Berita Sikka

Potret Toleransi di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, Umat Muslim Jadi Pelayan saat Makan Bersama

Adalah soal kehadiran dua orang gadis berljibab. Mereka diketahui umat Muslim. Mereka merupakan mahasiswa yang datang untuk membantu pelayanan.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PELAYAN - Sri Rahayu dan temannya saat menjadi pelayan ketika makan bersama umat KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit di Kota Uneng, Maumere, Sikka, Flores, NTT, Kamis 26 Oktober 2022 malam. Keduanya merupakan umat Muslim yang ikut ambil bagian dalam acara umat Katolik di Maumere. Mereka bangga dan senang karena sudah anggap sebagai keluarga. 

Ia menyampaikan terima kasih kepada ketua KBG, Maria Sadia, umat KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, KBG Bunda Ratu Para Imam yang telah berpartisipasi dalam perarakan patung.

Kebersamaan itu harus terus dipupuk dan harus terus dibina sehingga menciptakan suasana hidup yang damai dan rukun.

Acarapun dilanjutkan dengan santap malam bersama. Umat KGB Bunda Keselamatan Orang Sakit menyiapkan makan malam dan mereka larut dalam kebersamaan malam itu.

Baca juga: SPBU Pemkab Sikka Bangkrut, 10 Bulan Gaji Karyawan Tak Dibayar

Tarian Hegong

Sebelumnya, Felixia Padeng tak menapik rasa bangganya usai ikut menjadi penari saat penjemputan Patung Bunda Maria di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, Lingkungan Kristus Ratu Itang Kota Uneng, Paroki St.Yoseph Maumere, Sikka, Rabu 26 Oktober 2022 malam.

Malam itu Felixia bersama 7 rekannya menari Hegong untuk menjemput Patung Bunda Maria yang dihantar oleh umat KBG Bunda Ratu Para Imam.

TARIAN PENJEMPUTAN - Penari Hegong dari KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit Maumere saat penjemputan Patung Bunda Maria di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Sikka, Rabu 26 Oktober 2022 malam.
TARIAN PENJEMPUTAN - Penari Hegong dari KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit Maumere saat penjemputan Patung Bunda Maria di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Sikka, Rabu 26 Oktober 2022 malam. (TRIBUNFLORES.COM / GG)

Diketahui, Tarian Hegong merupakan tarian adat khas daerah Kabupaten Sikka yang sudah sejak dahulu kala diwariskan. Tarian ini biasa dipentaskan saat momen kebersamaan, pesta adat, pesta syukuran dan penjemputan tamu kehormatan dan lainnya.

Felixia dan rekannya rupanya tak ingin para umat lain kecewa, mereka tampil memukau saat mengarakan patung menuju tempat yang telah disediakan.

Mereka menari sepanjang jalan dengan jarak sekitar 300 meter. Lenggak-lenggok para penari menjadi hal yang menarik dengan balutan kostum kuning dan tenun Sikka sebagai pelengkap.

Para penari itu Felixia, Esty, Linda, Puput, Sofi, Grace, Lany, Neysa.

Tangan-tangan penari, begitu lihai memperagakan setiap gerakan. Hingga tempat terakhir dimana Patung Bunda Maria diletakan, hentakan kaki mereka terus dimainkan.

Umat yang hadirpun larut dalam doa dan nyanyian Maria saat itu. Patung Bunda Maria tersebut dihantar oleh Umat KBG Ratu Para Imam dan kurang lebih 5 hari disana baru dihantar menuju KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Kamis 27 Oktober 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan

"Tadi malam itu untuk pertama kalinya saya menari Hegong. kami anggota Kombas Bunda Keselamata Orang Sakit, yang diminta untuk menari. Kami juga latihan hanya 3 kali saja. Jadi, Saya juga kaget waktu diminta menari, karena memang saya belum pernah menari Hegong. Terus saya memberanikan diri karena yakin dan mau berpartisipasi dalam kegiatan penjemputan Bunda Maria tadi malam. Itu menjadi suatu kebanggan juga buat saya,"ujar Felixia kepada TRIBUNFLORES.COM Kamis 27 Oktober 2022.

Ia mengaku senang karena malam itu ia dan 7 orang rekannya berhasil menari Hegong dan menjadi awal untuk terus belajar agar bisa menari lagi kedepannya. (GG).

Berita Sikka lainnya

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved