Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Sabtu 19 November 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik
Bacaan Injil harian Katolik, Sabtu 19 November 2022, lengap mazmur tanggapan.Bacaan pertama, Why 11:4-12. Mazmur tanggapan, 114:1,2,9-10.bacaan Injil
Tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."
Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."
Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikian bacaan Injil harian Katolik, Sabtu 19 November 2022 Lengkap Mazmur Tanggapan.
Renungan Harian Katolik
Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende
Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 11 November 2022.
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende.
Judul Renungan harian Katolik hari ini: Dihadapan Allah, Semua Orang Hidup.
Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 26 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya.
Semangat pagi, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Pertanyaan Orang Saduki Tentang Kebangkitan (Luk. 20: 27 - 40). Pertanyaannya adalah siapakah orang Saduki itu? Orang Saduki adalah golongan pemimpin agama Yahudi, yang sebagian besar terdiri dari imam - Imam.
Mereka mendasarkan pengajarannya pada lima kitab Musa dan dan menolak segala adat istiadat yang ditambahkan kemudian. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan dan adanya malaikat.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena mereka tidak mengerti kitab suci maupun kuasa Allah. Hati dan pikiran mereka tertutup dan tumpul, sehingga mereka tidak mengerti kitab suci. Sebagai pemimpin dan pemuka agama mereka gagal paham tentang kebangkitan.