindo sudah bagus. Waktu tunggu bongkar muat (dweliing time) sudah cepat karena ada dua crane yang beroperasi 24 jam dan sudah ada prioritas bongkar bagi barang yang cepat rusak seperti telur, buah, daging dan lain-lain.

Tidak ada masalah. Harapannya hanya satu adalah agar kapasitas pelabuhan ditingkatkan lagi agar bisa melayani bongkar muat kapal-kapal besar.

Tarif kontainer/trucking khusus dari Pelabuhan Tenau menuju Kota Kupang yang dikeluhkan terlampau mahal ikut kami diskusikan. Standarisasi tarif trucking diperlukan karena tarif yang tidak terkontrol menjadi salah satu pemicu naiknya harga barang.

Baca juga: El Tari Cup Lembata 2022 Panitia Undang Menpora Hadir Buka, Surat Undangan Sudah Dikirim

Sementara itu Darius menyebutkan pihaknya menyambut baik pernyataan GM Pelindo Kupang agar ada peraturan daerah yang mengatur tarif per zonasi sebagaimana terjadi pelabuhan daerah lain di luar NTT.

Cara ini mimimal bisa menekan tarif angkut dan laju inflasi di NTT yang dominan disumbang dari sektor transportasi dan telur ayam.

Kepada Hengky Moarloanto ia berpesan agar sebagai penguasa pemasok telur tolong dapat menekan harga telur agar tidak terlalu mahal.

Harusnya makin banyak pemasok telur, harga di pasar tidak mencekik. Jangan sampai harga telur disepakati satu dua pengusaha sehingga menyerupai kartel.

Baca juga: Lagi! Polisi Tangkap Seorang Petani, Bandar Kupon Putih di Tenda Ruteng Manggarai

Itu sangat memberatkan masyarakat NTT yang angka kemiskinan penduduknya masih berada pada angka 20 persen atau lebih dari 1 juta orang.

Ia juga meminta dukungan agar upaya-upaya perbaikan layanan terus mendapat dukungan semata-mata untuk kemajuan daerah ini.

"Hindari suap, sogok dan godaan lain kepada para aparatur negara agar mereka mampu bekerja lebih maksimal. Terima kasih atas kunjungan dan diskusi ini. Semoga bermanfaat,"ujarnya.

Berita NTT lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved