Natal dan Tahun Baru

Surat Gembala Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu Menyambut Natal 25 Desember 2022

Uskup Maumere, Mgr.Edwaldus Martinus Sedu, Pr telah mengeluarkan surat gembala menyambut Natal 25 Desember 2022. Baca surat gembala Uskup Maumere.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-ISTANA KEUSKUPAN MAUMERE
SURAT GEMBALA - Uskup Maumere, Edwaldus Martinus Sedu. Simak Surat Gembala Uskup Maumere Edwaldus Martinus Sedu Menyambut Natal 25 Desember 2022. 

Dalam kebersamaan, orang-orang majus dapat melewati berbagai macam tantangan dan hambatan hingga akhirnya berjumpa dengan pribadi Yesus Kristus. Dan perjumpaan dengan Yesus selain melahirkan sukacita yang mendalam juga menuntun mereka untuk menempuh jalan baru, jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Dalam sukacita natal, kita semua dipanggil untuk menghidupi semangat komunitas perjuangan yang merawat kehidupan. Orang-orang majus mengajarkan bahwa kelahiran Yesus Kristus adalah kekuatan bagi setiap orang beriman untuk menemukan sukacita sejati dalam hidupnya.

Dengan kelahiran Yesus Kritus, setiap orang dikuatkan untuk melakukan perjalanan batin masing-masing hingga sampai pada kedewasan spiritual. Perjalanan batin adalah momen bagi kita untuk bergerak keluar dari zona nyaman. Kita bergerak untuk terus melakukan transformasi atas kebiasaan dan nilai-nilai hidup kita yang lama yang kurang merawat kehidupan kepada kebiasaan dan nilai-nilai hidup yang baru yang
terarah pada perawatan akan kehidupan. Kita tidak bergerak secara egoistik untuk memamerkan kemampuan kita, tetapi kelahiran Kristus menguatkan kita untuk berjalan sebagai communio karya ciptaan Allah.

Sukacita natal menawarkan kesempatan kepada komunitas perjuangan untuk melakukan perubahan atau transformasi diri secara lebih baik dan mendalam tanpa kehilangan sifat khas dan unik dari masing-masing komunitas. Dalam konteks ini, jalan lain untuk merawat kehidupan adalah perwujudan dari transformasi diri. Seperti para majus yang mengambil jalan lain setelah bertemu dengan Kristus, komunitas perjuangan pun perlu menempuh jalan lain sebagai pola pendekatan yang kreatif dalam menghadapi berbagai masalah di Keuskupan kita.

Akan tetapi, jalan-jalan baru, pendekatan-pendekatan baru serta kata-kata yang bermakna baru yang sangat diperlukan dalam merawat kehidupan tidak boleh dilihat sebagai usaha heroik dari pihak manusia, tetapi mesti dilihat sebagai karya Allah atas hidup kita. Dalam konteks ini, pengalaman akan kelahiran Kristus yang membawa komunias perjuangan untuk mengalami ‘kebaruan’ dalam merawat kehidupan, kebaruan dalam kebiasaan dan nilai-nilai kehidupan.

NATAL: KELAHIRAN BARU DALAM SEMANGAT EKOLOGIS

Saudara-saudari, yang terkasih !

Melalui Ensiklik Laudato Si‘, Paus Fransiskus mengajak semua orang yang berkehendak baik untuk menjaga bumi, yang merupakan rumah bersama. Untuk waktu yang lama hingga kini, rumah yang menampung kita ini menderita sebagai akibat dari luka yang kita sebabkan oleh sikap predator kita, yang membuat kita merasa bahwa kita adalah penguasa planet ini dan sumber dayanya, dan memberikan wewenang kepada kita untuk menggunakan barang-barang tersebut secara tidak bertanggung jawab. Tuhan telah mempersembahkannya kepada kita. Saat ini, luka-luka ini menampakkan diri secara dramatis dalam krisis ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mempengaruhi tanah, udara, air dan secara umum, ekosistem tempat manusia hidup.

Globalisasi telah membuka ruang yang sangat terbuka untuk terjadinya interaksi antara nilai budaya dan agama. Perkembangan informasi dan teknologi yang tidak bisa dibendung, dengan media massa yang sangat beragam di samping kesibukan para orang tua, merupakan lingkungan dimana anak sebagai generasi baru kini hidup dan berkembang. Pesatnya kemajuan IPTEK serta intensitasnya komunikasi dengan jaringan alat komunikasi, memberikan kemudahan dan hasil positif bagi kemajuan. Di sisi lain juga memberikan dampak negatif berupa timbulnya masalah sosial yang kian meningkat dan kurangnya sikap saling menghargai antar manusia.

Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, dalam membentuk jati diri para generasi muda memiliki tanggungjawab yang sungguh besar. Anak sebagai generasi penerus harus memiliki jati diri masyarakat dan bangsanya. Perwarisan nilai-nilai budaya dan ekologis sangat mungkin dilakukan
di dalam keluarga. Pendidikan dalam keluarga yang tepat dan benar, merupakan modal dasar bagi perkembangan kepribadian anak saat ini. Dua tahun pertama (1000 hari pertama kehidupan) sebagai fase pembangunan fondasi struktur otak anak, serta usia tujuh tahun dimana hampir sempurna otak dibentuk juga pola asuh ramah otak, dapat menjadi momen strategis membangun karakter anak, sejak
dini.

Keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian yang mendasar bagi seorang anak. Saat ini banyak keluarga yang rapuh, kurang mempunyai daya tahan, mengalami stress dan mengalami disfungsi. Hampir di seluruh dunia keluarga berubah dari keluarga luas ke keluarga inti. Struktur keluarga tradisional juga berubah. Dalam situasi seperti inilah, semangat pembaharuan mesti lahir. Kelahiran baru sebagai semangat spiritual mestinya menjiwai keluargakeluarga dewasa ini. Kelahiran baru bisa berarti kelahiran semangat baru dalam membaharui kehidupan termasuk nilai-nilai untuk menghargai dan merawat bumi
(nilai-nilai ekologis).

Berbagai nilai ekologis seperti merawat tanah, air dan udara mesti menjadi keprihatinan bersama. Secara praktis perawatan bumi ini juga telah dituangkan dalam 7 rencana Aksi Laudato Si’ yang konkretnya dituangkan dalam SUPLEMEN RENSTRA PASTORAL Keuskupan Maumere.

Dengan demikian diharapkan usaha merawat bumi sudah mulai sejak dari keluarga/rumah yang
kemudian meluas ke lingkungan sekolah secara formal dan pembentukan yang
berkelanjutan di tengah lingkungan masyarakat. Kelahiran baru dalam semangat ekologis mengarahkan masing-masing pribadi untuk mengalami bahwa bumi sebagai rumah bersama butuh perhatian
demi pemulihannya.

Kelahiran baru dalam semangat natal sang Almasih mesti membawa pembaharuan diri pada masing-masing pribadi untuk mengalami sungguh Allah hadir sebagai Emanuel yang menyelamatkan bumi dan segala
isinya.

Selamat menjalani masa Adven, masa penantian kelahiran Sang Almasih. Salam Natal 25 Desember 2022 dan Bahagia Tahun Baru 1 Januari 2023.

Maumere, 3 Desember 2022 pada Pesta St. Fransikus Xaverius.

Berita Natal lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved