Kapal Nelayan di Sikka Terbakar

Romanus Bilang Pemilik Kapal Kayu yang Terbakar di Wuring Sikka Sudah Meninggal Dunia

Romanus Koda (73), nelayan pesisir menerangkan, kapal terbakar itu milik seorang pengusaha semen yang sudah meninggal.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-WARGA WURING
TERBAKAR - Sebuah kapal milik nelayan di Kampung Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka terbakar, Selasa 4 Oktober 2022 malam. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sebuah kapala kayu terbakar di pesisir pantai Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Selasa 4 Oktober 2022 malam.

Romanus Koda (73), nelayan pesisir menerangkan, kapal terbakar itu milik seorang pengusaha semen yang sudah meninggal. Usahanya disebut bangkrut karena terdapat ribuan semen rusak yang ditenggelamkan sebelum laku terjual.

"Sudah tujuh tahun kapal ini parkir. Dulu muat semen, mereka bawa datang dari Sulawesi. Sekitar ribuan semen ditenggelamkan dalam laut," ujarnya.

Romanus memanfaatkan semen itu untuk mereklamasi daratan lantaran gempuran ombak mulai masuk pemukiman warga pasca bencana tahun 1975 dan 1992.

Baca juga: Warga Pesisir Pantai Wuring Enggan Bantu Padamkan Api saat Kapal Terbakar di Sikka

 

"Saya ulang semen itu saat air laut surut. Saya timbun dengan sampah, batu, dan tanah," katanya.

Enggan Bantu Padamkan Api

Sebelumnya, sebagian besar warga pesisir Pantai Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, enggan memadamkan api saat sebuah kapal terbakar, Selasa 4 Oktober 2022 malam.

Informasi yang dihimpun, banyak warga hanya menonton saat tim pemadam kebakaran dari Sat Pol PP berjibaku memadamkan kobaran api. Petugas hanya dibantu beberapa orang sampai api berhasil dipadamkan.

Ketua RT 021 RW 04, Adritrianto menerangkan, proses evakuasi cukup sulit karena TKP kapal terbakar cukup jauh dari bibir pantai. Petugas menarik selang air ke tengah laut menggunakan gabus perahu.

"Hanya kami yang tinggal dekat sini saja yang bantu sampai api padam. Petugas Damkar pakai gabus ketika padamkan api. Lokasinya memang agak jauh," cerita Adritrianto di teras rumahnya, Rabu 5 Oktober 2022.

Menurut dia, nelayan setempat sudah lama mengeluhkan sejumlah unit kapal rusak dengan posisi parkir menghalangi lalu lintas perahu dan kapal lain yang masih beroperasi.

Baca juga: Pengakuan Ketua RT soal Kapal Kayu di Wuring Sikka Terbakar, Adritrianto: Sudah 7 Tahun Rusak

Romanus Koda (73), nelayan pesisir menerangkan, kapal terbakar itu milik seorang pengusaha semen yang sudah meninggal. Usahanya disebut bangkrut karena terdapat ribuan semen rusak yang ditenggelamkan sebelum laku terjual.

"Sudah tujuh tahun kapal ini parkir. Dulu muat semen, mereka bawa datang dari Sulawesi. Sekitar ribuan semen ditenggelamkan dalam laut," ujarnya.

Romanus memanfaatkan semen itu untuk mereklamasi daratan lantaran gempuran ombak mulai masuk pemukiman warga pasca bencana tahun 1975 dan 1992.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved