Mari Longa Pahlawan Asal Ende

Benteng dan Makam Saksi Bisu Hidup, Perjuangan dan Gugurnya Mari Longa Pahlawan Asal Ende

Mari Longa, pahlawan asal dari Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menurut cerita dari para keturunannya. Mari Longa, dikenal pemberani.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
ORIS GOTI/TRIBUNFLORES.COM
BENTENG MARI LONGA - Benteng Watunggere Mari Longa di Kabupaten Ende, 10 November 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Benteng dan sebuah makam dari batu yang tersusun rapi di Desa Watunggere Mari  Longa, jejak sejarah perjuangan Marilonga, pahlawan Ende, melawan penjajah.

Ada cukup banyak sumber tulisan cerita tentang Mari Longa. Namun kali ini kita akan menyimak, kisah tentang Mari Longa dari para keturunannya yang berdiam di Watungere.

Desa Watunggere Mari Longa, cukup jauh dari kota Ende, butuh waktu kurang lebih dua jam lebih tiba di desa tersebut dari Kota Ende. Jangan kwatir, pemandangan alam sepanjang perjalanan memikat, sehingga tidak membosankan.

Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2020 lalu, saya mendatangi makam Mari Longa. Tampak Ignasius Mbulu dan Anselmus Parera tengah duduk dekat makam Mari Longa.

Baca juga: Hari Pahlawan 10 November, Kisah Mari Longa Pahlawan Asal Ende 1

 

Mereka bertiga bersama warga kampung, baru saja selesai mengikuti rangkaian upacara tabur bunga di makam Mari Longa oleh Bupati Ende Djafar Achmad, Dandim 1602 Ende Letkol Inf M. Wirya Arthadiguna dan jajaran.

Alex Amar, wartawan Timor Ekspress (Timex) yang datang bersama saya, membuka percakapan, "Bapa-bapa tolong cerita dulu tentang Mari Longa," kata Alex dengan santun.

Mereka bertiga tampak semangat ketika diminta bercerita tentang Mari Longa. Ignasius mengatakan, ketika masih bayi, Mari Longa diberi nama Leba Longa.

"Ketika berusia kurang lebih delapan tahun Leba Longa jatuh sakit. Namanya lalu diganti menjadi Mari Longa dan ia pun sembuh dari penyakitnya," kata Ignasius.

Baca juga: Mari Longa Pahlawan Asal Ende, Perang Saudara ke Perang Melawan Belanda 3

 

Belum lama bercerita, Ignasius dan Anselmus meminta salah seorang pemuda bernama Yohakim Edyson Sera, Edon biasa ia disapa. Edonlah yang menulis naskah cerita tentang Mari Longa. Kata Ignasius, cerita yang ditulis Edon dihimpun dari para keturunan Mari Longa.

Selang beberapa saat, Edon tiba. Sama seperti Ignasius dan Anselmus, Edon semangat ketika diminta bercerita tentang Mari Longa.

Edon mengatakan, naskah cerita tentang Mari Longa ada yang ia tulis tangan ada pula diketik. "Saya harap Mari Longa bisa dinobatkan jadi Pahlawan Nasional," kata Edon.

Edon menceritakan, Mari Longa lahir di Watungere tahun 1845. Ayah Mari Longa bernama Longa Rowa dan ibunya bernama Kemba Kore. Sejak kecil Mari Longa sudah belajar memanah dan berburu. Di usia remaja, Mari Longa mulai berkebun.

Baca juga: Mari Longa Pahlawan Asal Ende, Perang Saudara ke Perang Melawan Belanda 3

 

Mari Longa Punya Kesaktian

Edon menuturkan, Mari Longa dikenal sosok yang sangat berkharisma dan sakti. Sejak muda ia terlihat paling menonjol di antara pemuda-pemuda di kampungnya.

Dari mana sumber kesaktian Mari Longa? Menurut Edon, suatu waktu Mari Longa dan adiknya Leja Longa membuka lahan untuk ditanami padi. Setelah padi mulai menguning, Mari Longa dan Leja pun, membuat sebuah pondok.

Suatu siang, Mari Longa berbaring di pondok tersebut. Ia bermimpi, ada seseorang menyuruhnya pergi ke sebuah tempat upacara Ola Toka Geri Au (tempat upacara sebelum panen padi).

Baca juga: Gugurnya Mari Longa Palawan Asal Ende, Perang di Benteng Watunggere 4

 

Di tempat itu, Mari Longa menemukan sebuah wadah sirih pinang. Namun ia terkejut di tempat itu, ia juga menemukan seorang perempuan cantik. Perempuan tersebut bernama Nderu Ndeki.

Kesaktian Mari Longa Pejuang Ende Menurut Cerita Keturunannya (2)

Dalam mimpinya, Mari Longa bercakap-cakap dengan Nderu Ndeki. Nderu Ndeki berasal dari Wolobabu, kampung yang bermusuhan dengan Watunggere. Mari Longa bertanya, mengenai maksud dan tujuan Nderu Ndeki datang ke tempat itu.

Nderu Ndeki pun mengatakan bahwa dirinya ingin hidup bersama Mari Longa dan menjadi istrinya. Mari Longa lantas menyetujui dan membawa Nderu Ndeki ke pondoknya.

Baca juga: Masuk Hari ke 3, Agustinus Woro Belum Mau Turun dari Atas Tower di Maumere

 

Mari Longa tersadar dari mimpi, tak lama setelah itu, adiknya Leja Longa tiba di Pondok. Masih tergiang dengan mimpinya, Mari Longa menyuruh Leja pergi ke tempat upacara sebelum panen. Leja pun pergi. Di sana Leja mendapati Nderu Ndeki dan tempat sirih pinang. Mereka ke pondok dan makan sirih pinang bersama Mari Longa.

Mari Longa dan Leja pun membawa Nderu Ndeki ke rumah. Ketiga kakaknya Naga Longa, Pega Longa dan Tenda Longa memarahi Mari Longa, karena membawa perempuan dari kampung yang bermusuhan dengan Watunggere.

Keesokan harinya, Mari Longa kembali ke pondok. Ia kaget menemukan sebuah batu di pondoknya. Mari Longa lalu melemparkan batu tersebut ke pohon enau. Namun, keesokan harinya batu tersebut sudah kembali berada di pondoknya.

Kali ini Mari Longa mencoba sebanyak tiga kali melempar batu itu ke pohon Enau, namun tetap saja batu itu kembali ada di pondok. Mari Longa lalu menyimpan batu tersebut. Menurut Edont, batu itulah yang menjadi sumber kesaktian Mari Longa.

Baca juga: Orang Tua Murid SDN Oka di Palue Perbaiki Atap Ruang Kelas Usai Diterjang Puting Beliung

 

"Dari situlah Mari Longa menjadi kuat dan tak tertandingi. Ia tumbuh dewasa dan gagah perkasa," kata Edon.

Mari Longa Mulai Terlibat Perang Antar Suku

Pada tahun 1984, kata Edon, Mari Longa genap berusia 48 tahun. Mari Longa mulai memimpin warga kampung berburu di hutan. Karena ketangkasan dalam memimpin dan memimpin Mari Longa diundang untuk antar suku perang suku memperebutkan tanah.

Mari Longa terlibat dan memimpin enam kali petang antara lain, melawan orang Mego 1881, orang Dike Lawi Ndondo, Rada Lamba (orang Detukeli), orang Nggande, orang Mauria dan orang Londi Maurole. Perang antara suku tersebut terjadi dalam kurun waktu 1888 hingga 1892, semuanya dimenangkan oleh pasukan Mari Longa.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 13 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya


Perang Saudara


Pada 1893 pecah perang saudara antara Mari Longa dengan kakaknya, Pega Longa. Sebabnya, anjing milik Mari Longa menggigit babi milik Pega Longa hingga mati. Pega Longa memaksa Mari Longa untuk hidupkan babinya yang sudah mati.

Mari Longa meminta agar anjingny dibunuh dan dimakan bersama-sama, sayangnya Pega Longa tetap teguh dan terjadilah perang saudara. Pasukan Pega Longa kalah, 34 anggotanya tewas. Pega Longa pun ke Kampung Lowo Fila, hingga saat ini keturunannya masih ada yakni Buga Pio, Pio Paka dan Paka Pega.

Baca juga: Tim SAR Maumere Berhasil Evakuasi Agustinus Woro Pemanjat Tower di Sikka

 

Mari Longa dari Perang Saudara ke Perang Melawan Belanda Menurut Cerita Keturunannya (3)


Setelah pecah perang saudara antara Mari Longa dengan kakaknya Pega Longa, mulailah babak baru perjuangan Mari Longa petang melawan penjajah Belanda.

Tahun 1894, terjadi perang di Watungere. Belanda menyerang Watunggere lantaran sudah mendengar kehebatan Mari Longa. Operasi penyerangan Belanda mulai dari Maumere, Wolosewa, Peibenga, Rawu Suja, Pisa, Lewogare, Pemowawi, Watunggere.

Belanda membakar kampung Lewogare, Pemowawi dan Watunggere. Saat itu Mari Longa sedang tidak berada di kampung, Mari Longa sedang dikebunnya.

Baca juga: Perpustakaan Rutan Larantuka Terima 500 Judul Buku

 

Tahun 1898, pecah perang Mari Longa melawan Belanda di Kuru Bege (saat ini Jl. Garuda Kota Ende).

Perang tersebut berawal dari laporan dari Nggobhe Lapo, orang Saga kepada Mari Longa bahwa anak-anak gadis orang Saga diperkosa oleh tentara Belanda saat jualan di Kota Ende.

Mari Longa bersama pasukannya, Ana Fua turun ke melawan Belanda, 905 tentara Belanda tewas. Sedangkan pihak Mari Longa dua orang tewas yakni Linggo Loba dan Rali Bale.

Sementara itu Putri Mari Longa, Nduru Mari, ditombak oleh tentara Belanda hingga isi perutnya keluar, namun masih bisa diselamatkan oleh Mari Longa berkat Kesaktiannya.

Baca juga: Relawan Ganjar Milenial Center Sikka Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden RI 2024

 

Belanda Ajak Marilonga Berunding

Paska perang di Kuro Bege, di tahun yang sama Belanda datang ke Watunggere bernegosisi. Perjalann mereka melalui Wologai-Kebesani -Detukeli- Nggesabiri - Watunggere.

Edon mengatakan, dalam negosiasi ini terciptalah beberapa kesepakatun. 1. Berhenti adanya genjatan senjata 2. Mari Longa diangkat sebagai raja Ende yang berpusat di Watunggere.

"Menyikapi ini Mari Longa menyetujui yang pertama hahwa tidak ada lagi perang. Tetapi Mari longa menolak dengan tegas dirinya untuk menjadi raja, karena menjadi raja yang diangkat oleh orang Belanda ini sama hal menjadi budak Belanda (Rasi Loge Belanda)," tutur Edon.

Baca juga: BPJS Kesehatan Cabang Ende Dekatkan Pelayanan, Layani MCS di Desa Kelahiran Pahlawan Ende

 

Perang Kembali Pecah Belanda Bunuh Orang Walogai

Sepulangnya Belanda dari Watunggere, tiba Wologai Belanda menembak mati satu orang Wologai bernama Mole Gia, yang sedang mengiris tuak yang bernama Mole Gia. Tenyata pihak Belanda yang mengingkar janji.

Mendengar kabar itu Mari Longa geram. Pada harí itu juga Mari Longa bersama pasukannya turun ke Wologai dan membantai semua orang Belanda yang sedang istirahat malam di Wokonio.

Perang melawan Belanda di Rada Ara Moni (1900)

Perang melawan Belanda di Rada Ara Moni, diminta oleh Sea Seso dan Se Bata. Belanda kalah dan lari menghindar.

Selanjutnya 1903 pecah perang di Wologai. Perang ini berawal dari undangan Pada Bata dan Sato Rega orang Wologai untuk melawan Belanda di Wologai. Belanda kalah dan meminta damai namun Mari Longa menolak.

Baca juga: Kasus HIV dan AIDS di NTT Dominan Usia Produktif, Ini Daftar Kasus HIV AIDS di NTT

 


Pembantaian orang Belanda oleh pasukan Mari Longa di Bhoasia dalam Sebuah Kapal


Stategi yang disusun oleh Mari Longa bagaimana cara untuk mendapatkan senjata Belanda pada saat itu, Mari Longa mengutus salah seorang pasukannya untuk negosiasi dengan Belanda.

Setibanya di Bhoasia utusan Mari Longa berhasil mengadakan perundingan dengan Belanda yakni barter senjata dengan bahan makanan. Koesokkan harinya Mari Longa bersama pasukannya turun ke Bhoasia Ndondo, bawa serta dengan bahan makanan untuk ditukarkan dengan senjata.

Setibanya di pinggir pantai Bboasia, Mari Longa menyuruh utusannya untuk masuk ke dalam kapal untuk memata-mata jumlah pasukan Belanda yang ada di dalam kapal.

Pasukan ANA FUA lebih banyak jumlahnya, maka Mari Long berubah stalregis bukan lagi barter antar senjata milik Belanda dengan makanan, melainkan Mari Longa dan pusukannya membunuh habis orang Belanda yang ada dalam kapal serta mengambil senjata dan pulang ke Watunggere.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Jumat 11 November 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan di Gereja St.Fransiskus Koting


Gugurnya Mari Longa, Perang di Benteng Watunggere 1907 4

Mendengar infomasi bahwa Belanda akan datang dan menyerang Mari Longa di Watunggere, Mari Longa bersama pasukannya membangun sebuah pertahanan yang disebut Benteng (Potu) di Watungere.

tentara Belanda kembali mengajak pasukan Marilonga berperang di Watunggere. Mari Longa sepakat. Sebelum perang Marilonga meminta, diberi waktu untuk mendirikan benteng lapis tujuh sebelum perang, Belanda pun sepakat.

Mari Longa dan pasukannya pun mulai kerja mendirikan benteng dari bambu. Dalam bambu diisi air agar peluru senjata tentara Belanda tidak tembus, masuk ke dalam benteng.

"Mereka waktu itu rencana bangun benteng tujuh lapis. Tapi baru tiga lapis, Belanda sudah lebih dulu menyerang," ungkapnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 11 November 2022, Bacaan Injil Katolik Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Menurut Edon, ada penghianat yakni dari desa lain yang menghasut tentara Belanda lebih baik segera menyerang pasukan Mari Longa, jika tunggu hingga Mari Longa selesai membangun benteng maka tentara Belanda akan kalah.

Dalam perang tersebut Mari Longa tewas dan Belanda leluasa memengaruhi orang-orang Watunggere.

Edon mengatakan, sudah lama ia berharap Mari Longa diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Tahun lalu sudah diusulkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Ende ke pusat. "mungkin masih proses," ungkapnya.

Menurut Edon, ia dengan sepenuh hati menulis kisah tentang Mari Longa yang dihimpun dari semua cerita-cerita keturunan Mari Longa. Dia katakan, semoga tulisannya bisa membantu Mari Longa lebih cepat diangkat jadi Pahlawan Nasional.(SELESAI).

Berita Kisah Mari Longa Pahlawan Asal Ende Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved