Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Jadi Capres 2022, Pengamat: Jika Ganjar Kembali Bermanuver

"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan toh," ucapnya

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNNEWS.COM
SAMBUTAN - Ganjar Pranowo saat mengisi acara Summit Kota Sehat 2022 di Patra Hotel Semarang, Senin 28 Maret 2022. Ganjar Pranowo pun disebutkan siap menjadi Calon Presiden. 

TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang disebutkan sangat menarik.

Pasal-pasalnya sejumlah kader-kader terbaik Indonesia bakal bersaing merebut menjadi presiden.

Sejumlah namapun sudah disebutkan untuk maju menjadi bakal calon presiden.

Satu diantaranya adalah Ganjar Pranowo. Ya memang hingga kini Ganjar Pranowo belum dideklarasikan menjadi bakal Calon presiden.

Baca juga: PPP NTT Sepakat Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Djainudin: Lewat Pertimbangan

 

Tapi dibeberapa daerah Indonesia sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden.

Sejumlah partai Politikpun juga sudah menyatakan sikap mendukung Ganjar Pranowo, sebut saja PSI.

Ganjar Pranowo pun disebutkan siap menjadi Calon Presiden.

Pernyataan kesiapan Ganjar Pranowo maju capres 2024 merupakan langkah reaktif atas manuver sejumlah tokoh yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden atau capres 2024.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Choirul Umam, Rabu 19 Oktober 2022.

Sejumlah tokoh yang dimaksud Umam adalah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan Anies Baswedan yang dicalonkan Partai NasDem.

Namun, alasan yang lebih kuat Ganjar Pranowo menyatakan siap capres, kata Umum, yakni karena partainya PDIP kurang agresif dalam proses penentuan capres, bahkan belum juga melirik dirinya yang sudah jelas-jelas memiliki potensi besar sebagai capres.

"Statement Ganjar ini juga menunjukkan ketidaksabarannya melihat dinamika internal PDIP yang kurang agresif," kata Umam.

Umam mengatakan, Ganjar juga berupaya memberikan sinyal positif ke partai-partai yang meliriknya sebagai capres, seperti Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Supaya tidak ketinggalan dan kehilangan momentum yang diciptakan, Ganjar akhirnya memilih tidak diam dan kembali berusaha meyakinkan partainya bahwa dirinya layak dicapreskan," ucap Umam.

Baca juga: Terdakwa Ira Ua Hadiri Sidang Pembacaan Dakwaan JPU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang

Namun, kata Umam, sikap Ganjar itu seolah tidak sejalan dengan arahan PDIP sebelumnya. Berkali-kali Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti agar kadernya tidak bermanuver soal pencapresan.

Ditegaskan pula oleh pimpinan partai banteng bahwa ikhwal capres dan cawapres merupakan hak prerogatif ketua umum.

Oleh karenanya, Umam menilai, sikap Ganjar yang terang-terangan menyatakan siap maju sebagai capres bisa dianggap off side karena mendahului elite partai lainnya.

"Sikapnya seolah selangkah lebih maju dibanding sikap elite PDIP dan seolah ingin mengajari bagaimana pengambilan keputusan dibuat di internal partainya yang sebaiknya diputuskan lebih cepat dan mempertimbangkan betul respons para pendukungnya," ujar dia.

Umam menyebutkan, dinamika ini bisa memunculkan kembali sentilan-sentilan elite PDIP ke Ganjar. Bukan tidak mungkin Gubernur Jawa Tengah itu akan kembali disebut kemajon (kelewatan) atau bahkan kemlinthi (congkak) karena berambisi menjadi capres.

Padahal, lanjut Umam, semestinya Ganjar bisa lebih bersabar sembari melihat situasi politik yang berkembang.

"Jika Ganjar kembali bermanuver, seolah menekan atau bahkan menggurui bagaimana keputusan pencapresan itu dilakukan di internal PDIP, maka hal itu bisa menguatkan kembali resistensi politik di internal partainya," kata dosen Universitas Paramadina itu.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyatakan siap maju sebagai capres. Ganjar mengaku bersedia menjadi calon RI-1 jika PDIP berkenan mengusungnya.

"Kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube BeritaSatu, Selasa 18 Oktober 2022.

"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap soal itu," tuturnya.

Kendati demikian, Ganjar mengatakan, dirinya menghormati etika politik di internal PDIP. Bahwa partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu kini tengah membangun relasi dengan sejumlah partai politik untuk pemilu.

Namun, Ganjar juga mengatakan, ikhwal survei seharusnya tak diabaikan dalam mempertimbangkan nama capres cawapres.

Menurutnya, survei menjadi bagian dari suara rakyat.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Sikka Harap Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma Angkat Citra Polisi NTT

"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan toh," ucap Ganjar.

Nama Ganjar memang selalu muncul di survei elektabilitas capres 2024. Dia bahkan kerap menduduki puncak survei, bersaing dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Meski dianggap punya modal besar, Ganjar sebelumnya tak pernah menyatakan siap maju sebagai capres.

Berkali-kali Ganjar menyebutkan bahwa dirinya tunduk pada keputusan partai.

Elektabilitas besar juga tak membuat Ganjar jadi anak emas PDIP. Berkali-kali Ganjar justru disentil oleh elite partai banteng karena dinilai berambisi maju capres.

Tunduk pada Megawati

Sebelum ini, Ganjar tak sekali dua kali menyatakan bahwa perihal pencapresan dirinya tunduk pada keputusan Megawati sebagai pimpinan tertinggi PDI-P. Ganjar menyebut bakal tegak lurus pada keputusan partai kelak.

"Penentuan soal copras-capres kan PDIP itu urusan ketum. Kedua, yang menentukan (capres) juga partai, kalau sudah ditentukan," katanya saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis 22 September 2022.

Ganjar juga pernah mengatakan, dirinya tak terpengaruh hasil survei sejumlah lembaga, meski elektabilitasnya hampir selalu unggul.

Dia meyakini bahwa partainya tidak hanya mempertimbangkan hasil survei dalam menentukan nama capres ataupun calon pemimpin lainnya.

"Survei itu pekerjaan yang dilakukan oleh surveyor, biarkan saja. Kalau partai kan keputusannya hasil kongres di Bu Mega," kata Ganjar di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu 22 Juni 2022.

Ganjar juga tak goyah sekalipun beberapa partai politik meliriknya sebagai capres, seperti Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Di beberapa partai lain, saya menghormati ada prosesnya masing-masing. Kita hormati partai mana pun. (Tapi) bagi PDIP itu prerogratif," katanya.

Baca juga: Ketua DPRD Sikka Apresiasi Irjen Pol Johanis Asadoma Dilantik Jadi Kapolda NTT

Disentil partai

Namun, elektabilitas Ganjar yang besar ternyata tak serta-merta menjadikan dia sebagai anak emas PDIP.

Sebaliknya, Ganjar kerap disentil oleh elite partainya sendiri. Sebutlah Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Dia pernah menyebut Ganjar kemajon atau kelewatan karena berambisi maju sebagai capres.

Saat itu, Mei 2021, Ganjar tak diundang dalam acara HUT ke-48 PDIP yang digelar di Panti Marhaen Semarang.

Acara diselenggarakan secara daring dan luring. Dalam susunan acara tertulis bahwa semua kepala dan wakil kepala daerah se-Jawa Tengah diundang, kecuali Ganjar.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Pacul, Sabtu 22 Mei 2021.

Pacul mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, tetapi dia merasa tidak digubris.

"Wis tak kode sik, mok soyo mblandang, ya tak rodo atos (Sudah saya kode lebih dulu, kok makin keterlaluan, ya saya makin keras). Saya di-bully di medsos (media sosial), ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.

Belum lama ini, Pacul juga menyinggung Ganjar yang berfoto di bawah baliho besar PDIP yang memuat foto Puan Maharani bertuliskan "2024 Menang Spektakuler, Hattrick!".

Foto tersebut diunggah di akun Instagram resmi Ganjar, @ganjar_pranowo, Senin 3 Oktober 2022, dengan caption "Siap!". Ganjar juga menandai akun Instagram PDIP dalam foto tersebut.

Oleh Pacul, caption alias keterangan foto itu dipertanyakan. Apakah yang dimaksud Ganjar "siap" berarti siap bergerak bersama partai, atau lainnya.

"Yang tahu dia sendiri. Apalagi tidak ada 'siap gerak'. Kalau 'siap' bisa (siap) pulang tidur, tapi kalau siap gerak dia akan bergerak," kata Pacul saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 4 Oktober 2022.

Tak cuma Pacul, politisi PDIP Trimedya Panjaitan juga pernah ikut-ikutan menyentil Ganjar.

Loyalis Megawati itu mengatakan, Ganjar ambisius menjadi capres, padahal kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.

Trimedya membandingkan dengan Puan Maharani, putri mahkota PDIP yang digadang-gadang menjadi saingan Ganjar untuk mendapat tiket pencapresan.

Baca juga: Atasi Banjir Rendam Ruangan RSUD Borong, Pemkab Manggarai Timur Bangun Kolam Tangkapan Air

Menurutnya, rekam jejak Puan jelas, pernah menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR, menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), dan kini Ketua DPR RI.

Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Dia menyebut Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa berarti sombong atau congkak.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru,” kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu 1 Juni 2022. (Kompas.Com).

Berita Pilpres 2024 lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved