Berita Sikka
Pemda Sikka Gandeng Adinkes NTT Gelar Pertemuan Lintas Sektor Cegah ATM
Pemerintah daerah Kabupaten Sikka ikut berikhtiar mencegah dan mengendalikan AIDS, Tuberkoliosis dan Malaria (ATM) mencapai eliminasi di tahun 2030.
TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Sikka ikut berikhtiar mencegah dan mengendalikan AIDS, Tuberkoliosis dan Malaria (ATM) guna mencapai eliminasi di tahun 2030. Pemda Sikka mengandeng Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adinkes NTT melalui program Resilent and Sustainable System for Health ( RSSH) melakukan pertemuan kemitraan lintas sektor di Kabupaten Sikka.
Pertemuan kemitraan lintas sektor ini berlangsung di aula lantai 3 Kantor Bupati Sikka, Senin, 21 Oktober 2022. Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah ( Bapelitbangda) Kabupaten Sikka.
Dalam kesempatan ini hadir Asisten Administrasi Umum, Robertus Ray, Kepala Bapelitbangda, Margaretha Movaldes da Maga Bapa, Kepala Bidang P2P Dinkes Sikka, dr. Harlin Hutahahuruk, Kepala Dinas Sosial, Rudolfus Ali, Ketua Komisi Penangulangan AIDS Kabupaten Sikka (KPA), Yohanes Siga, LSM, Forkompimda dan media massa.
Techincal Assistant RSSH ADINKES, dr. Wiwiek Ekameini dalam pertemuan ini mengatakan, Pemda Sikka harus menggerakan dinas-dinas terkait untuk dapat merencanakan dan menganggarkan biaya penanganan AIDS, TBC dan Malaria (ATM).
Baca juga: RSUD Sidoarjo Surabaya Monitoring di RSUD dr. TC Hillers Maumere
Penanganan dan pencegahan ATM wajib dianggarkan oleh Pemda Sikka. Hal ini merupakan standar pelayanan minimal bidang kesehatan kabupaten. Oleh sebab itu dr Wiwiek mendorong keterlibatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) untuk memfasilitasi pemerintah desa mengganggarkan dana desa untuk pencegahan dan penanggulangan ATM.
Sementara itu, Kadis Bapelitbangda Sikka Margaretha Movaldes da Maga Bapa mengatakan, ATM merupakan isu strategis dalam isu kesehatan nasional. Sehingga perlu konvergensi, kerja kolaborasi lintas sektor dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
Tak hanya dinas terkait tapi kerja kolaboratif bersama LSM, masyarakat dan media massa untuk pencegahan. Ia menargetkan, tahun 2030 tidak ada AIDS, TBC, dan Malaria (ATM) di Kabupaten Sikka. Pencegahan juga didukung dengan kebijakan anggaran yang harus terencana dan berbasis data.
Dari pertemuan ini ia menyebutkan ada 14 kesepakatan bersama yang ditandai dengan penandatangan lembaran kesepakatan bersama oleh perwakilan lintas sektor yang hadir.