Berita Sikka

Ibu Rumah Tangga Asal Palue Meninggal di Malaysia Terserang Asma di Tempat Deportasi

PMI non prosedural asal Palue,Kabupaten Sikka,Ririen Antonius meninggal di Nunukan.Jenazahnya tiba di Bandara El Tari Kupang,Selasa malam.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RAY REBON
Jenazah Ririen Antonius tiba di Cargo Bandara El Tari Kupang, Selasa malam 18 Oktober 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ray Rebon

TRIBUNFLORES.COM,KUPANG-Ibu rumah tangga Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural asal Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Ririen Antonius meninggal di Nunukan, Malaysia. Jenazahnya  tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa, 18 Oktober 2022 .

Jasad Ririen masuk di Cargo Bandara El Tari Kupang sekira pukul 20.00 Wita menggunakan pesawat Lion JT 692 ditemani  oleh suami dan anak  almarhumah. Almarhumah ditengarai meninggal dunia terserang penyakit asma saat berdesak-desakan di lokasi penampungan para deportan

BP3MI NTT hadir menerima kepulangan jenazah membantu mengurus proses penerimaan jenasah hingga memulangkan ke tempat asalnya di Malorihu, Kecamatan Palue.

Jenazah Ririen dikirim dari Malaysi, Kamis 13 Oktober 2022 melalui Nunukan bersamaan dengan 396 WNI yang dideportasi dari Sabah-Serawak.

Baca juga: Panitia Minta Warga NTT Dukung Aloy KDI 2022, Peserta Asal Maumere Sikka

Suratmi Hamida, Sub Koordinator Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program BP3MI NTT mengatakan  Ririen merupakan PMI asal NTT yang non prosedural.

Ia mengatakan dalam seminggu terakhir sudah lima jenzah yang diterima. Almarhumah bersama WNI deportan lainnya sempat ditampung sehari di rumah singgah Nunukan Kalimantan.

Saat berada di rumah singgah tersebut, ia mengalami sesak nafas. Karena itu, BP3MI Nunukan mengantarnya ke RSU, namun almarhum menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Nunukan.

"Kami BP3MI NTT tidak tahu apakah almarhum sakit bawaan dari Malaysia atau bagaimana karena WNI yang dideportasi bersama semuanya aman," ujar Suratmi.

Baca juga: Dua Desa di Sikka Masih Kategori Tertinggal, Ini Penjelasan Kadis PMD Sikka

Menurut Suratmi, BP3MI NTT tidak mendapat detail kronologi sakitnya korban, hingga meninggal selain sesak nafas. Hingga Oktober 2022, PMI NTT yang meninggal telah mencapai 78 orang.

 "Hari Kamis 20 Oktober jenasah Ririen Antonius akan diberangkatkan dengan Kapal Feri melalui Larantuka dan melanjutkan perjalanan ke Palue Sikka ke Palue," tambahnya

Hendrikus Cobi, suami almarhum mengatakan istrinya sebelum meninggal sempat ditangkap dan ditahan oleh Imigrasi Malaysia selama delapan bulan sejak Februari 2022.

Sang istri bekerja di industri kayu yang memproduksi papan. Kata  Henderikus, almarhum  menderita sakit asma, namun saat dideportasi ke Nunukan saat baris ada saling tolak sesama WNI yang terkena deportasi sehingga asmanya kambuh dan membuatnya sesak nafas hingga meninggal.

Baca juga: Tuntas Verfifikasi Faktual Parpol,Ketua KPU Sikka Puji Kesiapan Pengurus

Almarhumah  memiliki seorang anak laki-laki yang lahir dan bersekolah di Malaysia hingga kelas 3 SMA. Namun setelah istrinya meninggal sang anak memutuskan berhenti bersekolah.

Berita Sikka lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved