Berita Sikka
Profesor Rhenald Kasali,Ph.D: Anggota Kopdit Obor Mas Harus Miliki Mental Sopir dan Pemenang
Guru Besar Ilmu Manajemen FE UI,Profesor Rhenald Kasali,Ph.D menyampaikan materi seminar kepada 1.000 anggota,pengurus dan manajemen Kopdit Obor Mas.
Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
PemenangTRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Hadirnya guru besar Ilmu Manajemen Faktultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan praktisi bisnis,Profesor Rhenald Kasali,Ph.D, Kamis 27 Ototober 2022 di Aula Nawacita Unipa Maumere menciptakan atmosfir yang berbeda.
Kepada hampir 1.000 orang anggota, pengurus, pengawas dan manajemen KSP Kopdit Obor Mas serta mahasiswa Unipa, Profesor Rhenald membeberkan materinya secara riil dengan video memudahkan memahaminya. Hadir pula Rektor Unipa, Dr.Ir.Angelinus Vinsensius,M.Si, dan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa,Drs.Sabinus Nabu, Ketua Pengurus Kopdit Obor Mas, Markus Menando, ketua panitia HUT emas Obor Mas, Valerianus Samador dan Ketua Pengawas, Frando da Lopez.
Pendiri Rumah Perubahan Profesor Rhenald meminta anggota Kopdit Obor Mas bergerak maju, menghadapi setiap tantangan,berjuang keras, menerima kritikan bagi kemajuan dan selalu berpikir positif.
Dia mendorong setiap anggota Kopdit Obor Mas untuk tampil sebagai pemenang yang mencari solusi, rajin membaca buku untuk mencari perkembangan yang positif dan berkontribusi penuh semangat kepada organisasi.
Baca juga: Kado HUT Emas, Kopdit Obor Mas Terima Penghargaan Excellent Modern Cooperative Management

“Pemenang memberi solusi, bekerja dengan fakta.Sedangkan pecundang mengembalikan masalah dan mendramatisir. Pemenang selalu siap bekerjasama dan beradaptasi dengan perubahan.Sedangkan pecundang mengutuk perubahan,” tandas Profesor Rhenald.
Penulis puluhan judul buku motivasi dan kewirausahaan ini mengingatkan anggota Kopdit Obor Mas memiliki mental sopir (driver) dan bukan bermental penumpang atau passenger.
Mental pengemudi yang harus dimiliki dan ditiru yakni menyukai tantangan baru, mengekspolitasi tantangan baru, selalu memecahkan masalah bersama-sama, bekerja dengan hati, mencintai sesama, memberi arah jalan yang jelas, merangkul orang-orang yang yang berbeda paham denganya, berani melakukan kesalahan kecil dan mengambil resiko yang terukur dan selalu belajar tentang sesuatu yang baru.
Namun Profeseor Rhenald mengingatkan jangan memiliki mental penumpang. Indikator mental penumpang adalah puas dengan keadaan yang dimiliki, tidak menyukai tantangan baru, menyerahkan masalah kepada atasan atau orang lain, takut menghadapi masalah dan takut melakukan kesalahan. Mentalitas penumpang juga terlalu membanggakan apa yang telah dicapai dan organisasi disendera untuk menumpang hidup.
Baca juga: Dinas PKO Sikka Ajak Kopdit Obor Mas Jemput Bola Gerakan Menabung Sekolah
“Saya minta kita harus berorientasi menjadi sopir dan tidak bermental penumpang,” tegas Profesor Rhenald.
Professor Rhenald sudah empat kali datang ke Flores, namun baru kali singgah di Maumere, tampil tiga jam sampai sesi diskusi. Para anggota berlomba-lomba mengajukan pertanyaan.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga membuka seminar sehari mengatakan enam tokoh pendiri Kopdit Obor Mas telah berziarah ke alam baka, Namun mereka turut menyaksikannya dari Surga. Mereka bangga dan mendukung kegiatan menjelang perayaan HUT Emas Obor Mas.
“Kita harus yakin bahwa dukungan arwah leluhur tetap ada untuk Kopdit Obor Mas.Karena itu kita harus tetap bersyukur. Kita berbangga karena sudah 50 tahun Kopdit Obor Mas berkarya,” kata Romanus.
Baca juga: Kopdit Obor Mas Fasilitasi Periksa Gratis Kesehatan 1.750 Anggota
Di seluruh Indonesia, kata Romanus, hanya dua Kopdit merayakan usia 50 tahun. Koperasi Kredit Cibinong merayakannya pada 8 Oktober 2022.
“Saya diundang, tapi berhalangan hadir sehingga memberikan sambutan secara virtual untik menyemangati mereka,” katanya.
Romanus mengatakan Kopdit Cobinong didirikan oleh Yosef sama dengan nama pendiri Kopdit Obir Mas juga bernama depan Yosef. Namun Yosef pendiri Kopdit Cibinong adalah tokoh Gereja Katolik, sedangkan Yosef di Maumere mendirikan CU Obor Mas adalah penggerak pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sikka.
Kopdit di Cibinong anggotanya 20 ribu lebih orang aset Rp 160 miliar. Kopdit Obor Mas 129 ribu orang dan aset Rp 1,165 triliun lebih. Letak Cibinong tak jauh dari ibu kota negara,sedangkan Obor Mas sangat jauh dari ibu kota negera.
Baca juga: Terima Kasih Kopdit Obor Mas, Kami Tidak Repot Keluar Biaya Periksa Kesehatan
“Karena itu momentum ini harus disyukuri, karena hanya bersyukur itulah kita hidup. Tatkalah sukses kita bersyukur.Tatkala gagal pun kita bersyukur. Kekayaan selamanya adalah kita bersyukur,” Romanus menggarisbawahi.
Tanamkan Nilai,Prinsip dan Dosa
Romanus Woga tampil di sesi terakhir seminar mengingatkan tujuh nilai yang harus dipegang teguh Kopdit.Ketujuh nilai itu yakni swadaya, swa tanggungjawab, demokrasi, kebersamaan, keadilan, nilai-nlai etis yakni kejujuran, saling percaya dan cinta kasih.
Tokoh nasional Kopdit ini juga mengingatkan lagi tujuh prinsip yakni, keanggotaan sukarela dan terbuka, pengendalian oleh anggota secara demokratis. Partisipasi ekonomi anggota, otonomi dan kebebasan, pendidikan pelatihan dan informasi, kerjasama antara koperasi dan kepedulian terhadap lingkungan.
Namun tujuh dosa yang bisa membuat koperasi mati yaitu ketergantungan kepada pihak luar, laporan pengurus yang membingungkan, citra publik jelek, pelaksanaan administrasi keuangan tidak disilipin, analisa pinjaman ala potong kue dan filosofi sosial diatas citra bisnis biasa.
Romanus menekankan membangun citra dan kualitas pelayanan jauh lebih mudah ketimbang menjaga citra itu sendiri .Membanguna citra erat kaitannya dengan good cooperative governance.Tata kelola yang baik intinya yakni tata kelola internal dan tata kelola eksternal dan tata kelola individu.
Baca juga: Kopdit Obor Mas Sumbangkan 12 Kantong Darah
Tata kelola internal mencakup struktur organisasi, kesinambungan, keseimbangan dan tanggungjawab. Tata kelola eksternal mencakup transparansi, patuh pada aturan. Sedangkan tata kelola individu, meliputi integritas, kemampuan dan komitmen.
“Dengan memiliki citra koperasi yang bagus dan kualitas pelayanan yang optimal kepercayaan masyarakat akan bertambah. Dengan demikian, berdampak peningkatan jumlah anggota, modal dan aset,” tandas Romanus. *