Berita Sikka

Maria Yohana Erfin Tia, Ucapkan Terima kepada SAR Maumere Gunakan Bahasa Isyarat

Maria Yohana Erfin Tia, warga Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka itu dengan lancar menggunakan bahasa isyarat.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ ALBERT AQUINALDO
BAHASA ISYARAT - Maria Yohana Erfin Tia saat menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim Kantor SAR Maumere usai pelaksanaan kegiatan simulasi bencana di lapangan SMP San Karlos Habi, Sabtu, 27 Agustus 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Usai pelaksanaan simulasi bencana alam gempa bumi bertempat di lapangan SMP San Karlos Habi, salah seorang peserta yang berasal dari Disabilitas Merdeka Kabupaten Sikka menyampaikan ucapan terima dengan menggunakan bahasa isyarat.

Maria Yohana Erfin Tia, warga Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka itu dengan lancar menggunakan bahasa isyarat.

Dihadapan tiga instruktur dari Kantor SAR Maumere dan Forum Pemuda Habi-Langir, difabel tuna wicara ini menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah melibatkan Disabilitas Merdeka Kabupaten Sikka dalam kegiatan simulasi bencana alam gempa bumi itu.

Baca juga: Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto Sambangi Mapolsek Riung, Hindari Tindakan yang Melukai Hati Warga

 

Usai menyampaikan ucapan terima dengan menggunakan bahasa isyarat, Ibu Susi Susilowati, salah satu pemerhati disabilitas Kabupaten Sikka juga menyampaikan tanggapannya dengan menggunakan bahasa Inggris.


Forum Pemuda Habi-Langir dan SAR Maumere Gelar Simulasi Bencana

Sementara itu, dalam kegiatan simulasi bencana alam gempa bumi yang diinisiasi oleh Forum Pemuda Habi-Langir yang bekerja sama dengan Kantor SAR Maumere, peserta simulasi terlihat sangat antusias.

Riswan Dwi Putra, salah satu Rescuer Terampil dari Kantor SAR Maumere menyampaikan bahwa kegiatan simulasi bencana alam gempa bumi kali ini, tim Kantor SAR Maumere memadukan keterampilan penanganan korban.

"Jadi simulasi hari ini kami padukan dengan keterampilan atau teknik penanganan korban atau pemindahan korban pada saat terjadi gempa bumi, jika masih ada korban di dalam ruangan, kita bekali dengan teknik evakuasi korban," jelas Riswan.

Para pelajar SMP San Karlos Habi dilatih bagaimana mengevakuasi korban bencana alam gempa bumi
EVAKUASI- Para pelajar SMP San Karlos Habi dilatih bagaimana mengevakuasi korban bencana alam gempa bumi saat terjadi bencana, Sabtu, 27 Agustus 2022

Hal itu, kata Riswan, guna memastikan semua korban dievakuasi saat terjadi gempa bumi.

Riswan mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelajar, para guru, disabilitas dan pemuda serta masyarakat dan para biarawati untuk belajar cara menyelamatkan diri sendiri dan orang pada terjadinya gempa.

"Kedepannya, jika ada kejadian atau bencana alam agar kita semua tidak panik, dan selalu mencari informasi dari sumber yang dapat dipercaya," jelasnya.

Meri Jano, salah satu pemerhati disabilitas Kabupaten Sikka yang ikut hadir dalam kegiatan simulasi bencana itu menyampaikan dengan adanya kegiatan simulasi ini, mereka bisa mengetahui cara menyelamatkan atau mengevakuasi diri saat terjadi bencana alam.

Meri Jano berharap agar diberikan ruang dan waktu untuk melaksanakan kegiatan simulasi bencana khusus untuk disabilitas di Kabupaten Sikka.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMP San Karlos Habi, Kamilus Anis.

Kamilus Anis usai kegiatan simulasi itu menyampaikan apresiasi kepada Kantor SAR Maumere yang sudah memberikan pengetahuan dan edukasi terkait penangganan bencana.

"Kegiatan ini sangat positif sekali untuk kami dan kami juga butuh kolaborasi dengan pihak lain seperti pemuda dan pihak lain seperti Basarnas pada hari ini dan kegiatan sangat penting sekali mengingat bangunan kami bertingkat," jelasnya.

Baca juga: Pelantikan 17 Kades di Sikka, Bupati Fransiskus Roberto Diogo Minta Perhatikan Air Bersih & Listrik

Suster Ann, SMI, salah satu peserta kegiatan juga mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat mengingat bangunan biara yang mereka tempati merupakan bangunan tingkat.

Koordinator sementara FPHL, Dodig Efendi pada kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim Kantor SAR Maumere yang bersedia memberikan simulasi dan teknik penanganan korban untuk pelajar, biarawati, dan disabilitas di Desa Habi dan Desa Langir.

SIMULASI - Tiga pelajar SDK Habi sedang melakukan praktek evakuasi korban bencana alam dengan menggunakan tandu pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
SIMULASI - Tiga pelajar SDK Habi sedang melakukan praktek evakuasi korban bencana alam dengan menggunakan tandu pada Sabtu, 27 Agustus 2022. (TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO)

"Kegiatan ini sangat penting karena kami melihat masyarakat belum terlalu memahami cara menyelamatkan diri dan menyelamatkan orang lain pada saat terjadi becanda, jadi dengan kegiatan simulasi ini, sudah ada sedikit pengetahuan yang diperoleh dari SAR dalam kaitannya dengan itu," ujarnya.

Dia berharap, kedepannya bisa bekerja sama lagi dengan SAR Maumere untuk melaksanakan kegiatan yang sama dengan melibatkan seluruh warga Desa Habi dan Desa Langir.

"Peserta yang ikut hari ini dari tiga SD di wilayah Habi dan Langir, SMP San Karlos Habi, Susteran SMI Habi, pemuda dari FPHL sendiri dan ada teman-teman dari disabilitas, harapannya, kami dari Forum Pemuda Habi-Langir bisa bekerja sama lagi dengan SAR Maumere untuk melaksanakan kegiatan yang sama dengan melibatkan warga Desa Habi dan Desa Langir," ujar dia.

Berita Sikka lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved