Warga Tenggelam di Napun Gete Sikka

Istri Usap Air Mata di Napun Gete, Berharap Gervasius Bisa Ditemukan, Maria: Tidak Bilang Apa-apa

Maria Goreti tampak gelisah. Sudah puluhan kali dirinya ulak-alik dari rumah menuju Bendungan Napun Gete yang berjarak sekitar 100 meter.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KEBELEN
MENUNGGU - Maria Goreti bersama keluarga dan warga Desa Ilinmedo sedang menunggu proses pencarian Gervasius Gedo, korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Rabu 31 Agustus 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Guyuran air mata membasahi pipi Maria Goreti yang menanti sang suami dari tepi Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Rabu 31 Agustus 2022.

Pemandangan indah bendungan terbesar Pulau Flores itu berubah malapetaka sejak suaminya, Gervasius Gedo (46) jatuh dan tenggelam dari atas rakit bambu pada Selasa 30 Agustus 2022 kemarin, sekitar pukul 19.30 Wita.

Maria Goreti masih tak percaya musibah ini bakal menghampiri keluarganya yang bersahaja. Ia hanya bisa meratap sambil berharap personil Basarnas Maumere berhasil menemukan sang suami.

Maria Goreti tampak gelisah. Sudah puluhan kali dirinya ulak-alik dari rumah menuju Bendungan Napun Gete yang berjarak sekitar 100 meter.

Baca juga: Gervasius Korban Tenggelam di Napun Gete Pakai Rakit yang Terbuat dari Bahan Ini saat Menyeberang

 

Satu-satunya kekuatan yang membuatnya mampu tegar yaitu dua putrinya, Martha Kasiana dan Margarita Ignasia Kasiana.

Ia juga mendapat peneguhan dari sanak keluarga dan sejumlah suster CIJ yang turut menemaninya di tepi bendungan.

Maria Goreti terus memandang hamparan bendungan dengan tatapan kosong. Gurat wajahnya kian murung saat Tim Basarnas menghentikan proses pencarian hari pertama.

Persis di samping tenda darurat tempat ia duduk, air matanya kembali berlinang. Maria Goreti seolah enggan berdamai dengan kenyataan. Ia menyeka air mata menggunakan sarung tenun motif Sikka.

Ia masih menghafal derap langkah Gervasisus Gedo yang menapaki jalanan tanah berwarna cokelat dari rumah menuju bibir bendungan. Jaraknya kurang lebih 100 meter.

Baca juga: Dukungan untuk Anak Korban Tenggelam di Napun Gete, Siswa SMPN 2 Talibura Berdoa di Rumah Korban

"Tidak bilang apa-apa," ucap Maria Goreti yang belum bisa berbicara banyak kata. Ia hanya manggut dan menggeleng saat ditanya ucapan suami sebelum nyebrang.

BENDUNGAN NAPUN GETE - Suasana pencarian Gervasius korban tenggelam Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Rabu 31 Agustus 2022.
BENDUNGAN NAPUN GETE - Suasana pencarian Gervasius korban tenggelam Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Rabu 31 Agustus 2022. (TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO)

Martha Kasiana, putri sulung korban mengatakan, sang ayah pergi ke Desa Werang untuk mengikuti acara adat pada Senin 29 Agustus 2022.

"Bapa kemungkinan jalan siang. Saya pulang sekolah lihat bapa sudah tidak ada. Waktu mau berangkat sekolah, bapa masih di rumah," katanya.

Martha mengaku sang ayah tidak menyampaikan sepata kata kepada dirinya. Ia hanya pamit ke sekolah seperti hari-hari biasa.

"Bapa tidak bilang apa-apa kaka," ucap Martha.

Namun besoknya, semua keluarga dan warga terkejut bahwa Gervasisus Gedo menghilang karena diduga terjatuh dari rakit bambu.

Musibah itu diketahui saat Bernadus Guling (69), ipar kandung korban, berteriak dari tepi bendungan. Bernadus dikabarkan membantu menyeberangi korban dari Desa Werang Menuju Ilinmedo.

Bernadus yang menarik rakit korban tidak mendengar suara orang terjatuh selama perjalanan. Ia terus mendayung rakit dengan posisi membelakangi korban.

"Saya tahu dia hilang pas sampai di darat. Dari sana kami tidak ngobrol. Saya juga tidak dengar suara orang jatuh atau bunyi-bunyi lain," katanya.

Sementara Nikolaus Lai, yang juga ipar korban, mengaku pihak keluarga sudah ikhlas menerima korban dalam keadaan apa pun.

"Kami berharap secepatnya ditemukan. Kami pasrahkan jika keadaannya sudah tak bernyawa," ungkapnya.

Sementara Penjabat Kepala Desa Ilinmedo, Yoseph Uje menuturkan, belum ada tanda-tanda meski proses pencarian sudah berlangsung selama hampir satu hari penuh.

Baca juga: Keluarga Korban Tenggelam di Napun Gete Gelar Ritual Adat Hua, Mohon Petunjuk Leluhur Temukan Korban

"Warga sudah cari dari tadi malam tapi belum ada hasil. Hari ini sudah hadir tim SAR juga belum ada tanda-tanda," jelasnya.

Yoseph mengenal korban sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. Korban juga dipercayakan menjadi pengurus RT setempat.

"Orangnya baik sekali. Beliau dipercayakan menjadi Ketua RT dan pengurus tim pengawas keuangan desa," tutur Yoseph.

Memasuki sore hari, Tim SAR terpaksa menghentikan upaya pencarian lantaran jarak pandang semakin gelap. Para penyelam juga mengalami kesulitan karena banyak ranting kayu dan bambu di dasar bendungan.

Informasi yang dihimpun, tim Basarnas, Polisi, TNI dan warga setempat akan melakukan pencarian korban hilang selama tujuh hari yaitu 31 Agustus sampai 6 September 2022.

Pakai Rakit Bambu

Sebeleumnya, Rakit yang dipakai Gervasius Gedo, korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete ternyata masih tradisional.

Rakit yang dibuat seperti sampan itu berasal dari kayu bambu.


Yang mana bambu disatukan lalu dijadikan sarana untuk menye-brang di Bendungan Napun Gete.

Tim TribunFlores.Com, Rabu, 31 Agustus 2022 siang masih melihat sampan rakitan dari bambu yang dipakai korban Gervasius pada malam kejadian.

RAKIT-Inilah rakit yang dipakai Gervasius Gedo, korban yang diduga tenggelam saat melintas di Bendungan Napun Gete, Keca-matan Waiblama, Kabupaten Sikka. Pencarian hari Rabu 31 Agustus 2022 belum membuahkan hasil. Kamis 1 September 2022 akan dilanjutkan upaya pencarian di Bendungan Napun Gete, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.
RAKIT-Inilah rakit yang dipakai Gervasius Gedo, korban yang diduga tenggelam saat melintas di Bendungan Napun Gete, Keca-matan Waiblama, Kabupaten Sikka. Pencarian hari Rabu 31 Agustus 2022 belum membuahkan hasil. Kamis 1 September 2022 akan dilanjutkan upaya pencarian di Bendungan Napun Gete, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT. (TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL)


Rakit berada di pinggir bendungan. Ada dua rakit yang malam kejadian dipakai korban bersama rekannya menyebrang usai pulang pesta adat di Desa Werang.

Rakit yang berukuran 1x2 meter itu menurut keterangan menjadi sarana transportasi warga ketika mau ke kebun setiap pagi dan pulang ke rumah.

Bahkan rakit yang dibuat sangat sederhana menjadi alat warga bepergian ke pasar dan kota. Pasalnya, sampai saat ini ada be-beberapa warga yang masih menetap di pinggir bendungan.

Warga sesuai penuturan ke TribunFlores.Com merancang bambu menjadi sampan guna mempermudah akses mereka ke kebun dan ke pasar.

Namun dibalik itu, rakit tersebut kini telah menyebabkan Gerva-sius Gedo, salah satu warga diduga tenggelam saat memakai rakit melintas ke rumahnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini warga yang berdiam di pinggiran Bendungan Napun Gete masih melintas karena tidak ada akses jalan yang dibangun.

Menurut warga ada akses jalan tapi terlalu jauh sehingga warga sering jalan pintas melalui bendungan.

Siswa SMPN 2 Talibura Berdoa di Rumah Korban

Sementara itu, Pelajar siswa dan siswi SMP Negeri 2 Talibura mendoakan Gervaisius Gedo (49), korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Rabu 31 Agustus 2022.

Kedatangan mereka untuk memberikan kekuatan bagi Martha Kasiana (14), putri kandung Gervasius yang sudah belasan jam menghilang di bendungan dengan kedalaman puluhan meter itu.

Baca juga: Keluarga Korban Tenggelam di Napun Gete Gelar Ritual Adat Hua, Mohon Petunjuk Leluhur Temukan Korban

Martha Kasiana duduk di bangku kelas VIII C pada SMPN 2 Talibura. Ia merupakan anak sulung korban yang tinggal bersama sang ibunda, Maria Goreti, dan adiknya Margarita Ignasia.

Persis di ruangan tamu, terdapat Salib Yesus Kristus dan sebagang lilin sedang. Para siswa memanjatkan doa rosario, memohon petunjuk Tuhan agar korban segera ditemukan.

Maria Avelina Nofianti (12), Ketua Osis SMPN 2 Talibura menuturkan, pihaknya berinisiatif mendatangi rumah korban untuk memberikan kekuatan bagi pihak keluarga.

"Kami semua berjumlah 23 orang. Kami menyanpaikan niat ke para guru bahwa kami mau mengunjungi rumah teman yang saat ini terkena musibah," ujarnya.

DOAKAN KORBAN-Siswa SMPN 2 Talibura mendoakan Gervasisu Gedo (49), korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Desa Ilenmedo, Kecamatan Waiblama, Kabipaten Sikka, Rabu 31 Agustus 2022.
DOAKAN KORBAN-Siswa SMPN 2 Talibura mendoakan Gervasisu Gedo (49), korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Desa Ilenmedo, Kecamatan Waiblama, Kabipaten Sikka, Rabu 31 Agustus 2022. (TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KEBELEN)


Setelah membawakan doa, lanjut Nofianti, mereka juga berniat menghibur Martha Kasiana bersama keluarga agar tidak larut dalam kesedihan.

"Mewakili teman-teman, kami mau menghibur teman Martha agar jangan bersedih dan tetap semangat sekolah," katanya.

Sementara Martha Kasiana, anak sulung korban, mengaku sang ayah meninggalkan rumah sejak hari Senin 29 Agustus 2022.

"Bapa jalan itu saya lagi di sekolah. Saya pulang sekolah siang lihat bapa sudah tidak ada," katanya.

Saat ke sekolah, Martha mengaku sang ayah tidak mengucapkan sesuatu untuknya. Ia hanya berpamit seperti hari-hari biasanya.

"Bapa tidak bilang apa-apa kaka," kata Martha.

Namun besoknya, Selasa 30 Agustus 2022 sektar pukul 20.00 malam Wita, tedengar kabar bahwa sang ayah menghilang saat menyeberangi perairan bendungan menggunakan rakit bambu.

Kepala Desa Ilenmedo, Yoseph Uje menuturkan, belum ada tanda-tanda meski proses pencarian sudah berlangsung sepanjang malam.

"Warga sudah cari dari tadi malam, dan hari ini sudah hadir tim Basarnas Maumere. Tetapi belum ada tanda-tanda positif," ujar Yoseph di rumah korban.

BENDUNGAN NAPUN GETE - Bendungan Napun Gete yang tidak terletak di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2021 lalu. Selasa 30 Agustus 2022 bendungan Napun Gete disebutkan makan korban. Gervasius Gedo dikabarkan hilang dan tenggelam dalam Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.
BENDUNGAN NAPUN GETE - Bendungan Napun Gete yang tidak terletak di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2021 lalu. Selasa 30 Agustus 2022 bendungan Napun Gete disebutkan makan korban. Gervasius Gedo dikabarkan hilang dan tenggelam dalam Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT. (TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO)

Sementara Nikolaus Lai (49), ipar kandung korban, mengaku pihak keluarga sudah ikhlas menerima korban dalam keadaan apa pun.

"Kami keluarga berharap bisa ditemukan. Kami pasrahkan jika memang keadaannya sudab tak bernyawa," katanya.

Maria Goreti, istri korban, hanya bisa menangis bersama dua putrinya. Ia bahkan tak bisa mengeluarkan sepatah kata.

Sang istri sudah puluhan kali ulak-alik dari rumah menuju tepi bendungan. Ia menanti kedatangan suami dengan gelimang air mata.

Berita Bendungan Napun Gete lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved