Gempa Cianjur

Mengharukan, Penyelamatan 2 Bayi yang Tertimpa Reruntuhan saat Gempa Cianjur, Bayi Tersenyum

Kisah haru dan dramatis mewarnai berbagai upaya penyelamatan korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu itu.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Kolase Tribun Bogor/Tribunnews.com
EVAKUASI - Kisah haru penyelamatan dramatis dua bayi selamat dari reruntuhan bangunan gempa Cianjur. Saat dievakuasi, bayi itu tersenyum dan tidak menangis. 

TRIBUNFLORES.COM, CIANJUR - Wilayah Cianjur dilanda gempa Senin 21 November 2021 siang.

Ada ratusan lebih korban jiwa akibat reruntuhan bangunan serta tanah longsor.

Begitu banyak kisah sedih yang mengharukan saat itu.

Selain itu ada kisah mengharukan saat detik-detik penyelamatan seorang bayi berusia 6 bulan.

Baca juga: Update Gempa Cianjur, Korban Meninggal Dunia 271 Orang, Masih Hilang 40 Orang, Luka-luka 2.043 Orang

 


Kisah haru dan dramatis mewarnai berbagai upaya penyelamatan korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu itu.

Salah satunya upaya penyelematan 2 orang bayi.

Kabar terbaru kedua bayi tinggal di pengungsian dan kembali kepelukan orangtuanya.

Sebelumnya mereka selamat meski sempat tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang ambruk karena gempa bumi terjadi.

Dua bayi tersebut adalah Dika dan Shakila.

Upaya penyelamatan bayi Dika sungguh dramatis.

Dika, bayi berusia 1 tahun asal Kampung Buniaga, Ciherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat selamat setelah tertimbun reruntuhan sekitar 3 jam.

Saat diselamatkan, sang bocah hanya terdiam.

Diduga syok, balita bertubuh mungil itu sama sekali tak menangis.

Sekujur tubuh sang balita dipenuhi pasir dan debu tebal.

"Allahu Akbar ! Alhamdulillah selamat," kata warga dilansir pada Minggu (27/1/2022).

Asep (39), ayah Dika tak menyangka jika istri dan bayi kecilnya sempat tertimbun puing bangunan rumahnya yang ambruk sata gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) lalu.


Saat kejadian sang istri dan anaknya lagi tidur di kamar sedangkan ia sedang bekerja di luar.

"Saat itu ada empat orang di rumah, anak saya tiga sama istri saya.

Baca juga: Update Gempa Cianjur, Korban Meninggal 268 Orang, 151 Orang Belum Diketahui Nasibnya

Jadi berempat," ujarnya dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Minggu (27/11/2022)

Ia lalu memperagakan posisi Dika saat kejadian, yakni sedang tidur di tangan istrinya.

"Sebenarnya itu di dalamnya ada 3 (anak saya di rumah). Jadi gini posisinya (dia tidur di tangan ibunya). Makanya saya kaget," ucapnya.

Saat itu, ia mendapatkan kabar dari sang kakak jika keluarganya tertimbun bangunan ambruk akibat gempa bumi.

Kisah haru penyelamatan dramatis dua bayi selamat dari reruntuhan bangunan gempa Cianjur

"Saya juga datang (tiba) ke sini masih belum dapat.

Kan saya lagi enggak ada. Pulangnya juga jam tiga saya," ucapnya.

Melihat proses evakuasi yang belum berhasil dilakukan, Asep mengaku saat itu sempat pasrah dan menganggapnya urusan Yang Maha Kuasa.

"Saya sudah pasrah (dikira sudah meninggal dan menyerahkan semuanya) sama Tuhan. Harus gimana lagi? Hidup atau mati itu bukan urusannya, urusan tuhan. Saya enggak panik, enggak kaget,"

Namun setelah berhasil dievakuasi, Asep mengungkapkan dirinya sangat bersyukur anaknya masih hidup lalu dibawa ke rumah sakit (RS) untuk dirawat.

"Setelah itu langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Bayi Tersenyum saat Dievakuasi

Selain Dika, kisah haru bayi selamat dari reruntuhan bangunan rumah akibat gempa adalah bayi perempuan bernama Shakila

Bayi Shakila berusia 6 bulan tersenyum saat dievakuasi dari reruntuhan bangunan rumah yang ambruk di Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Agus Rahmat Hidayat ayah bayi kecil itu menceritakan, saat kejadian dirinya tengah berada di luar rumah bersama anak pertama dan istri tercinta Adah Rosidah.

Kala itu tiba-tiba gempa Cianjur mengguncang Kampung Pasir Sapi.

"Pas kejadian gempa Cianjur, saya lagi di luar bersama anak pertama dan istri saya. Saya sempat ngeblank beberapa saat," kata Rahmat kepada Tribunnews.com, Kamis (24/11/2022).


Tetapi teriakan istri saya mengingatkan bahwa anak kedua masih di dalam rumah menyadarkan saya.

"Syakila, itu dedenya masih di dalam," teriak Adah Rosidah kala kejadian seperti yang diceritakan Rahmat.

Setelah mendengarkan teriakan istirnya. Rahmat langsung berlari menuju ke dalam rumah.

"Saya langsung lari ke dalam rumah tidak mikirin masih ada gempa atau tidak," sambungnya.

Baca juga: Gempa Cianjur, 2 Angkot Berisi 15 Siswa Tertimbun Longsor, Korban Belum Ditemukan

Dikatakan Rahmat saat tiba di depan kasur buah hatinya ternyata sudah tertimpa dengan tembok berukuran 140x2 meter.

"Saya membersihkan tumpukan bata pertama yang paling atas pas dada karena memang yang harus tolongin mukanya dulu," tuturnya.

Rahmat mengungkapkan ketika muka bayinya sudah terlihat perasaannya tidak enak

"Pas kelihatan mukanya merem. Itu perasaaan sudah tidak enak jangan-jangan meninggal," sambungnya.

Kemudian Rahmat bercerita ketika anaknya diangkat ternyata membuka mata dan tersenyum.

"Pas saya angkat dedek bayi melek dan senyum. Di situ saya teriak-teriak takbir (allahuakbar)," ungkapnya.

Rahmat mengungkapkan mengapa anak tercintanya bernama Shakila Hafsah itu bisa selamat dikarenakan tembok yang menimpa anaknya.

Terhalang reruntuhan yang sudah lebih dulu terjatuh.

"Dede bayi lagi ada di kasur lalu saat gempa sudah ada tumpukan batu yang jatuh lebih dulu. Kemudian setelah itu tembok baru menimpa dedek bayi, jadi dedek bayi engga kena kejatuhan tembok besar," tuturnya.

Adapun keadaan Shakila Hafsah bayi berumur enam bulan itu sehat walafiat. (Tribunnews.Com).

Berita Gempa lainnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved