Mari Longa Pahlawan Asal Ende
Hari Pahlawan 10 November, Kisah Mari Longa Pahlawan Asal Ende 1
Mari Longa, sosok pahlawan asal Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menurut cerita dari para keturunannya. Mari Longa, dikenal pemberani
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM - Mari Longa, sosok pahlawan asal Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menurut cerita dari para keturunannya.
Mari Longa, dikenal sebagai pria pemberani dan memiliki kesaktian. Karakter dan kesaktiannya menjadi modal berharga saat bertempur melawan pejajah Belanda.
Benteng Watunggere dan sebuah makam dari batu yang tersusun rapi di Desa Watunggere Mari Longa, jejak sejarah perjuangan Marilonga, pejuang Ende, melawan penjajah.
Sebagai bentuk penghormatan kepada Mari Longa, Pemerintah Kabupaten Ende biasanya melaksanakan apel setiap hari pahlawan, 10 November.
Baca juga: Mengenal Stadion Marilonga Tempat Digelarnya Soeratin Cup V, Pernah Didatangi Jokowi dan Iriana
Ada cukup banyak sumber tulisan cerita tentang Mari Longa. Namun kali ini kita akan menyimak, kisah tentang Mari Longa dari para keturunannya yang berdiam di Watungere.
Desa Watunggere Mari Longa, cukup jauh dari kota Ende, butuh waktu kurang lebih dua jam lebih tiba di desa tersebut dari Kota Ende. Jangan kwatir, pemandangan alam sepanjang perjalanan memikat, sehingga tidak membosakan.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2020 lalu, wartawan mendatangi malam Marilonga. Tampak Ignasius Mbulu dan Anselmus Parera tengah duduk dekat malam Mari Longa.
Mereka bertiga bersama warga kampung, baru saja selesai mengikuti rangkaian upacara tabur bunga di makam Mari Longa oleh Bupati Ende Djafar Achmad, Dandim 1602 Ende Letkol Inf M. Wirya Arthadiguna dan jajaran.
Baca juga: Hangatnya Soekarno dengan Pater Bouman dan Huijtink, Kunci Kamar Pastor Diberikan ke Bung Karno
Alex Amar, wartawan Timor Ekspress (Timex) yang datang bersama, membuka percakapan. "Bapa-bapa tolong cerita dulu tentang Mari Longa," kata Alex dengan santun.
Mereka bertiga tampak semangat ketika diminta bercerita tentang Mari Longa. Ignasius mengatakan, ketika masih bayi, Mari Longa diberi nama Leba Longa.
"Ketika berusia kurang lebih delapan tahun Leba Longa jatuh sakit. Namanya lalu diganti menjadi Mari Longa dan ia pun sembuh dari penyakitnya," kata Ignasius.
Belum lama bercerita, Ignasius dan Anselmus meminta salah seorang pemuda bernama Yohakim Edyson Sera, Edon biasa ia disapa.
Baca juga: Serambi Soekarno, Sepenggal Kisah Bung Karno Bertemu Misionaris SVD di Ende