Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan Injil Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan. Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5.Bacaan Injil: Luk 13:1-9 Bacaan I Ef 4:7
Mazmur Tanggapan
Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5
R:1
Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku,
"Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku,
"Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Sekarang kaki kami berdiri
di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan
sebagai kota yang bersambung rapat,
kepadamu suku-suku berziarah,
yakni suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan
sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di Yerusalem ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
Bait Pengantar Injil
Yeh 33:11
Tuhan telah berfirman,
"Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,
melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."
Bacaan Injil
Luk 13:1-9
Jikalau kalian semua tidak bertobat,
kalian pun akan binasa dengan cara demikian.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus
dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea,
yang dibunuh Pilatus,
sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan.
Berkatalah Yesus kepada mereka,
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya
daripada semua orang Galilea yang lain,
karena mereka mengalami nasib itu?
Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kalian tidak bertobat,
kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian.
Atau sangkamu
kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam,
lebih besar kesalahannya
daripada semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kalian tidak bertobat,
kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian."
Kemudian Yesus menceriterakan perumpamaan ini,
"Ada seorang mempunyai pohon ara,
yang tumbuh di kebun anggurnya.
Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya.
Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu,
'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu
namun tidak pernah menemukannya.
Sebab itu tebanglah pohon ini.
Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?'
Pengurus kebun anggur itu menjawab,
'Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi.
Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya
dan memberi pupuk kepadanya.
Mungkin tahun depan akan berbuah.
Jika tidak, tebanglah'!"
Demikianlah sabda Tuhan.