Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022

Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022. Simak Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Minggu Ini.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA - Paroki Katedral Santo Yoseph Maumere, Minggu 28 Agustus 2022. Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ria Mangkung

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Bacaan Injil Misa Minggu Biasw XXII 28 Agustus 2022 dan renungan Katolik singkat.

Misa Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022 akan disuguhkan dengan sabda dan firman Tuhan dalam bacaan Misa hari ini.

Firman Tuhan hari ini diambil dari tiga bacaan yang terdiri dari bacaan pertama, bacaan kedua, dan bacaan Injil.

Berikut bacaan misa Hari Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu 28 Agustus 2022, Kerendahan Hati Menjadikan Kita Terhormat

 

Bacaan Pertama Putra Sirakh 3:17-18,20,28-29

Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku, maka engkau akan lebih disayangi dari pada orang yang ramah-tamah.

Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.

Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina la dihormati.

Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya.

Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga pendengar merupakan idaman orang bijak.

Baca juga: Mantan Frater Seminari Tinggi Ritapiret Komandan Regu Enam Garuda Bhayangkara PBB di Afrika Tengah

Mazmur Tanggapan Mazmur 68:4-5ac,6-7ab,10-11

Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!

Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah di padang belantara, Sela

sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.

Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:

Bacaan Kedua Kitab Ibrani 12:18-19,22-24a

Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai,

kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka,

Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Flores Hari Ini Minggu 28 Agustus 2022, Sebagian Wilayah Cerah Berawan

Bacaan Injil Lukas 14:1,7-14.

Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.

Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:

"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,

supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.

Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.

Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."

Renungan Katolik Singkat Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022

Tetapi engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.

Ada seorang yang  bercerita, jika ia menerima suatu pemberian dari teman atau kerabat, ia merasa harus membalas pemberian tersebut karena merasa tidak enak jika hanya menerima saja.

Yang terjadi saat ia membalas pemberian seseorang, orang terebut akan membalas dengan pemberian yang lain lagi, sehingga kegiatan saling membalas terjadi terus menerus.

Hal itu tidak menjadi masalah jika ia adalah orang  berkecukupan, sehingga ia melakukannya dengan tulus ikhlas.

Meski bukanlah orang yang berkekurangan, terkadang ia harus berhemat sana sini, untuk bisa mencukupi kebutuhannya, sehingga melakukannya, sering terasa berat.

Apa lagi kegiatan saling memberi ini tak hanya dilakukan satu orang saja. Akhirnya tidak ada ketulusan dan yang ada hanyalah rasa repaksa, terpaksa memberi karena telah diberi.

Suatu waktu karena keterbatasan dana yang dimiliki, ia memutuskan untuk tidak membalas pemberian seorang teman. Namun ia mengikuti dorongan hatinya untuk mendonasikan uangnya pada sebuah panti asuhan.

Ia tahu panti asuhan itu tidak mungkin membalas pemberiannya tersebut. Ternyata memberi sesuatu kepada orang-orang yang tidak bisa membalasnya, justru memberikan sukacita yang jauh lebih besar dari pada memberi lalu mendapatkan balasannya. Melihat senyum bahagia orang-orang miskin atau tidak mampu, memberikan krbahagiaan tersemdiri kepada kita, dan bonusnya kita akan mendapatkan balasannya di Sorga nanti.

Apakah kita memberi dengan tujuan mendapatkan balasan atau melakukannya dengan ikhlas?

Demikian Renungan Katolik Minggu Biasa XXII 28 Agustus 2022.

Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved