Penemuan Jasad Bayi di Sikka
Pengakuan Tetangga Siswi Buang Bayi di Sikka hingga Tak Tau KKL Hamil dan Buang Bayi
"Sebenarnya ini semen, pasir dan batu bata mau lanjut buat dapur. Tapi kami sumbang untuk buat kubur. Kasihan saja anak bayi tidak berdosa begini," ka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Jasad bayi yang ditemukan di kali mati Kelurahan Nangameting dikuburkan di halaman belakang rumah milik Josep Mandasi, pada Sabtu, 17 September 2022 lalu.
Olivia Tamendi (56), istri dari Josep Mandasi mengatakan, alasan kemanusian menjadi dasar ia dan suaminya merelakan lahan tepatnya di belakang dapur untuk dijadikan pusara sang jasad bayi bernama Robertus Belamirnus yang telah dibaptis oleh Pater Erick Boyman,SVD.
Wanita paru baya ini juga menuturkan bahwa dua sak semen, batu bata dan beberapa ember pasir untuk melanjutkan pengerjaan dapur, dialihkan untuk membuat pusara Robertus.
"Sebenarnya ini semen, pasir dan batu bata mau lanjut buat dapur. Tapi kami sumbang untuk buat kubur. Kasihan saja anak bayi tidak berdosa begini," kata Oliva.
Baca juga: Siswi Terduga Pelaku Buang Bayi di Sikka Sebut Ayah Biologis Kabur ke Kalimantan, Keluarga Kaget
Oliva dan Josep sudah menganggap Robertus ini seperti cucunya sendiri. Karena Olvia percaya bahwa Robertus akan menjadi malaikat pelindung untuk keluarganya.
Selain itu, selama tiga hari sejak penguburan jasad bayi ini, Olvia menceritakan warga di lingkungan 22 Kelurahan Nangameting datang untuk mengikuti ibadat bersama mendoakan arwah Robertus di rumahnya.
" Yang datang ini umat di lingkungan 22. Saya tidak undang mereka tapi semua datang berdoa,"ujar Olivia.
Lanjutnya, warga berjibaku untuk mengumpulkan makanan dan minuman selama ibadat berlangsung. Ada yang membawa kue, ubi, kopi, air kemasan dan lainnya.
Olivia juga menambahkan semenjak jasad bayi sudah dimakamkan, keluarga dari terduga pelaku pembuang bayi belum datang untuk membakar lilin di makam.
Baca juga: Siswi Terduga Pelaku Buang Bayi di Sikka Sebut Ayah Biologis Kabur ke Kalimantan, Keluarga Kaget
Ia juga menegaskan tidak akan memberikan izin kepada keluarga terduga pelaku pembuang bayi untuk memindahkan makam.
Ia mengaku terduga pelaku memiliki sepeda motor dan motor digunakan oleh pamannya.
Setiap hari kalau pergi ke sekolah terduga pelaku jalan kaki hingga jalan raya sedangkan pulang sekolah biasanya menggunakan jasa ojek.
Mereka juga sudah mengetahui bahwa terduga pelaku sudah diamankan oleh polisi.
Dan juga mereka tidak mengetahui sang terduga pelaku hamil karena postur tubuh korban tinggi dan badan cukup gemuk sehingga tidak bisa dipastikan apakah dia hamil atau tidak.
Ia menjelaskan hari Jumat 16 September 2022 itu dia tidak pergi ke sekolah dikarena sedang sakit dan ternyata hari itu ia melahirkan.
Sedangkan pada hari Sabtu ia memaksakan diri untuk pergi ke sekolah jalan kaki dan lewat dibelakang rumah. Hari itu juga ia kabur ke Kampung di Kecamatan Talibura.
Kabur ke Kalimantan
Sementara itu, Kasus dugaan pembuangan bayi oleh KKL alias N, siswi kelas X pada salah satu SMK di Kota Maumere, Kabupaten Sikka mulai terkuak pasca ditangkap aparat Polres Sikka, Selasa 21 September 2022 malam.
KKL berusia 19 tahun membuka tabir perihal keterlibatan pacarnya berinisial C, pemuda asal Kecamatan Bola. C disebut ayah biologis bayi yang dibuang KRL pada Sabtu 17 September 2022 lalu.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Siswi Terduga Pelaku Buang Bayi di Sikka, Terduga Pelaku Akui Lakukan Aborsi
Mama kecil dari KKL, Maria Dojawa mengaku, ponakannya mengaku menjalin hubungan asmara dengan C yang saat ini melarikan diri ke Kalimantan.
"Ponakan kasih tau kalau dia hamil dengan pacarnya C. Katanya sudah lari ke Kalimantan," ujarnya saat diwawancarai TRIBUNFLORES.COM, Rabu 21 September 2022.
Ia menerangkan, informasi soal waktu keberangkatan C belum diketahui secara jelas. Namun pengakuan itu disampaikan KKL saat dirinya baru ditemukan di hutan wilayah setempat.
"Ponakan bilang ke banyak orang, termasuk dihadapan Kepala Puskesmas Boganatar," jelasnya.
Menurut dia, KKL sudah beberapa hari hilang kontak dengan C lantaran handphonenya hilang ketika bersembunyi di hutan.
"Dia punya Hp hilang di hutan. Dia lari kasih tinggal hp karena lihat orang lalu lalang," ungkapnya.
Pihak keluarga, lanjut dia, bahkan tak mengetahui kehamilan KKL lantaran kondisi fisiknya gemuk dan memakai busana lebar.
Keluarga dibuat terkejut setelah informasi jasad bayi terkuak ke publik.
Kronologi Penangkapan
Berikut ini adalah kronologi penangkapan KKL alias N (19) terduga pelaku buang bayi di Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
KKL alias N dibekuk aparat Buser Polres Sikka Selasa 20 September 2022 di wilayah Kecamatan Talibura dan langsung dibawa ke Mapolres Sikka di Kota Maumere.
Kapolres Sikka, AKBP Filipe Nelson Dias Quintas, melalui Kasi Humas AKP Margono menjelaskan kronologi lengkap proses penangkapan terduga pelaku.
AKP Margono menjelaskan berdasarkan laporan kejadian tentang penemuan jasad bayi laki-laki pada hari Sabtu 17 September 2022 pukul 06.30 wita di Kali Mati Nangameting, Kelurahan Nangameting,Kecamatan Alok Timur, Sikka pihaknya langsung bergerak mencari terduga pelaku.
"Berdasarkan laporan kejadian tersebut, tim melakukan penyelidikan dan Pulbaket di sekitar tempat kejadian. Pada hari Sabtu, tanggal 17 September 2022 jam 07.00 Wita, tim mendatangani TKP untuk mengumpulkan informasi dan bertemu dengan bapak Lurah Nangameting, bapak Yulius Kenedi dan bapak Gregorius Bani,"ujar AKP Margono kepada TRIBUNFLORES.COM Rabu 21 September 2022.
Baca juga: Siswi Buang Bayi di Sikka Simpan Jasad Bayi dalam Kantong Plastik Sebelum Dibuang di Kali Mati
Ia menjelaskan pada hari Sabtu, tanggal 17 September 2022 pukul 09.00 wita,Tim berkoordinasi dengan Jajaran Kanit Res Polres Sikka untuk membantu mengecek tiap Puskesmas atau Polindes yang berada di wilayah masing-masing.
Pada hari Sabtu, tanggal 17 September 2022 jam 16.00 wita,Tim mendapat informasi dari Kanit Res Waigete Aipda Agustinus Soa bahwa ada informasi dari ibu Kapus Boganatar bahwa ada salah satu warga desa Kringa yang baru datang dari Maumere yang dicurigai baru habis melahirkan dan kehamilannya tidak terdata di kebidanan Puskesmas setempat.
"Mendapat informasi tersebut, tim menuju ke desa Kringa untuk mengumpulkan informasi tentang yang bersangkutan. Setelah dilakukan Pulbaket, diketahui bahwa yang bersangkutan bersekolah di salah satu SMK di Kota Maumere, Kelas X dan berdomisili di sekitar TKP penemuan bayi dengan identitas KKL alias N 19 asal Desa K, Kecamatan Talibura,"ujar dia.
Ia menjelaskan pada hari Minggu, tanggal 18 September 2022 tim yang di Pimpin oleh Kasat Reskrim AKP Nyoman Gede Triadi Putra, S.I.K, bersama Kanit Buser Aiptu L. Rudi Hartono dan anggota beserta Anggota Intelkam atas nama Bripka Yoseph Talu Goran, Bripka Ahcmad Rifai,dan Bripka Hendrikus Parus, melakukan pengecekan keberadaan terduga pelaku di Jalan Brai, Kelurahan Nangameting,Kecamatan Alok Timur, Sikka dan di Desa Kringa, Kecamatan Talibura.
"Pada hari Senin, tanggal 19 September 2022 pukul 11.00 Wita,Tim mendapat informasi dari informan yang berada di Desa Kringa bahwa terduga pelaku berada di Desa Kringa dan bersembunyi di kebun milik orangtuanya. Setelah mendapat informasi tersebut Tim langsung menuju ke Desa Kringa untuk melakukan pencarian,"ujarnya.
Ia mengatakan pada hari Senin, tanggal 19 September 2022 pukul 23.00 wita tim memutuskan untuk menghentikan pencarian terduga pelaku dikarenakan situasi dan kondisi di desa tersebut.
Lanjut dia, pada hari Selasa, tanggal 20 September 2022 pukul 15.00 Wita,tim kembali menuju Desa Kringa untuk melakukan pencarian namun saat dalam perjalanan,tim mendapat telepon dari ibu Kapus Boganatar bahwa terduga pelaku sudah kembali ke rumahnya.
"Setelah Tiba di Desa Kringa, tim langsung menuju ke rumah terduga pelaku untuk melakukan interogasi. Setelah dilakukan interogasi,terduga pelaku mengakui perbuatannya yakni melakukan aborsi di Kali Mati Nangameting,Kelurahan Nangameting,Kecamatan Alok Timur,Kabupaten Sikka,"ujarnya.
Ia mengatakan tim juga mengamankan barang bukti berupa pakaian yang digunakan pelaku saat melakukan aborsi.
Setelah itu, pelaku dan barang bukti diamankan dan dibawa ke Mako Polres Sikka untuk proses hukum selanjutnya.
Baca juga: Siswi Buang Bayi di Sikka Simpan Jasad Bayi dalam Kantong Plastik Sebelum Dibuang di Kali Mati
Simpan Jasad Bayi
Sebelumnya, KRL alias N (19) siswi kelas X pada salah satu SMK di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, tega membuang bayi yang baru dilahirkannya di lokasi Kali Mati, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok, Sabtu 17 September 2022 lalu.
Saat ini, KRL harus berurusan dengan polisi untuk dimintai keterangan mengenai kasus tersebut.
Ia ditangkap polisi setelah tiga hari dikabarkan bersembunyi di salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Talibura,Selasa 20 September 2022 malam.
Informasi yang dihimpun TRIBUNFLORES.COM menyebutkan terduga pelaku menyimpan bayinya dalam kantong plastik.
KRL disebutkan menyimpan bayinya dalam kantong kresek pasca melahirkan.
Bayi dalam kantong kresek diletakan dalam kamar mandi berjarak sepuluh meter dari TKP.
KRL diduga membuang bayinya pada Pukul 02.00 dini hari, memanfaatkan situasi sepi. Bayinya baru ditemukan warga pada Pukul 06.30 atau hampir lima jam pasca dibuang, Sabtu 17 September 2022 pagi.
Saat dievakuasi polisi, kondisi bayi belum membiru dan masih ada tali pusat. Terdapat gumpalan ari-ari dan bercak darah membalut kepala dan badan korban.
Sejumlah aparat dari tim Buser Polres Sikka sempat kewalahan mencari keberadaan pelaku di lokasi persembunyian.
Proses pencarian dipimpin Kanit Aiptu Rudi Hartono sampai menyisir areal hutan wilayah setempat. Terduga ditangkap aparat saat hendak pulang ke rumahnya.
"Dia (terduga) sedang menuju ke rumahnya. Polisi mencarinya sampai di areal hutan," ujar Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Nyoman Gede.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, terduga KRL mengakui bahwa bayi tersebut adalah anak kandungnya.
Sampai saat ini, KRL masih ditahan di Mapolres Sikka untuk dimintai keterangan soal penemuan jasad bayi. Polisi belum mendapatkan motif terduga yang tega membuang bayinya sendiri.
Baca juga: Siswi Buang Bayi di Sikka Disebut Bersalin Mandiri Belajar Tutorial Youtube, Polisi: Sudah Mengaku
Polisi juga masih menggali keterangan perihal bayi dibuang dalam kondisi sudah meninggal atau masih bernyawa.
"Kita masih lakukan penyelidikan awal. Belum ada keterbukaan dari yang bersangkutan," kata AKP Nyoman.
Nyoman menambahkan, meski KRL berstatus siswi kelas X namun tetap berurusan dengan hukum lantaran usianya sudah dewasa.
Sehari setelah terkuak seorang siswi diduga buang bayi, aparat kepolisian langsung melakukan investigasi di sebuah rumah berlokasi di RT 021/RW 01.
Polisi mencecar beberapa pertanyaan terhadap keluarga terduga untuk menemukan informasi secara akurat.
"Kita tidak menuduh, kita hanya mencurigai. Ini bagian dari tugas. Informasi yang kita dapat dari masyarakat menjurusnya kesini," ujar seorang polisi intel di rumah terduga.
Berita Penemuan Bayi lainnya