Pelantikan Kapolda NTT

Tokoh Masyarakat Sikka Harap Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma Angkat Citra Polisi NTT

Satu diantaranya Irjen Pol Johanis Asadoma sebagai Kapolda NTT menggantikan Irjen Pol Setyo Budiyanto di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta Selata

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-SILFAN
Tokoh masyarakat dan pemerhati masalah kemanusiaan di Maumere, Kabupaten Sikka, Silfan Angi, Rabu 19 Oktober 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah melantik sembilan Kapolda baru, Selasa 18 Oktober 2022.

Satu diantaranya Irjen Pol Johanis Asadoma sebagai Kapolda NTT menggantikan Irjen Pol Setyo Budiyanto di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Nama Irjen Johanis Asadoma menjadi pusat perhatian publik lantaran dirinya merupakan putera asli NTT. Publik berharap Johanis mampu membangkitkan citra polisi dari guncangan beragam kasus.

Siflan Angi, tokoh masyarakat dan pemerhati masalah kemanusiaan di Maumere, Kabupaten Sikka, menyoroti kiprah Kapolda NTT sebelumnya yang belum maksimal menegakkan hukum di bumi Flobamora.

Baca juga: Ketua DPRD Sikka Apresiasi Irjen Pol Johanis Asadoma Dilantik Jadi Kapolda NTT

 

"Sebagai putera daerah NTT, harus tunjukan bahwa citra polri di NTT itu bagus. Jangan seperti Kapolda sebelumnya, citranya kurang bagus," ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu 19 Oktober 2022.

Mantan anggota DPRD Sikka ini menyentil dugaan keterlibatan polisi dalam kasus pemerasan, termasuk dugaan korupsi yang bungkam karena adanya transaksi di bawah meja.

"Contohnya itu tim yang turun diduga peras pengusaha di kabupaten-kabupaten. Penanganan kasus korupsi juga begitu, orang sodor taruhan di bawah meja langsung selesai," tandasnya.

Baca juga: Cegah Penyakit Serang Anak, Bupati Manggarai Timur Keluarkan Imbauan

Siflan juga berharap Kapolda Irjen Johanjs Asadoma menindak tegas kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan peredaran narkoba yang semakin marak terjadi di NTT.

"Perdagangan orang ini sangat rawan dan banyak. Data di Maumere, Kota Kupang, dan Labuan Bajo terbanyak. Tapi semua itu diam, tidak pernah disidangkan dan diekspos," tegasnya.

Berita Polda NTT lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved