Misa Hari Minggu
Ibadah Hari Minggu 27 November 2022, Misa Minggu Adven Pertama Jelang Natal 25 Desember 2022
Mari kita simak Ibadah Hari Minggu 27 November 2022, Misa Minggu Adven Pertama Jelang Natal 2022. Hari ini minggu Adven pertama umat katolik dunia.
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, anugerahilah kami, umatMu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik.
Semoga dengan demikian, kami layak mewarisi
kerajaan surga, bersama Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta
mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan
berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 2:1-5)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi
pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat
rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gununggunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
dan banyak suku bangsa akan pergi serta
berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita
tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan
menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar
pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa
dan akan menjadi wasit bagi banyak suku
bangsa; maka mereka akan menempa pedangpedangnya menjadi mata bajak dan tombaktombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa
tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar
perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita
berjalan di dalam terang TUHAN!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 122:1)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita
Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
“Mari kita pergi ke rumah TUHAN.”
Sekarang kaki kami berdiri
di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
(Refren)
Kepada-Mu, hai Yerusalem, suku-suku berziarah,
yakni suku-suku TUHAN,
untuk bersyukur kepada nama TUHAN
sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
(Refren)
Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem:
“Biarlah orang-orang yang mencintaimu
mendapat sentosa.
Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu,
dan sentosa di dalam purimu!”
(Refren)
Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku
aku hendak mengucapkan:
“Semoga kesejahteraan ada di dalammu!”
Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita,
aku hendak mencari kebaikan bagimu.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 13:11-14a)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, hal ini harus kamu lakukan,
karena kamu mengetahui keadaan waktu
sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi
kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang
keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari
pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu
marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan
kegelapan dan mengenakan perlengkapan
senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan,
seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora
dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan
hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri
hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus
sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Mzm 85:8)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya
TUHAN, * dan berilah kepada kami keselamatan
dari pada-Mu!
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 24:37-44]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka
pada zaman sebelum air bah itu makan dan
minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada
hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka
tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu
datang dan melenyapkan mereka semua,
demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua
orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang
perempuan sedang memutar batu kilangan, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi
ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu
mana pada malam hari pencuri akan datang,
sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu,
hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak
Manusia datang pada saat yang tidak kamu
duga.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-Saudari terkasih, kita barusan mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang kedatangan
Tuhan. Inti dari warta Yesus ini adalah kita harus selalu
bersiap-siap atau waspada karena Tuhan datang pada
saat yang tidak kita sangka-sangka. Meskipun
demikian, mari kita dalami satu dua poin dari bacaan
ini, untuk kehidupan iman kita.
Pertama, zaman Nuh dan pesta pora. Yesus
mengangkat lagi contoh dari zaman Nuh untuk
mengingatkan para pendengar-Nya tentang akhir
zaman. Pada zaman Nuh tersebut, orang-orang
berpesta pora dan sama sekali tidak memperhatikan
relasi mereka dengan Tuhan. Hanya Nuh yang setia
kepada Tuhan. Hasilnya, Nuh dan keluarganya
selamat karena mereka mendengarkan suara Tuhan.
Atas perintah Tuhan, Nuh membuat kapal dan
akhirnya dengan kapal tersebut, ia dan keluarganya
selamat dari bencana banjir yang melanda dunia.
Yesus mengingatkan kita agar kita tidak tenggelam
dalam gemerlap dan hingar bingar hidup duniawi kita.
Banyak sekali tawaran dunia yang menyenangkan,
yang kadangkala juga menjadi perangkap bagi kita
untuk menjauh dari Tuhan. Salah satunya adalah
pesta pora. Kita tentu juga menginginkan adanya
pesta ketika kita ada acara keluarga. Hal ini baik agar
meningkatkan kekeluargaan. Yang tidak benar adalah
kita berpesta pora. Pesta pora artinya mengadakan
pesta besar-besaran dan habis-habisan. Selalu ada
alasan untuk hal-hal seperti ini. Namun, hasilnya
adalah kita lebih menderita. Pesta tidak lagi
menyenangkan dan menyelamatkan, tetapi membawa
kita kepada penderitaan. Yesus berpesan agar kita
tidak tenggelam dalam situasi seperti ini karena ia
hanya menyenangkan keinginan badaniah kita. Kita
bisa mempersiapkan diri kita agar kita bisa
diperkenankan memasuki perjamuan kekal bersama
Tuhan pada pesta kehidupan yang berlangsung
selamanya. Masa penantian adalah masa kita
menyiapkan batin kita agar kita layak masuk dalam
pesta dalam Perjamuan Tuhan.
Kedua, tidak membiarkan rumahnya dibongkar oleh
pencuri. Yesus memberikan gambaran tentang
kedatangan Tuhan sebagaimana kedatangan seorang
pencuri yang tidak pernah kita duga kapan waktunya.
Tuan rumah akan sangat menyesal jika ia terlelap dan
barang-barangnya dicuri oleh orang lain. Ia akan
berusaha agar semuanya aman.
Kehidupan kita adalah kehidupan yang sementara
saja. Kita berusaha agar kita selalu siap dipanggil
Tuhan. Kesiapan kita dilakukan dengan mendekatkan
diri kepada Tuhan karena Tuhanlah Pemilik
Kehidupan. Masa Adven adalah masa di mana kita
memiliki waktu khusus untuk melihat hidup kita,
memperbaikinya, dan menyiapkan diri kita agar lebih
layak berada bersama Tuhan. Semoga kita bisa
memanfaatkan waktu berahmat ini dengan baik, agar
kita pun ditemukan layak untuk masuk dalam
kebahagiaan abadi bersama Tuhan.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT