Gempa Cianjur

Mengharukan, Penyelamatan 2 Bayi yang Tertimpa Reruntuhan saat Gempa Cianjur, Bayi Tersenyum

Kisah haru dan dramatis mewarnai berbagai upaya penyelamatan korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu itu.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Kolase Tribun Bogor/Tribunnews.com
EVAKUASI - Kisah haru penyelamatan dramatis dua bayi selamat dari reruntuhan bangunan gempa Cianjur. Saat dievakuasi, bayi itu tersenyum dan tidak menangis. 

Bayi Tersenyum saat Dievakuasi

Selain Dika, kisah haru bayi selamat dari reruntuhan bangunan rumah akibat gempa adalah bayi perempuan bernama Shakila

Bayi Shakila berusia 6 bulan tersenyum saat dievakuasi dari reruntuhan bangunan rumah yang ambruk di Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Agus Rahmat Hidayat ayah bayi kecil itu menceritakan, saat kejadian dirinya tengah berada di luar rumah bersama anak pertama dan istri tercinta Adah Rosidah.

Kala itu tiba-tiba gempa Cianjur mengguncang Kampung Pasir Sapi.

"Pas kejadian gempa Cianjur, saya lagi di luar bersama anak pertama dan istri saya. Saya sempat ngeblank beberapa saat," kata Rahmat kepada Tribunnews.com, Kamis (24/11/2022).


Tetapi teriakan istri saya mengingatkan bahwa anak kedua masih di dalam rumah menyadarkan saya.

"Syakila, itu dedenya masih di dalam," teriak Adah Rosidah kala kejadian seperti yang diceritakan Rahmat.

Setelah mendengarkan teriakan istirnya. Rahmat langsung berlari menuju ke dalam rumah.

"Saya langsung lari ke dalam rumah tidak mikirin masih ada gempa atau tidak," sambungnya.

Baca juga: Gempa Cianjur, 2 Angkot Berisi 15 Siswa Tertimbun Longsor, Korban Belum Ditemukan

Dikatakan Rahmat saat tiba di depan kasur buah hatinya ternyata sudah tertimpa dengan tembok berukuran 140x2 meter.

"Saya membersihkan tumpukan bata pertama yang paling atas pas dada karena memang yang harus tolongin mukanya dulu," tuturnya.

Rahmat mengungkapkan ketika muka bayinya sudah terlihat perasaannya tidak enak

"Pas kelihatan mukanya merem. Itu perasaaan sudah tidak enak jangan-jangan meninggal," sambungnya.

Kemudian Rahmat bercerita ketika anaknya diangkat ternyata membuka mata dan tersenyum.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved