Berita Sikka
Kasus DBD di Sikka, Dinkes Catat hingga November 2022 Ada 406 Kasus DBD, 3 Orang Meninggal Dunia
Data kasus DBD di Kabupaten Sikka itu menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2022 dari bulan Agustus hingga Oktober
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Grafik kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka mengalami penurunan sejak Januari hingga November tahun 2022.
Data yang diterima TribunFlores.Com, Kamis, 1 Desember 2022, pada bulan Januari, ada 122 kasus, bulan Februari 69 kasus, bulan Maret 41 kasus, bulan April 30 kasus, bulan Mei 22 kasus, bulan Juni dan Juli ada 10 kasus, bulan Agustus dan September ada 22 kasus, bulan Oktober 31 kasus dan bulan November 27 kasus.
Total kasus DBD di Kabupaten Sikka pada tahun 2022 sebanyak 406 kasus dan tiga orang dilaporkan meninggal dunia.
Dari data kasus DBD itu, Kecamatan Alok Timur menempati posisi pertama dengan 67 kasus DBD, Kecamatan Alok di urutan kedua dengan 60 kasus dan Kecamatan Alok Barat 45 kasus.
Baca juga: Kasus HIV di Nagekeo Dinkes Catat Tahun 2022 Tambah 13 Kasus Baru, 2 Diantaranya ASN
Kecamatan Tanawawo merupakan kecamatan dengan jumlah kasus DBD paling sedikit yaitu 1 kasus.
Data kasus DBD di Kabupaten Sikka itu menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2022 dari bulan Agustus hingga Oktober.
Hal itu dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya serta tempat penampungan air yang tidak jarang dikuras.
Baca juga: Laporan BMKG Kupang, 264 Gempa Bumi Guncang NTT hingga November 2022
Selain faktor minimnya kesadaran masyarakat, belum optimalnya dukungan lintas sektor juga menjadi faktor meningkatnya kasus DBD dan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk belum dilakukan secara rutin dan serentak.