Natal dan Tahun Baru

Teks Misa Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022 Lengkap Injil Katolik dan Renungan Katolik Malam Natal

Mari simak Teks Misa Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022 Lengkap Injil Katolik dan Renungan Katolik Malam Natal 24 Desember 2022.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /ARNOL WELIANTO
GEREJA - Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka di Kabupaten Flores Timur. Mari simak Teks Misa Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022 Lengkap Injil Katolik dan Renungan Katolik Malam Natal 24 Desember 2022. 

Pertama, Natal, Tuhan-beserta-kita. Sudah sejak lama, Tuhan mendampingi umat-Nya. Ia menuntun umat Israel melewati padang gurun menuju Tanah Terjanji. Di Tanah Terjanji, Tuhan tetap membimbing mereka agar mereka hidup baik dan selamat. Semua tuntunan ini ada yang didengarkan, ada yang tidak didengarkan.

Tuhan tidak bisa berbicara langsung tetapi memakai manusia (seperti nabi-nabi) untuk menegur dan meneguhkan sesamanya. Lebih banyak mereka tidak didengarkan karena mereka bukan dari surga. Mereka mendengarkan tentang surga tetapi bukan dari surga. Maka, pada saatnya, Tuhan sendiri memutuskan untuk
datang ke dunia.

Ia menjadi salah satu dari kita manusia. Pertama-tama bukan untuk mengalami hidup sebagai manusia, melainkan untuk menunjukkan kepada manusia jalan keselamatan menuju kehidupan kekal.

Tuhan mau berjalan bersama kita, agar kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri perbuatanperbuatan ajaib-Nya; agar kita bisa mendengarkan dengan telinga kita sendiri Sabda-Nya yang menuntun kita kepada keselamatan. Kita bersyukur karena Tuhan sudi datang dan menunjukkan jalan kepada kita menuju surga. Jika ada orang yang datang dari surga,
berkata tentang surga, dan mengajak orang ke surga, maka kita tidak punya pilihan lain, selain menerima-Nya dan mengikuti-Nya, karena kita pasti selamat. Itulah sebabnya, Natal merupakan momen Tuhan hadir dalam keluarga kita dan berjalan bersama kita.

Kedua, Natal, persatuan surga dan dunia. Dalam Injil, kita mendengarkan bahwa para malaikat menampakkan diri kepada para gembala untuk menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus Kristus. Kisah ini menunjukkan bahwa para penghuni surga berbahagia dan turut merayakan kelahiran Tuhan di tengah umatNya. Kegembiraan ini mereka bagikan juga kepada umat-Nya.

Yang menarik adalah mereka memilih para gembala. Pemilihan ini menyimbolkan kesederhanaan dan kepolosan. Para gembala itu hidupnya sederhana dan bergantung dari kemurahan Tuhan. Jika ada hujan, maka padang akan hijau dan makanan ternak akan banyak. Mereka juga hidup dalam kepolosan karena tidak ada yang dapat disembunyikan. Tugas mereka dilihat oleh semua orang. Surga dialami di dunia ini ketika orang hidup sederhana, apa adanya, dan jujur
dengan kehidupannya. Natal merupakan upaya penghadiran surga ke dunia. Ada damai, kesederhanaan, kepolosan, dan kegembiraan.

Inilah nilai-nilai surgawi. Kita diajak untuk terus mempertahankan nilai-nilai ini agar kita bisa menghadirkan dan merasakan surga di dunia ini.  Karena itu, jika kita masih bermusuhan, kita upayakan berdamai, sebab Tuhan sendiri datang dan bersantap bersama kita semua. Natal hanya akan memiliki makna jika kita menjabat tangan orang yang kita jengkeli atau yang bermusuhan dengan kita. Semoga Natal membawa kedamaian dalam hati kita. Kemuliaan di surga tinggi dan damai di bumi bagi orang yang berkenan kepada Tuhan. Selamat Natal untuk kita semua.

13. HENING SEJENAK

14 SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, seorang Putra telah lahir
bagi kita. Imanyel, Tuhan-beserta-kita, itulah namaNya. Dengan pengantaraan Dia yang terbaring di
palungan, marlah kita menyampaikan doa-doa
kepada Allah, Bapa kita:
P : Bagi Gereja kita. Semoga iman akan perutusan
Yesus mendorong Gereja Kudus agar selalu
membarui diri dan masyarakat seturut kehendak
Bapa. Marilah kita mohon…
P : Bagi perdamaian dunia. Semoga nyanyian para
malaikat sungguh terwujud di dunia kita kini,
sehingga di antara umat manusia terciptalah:
perdamaian dan kerukunan, bukan perang dan
permusuhan; kebahagiaan dan kegembiraan, bukan
penderitaan dan kesedihan. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang yang menderita. Di tengah kegembiraan
Natal ini, banyak juga orang yang menderita karena
bencana, kelaparan, penyakit, dan kemiskinan.
Semoga kita dan orang-orang lain yang
berkehendak baik, terdoorng mengulurkan tangan
untuk menolong mereka dengan hati yang penuh
cinta kasih. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang berkumpul di sini. Semoga kita yang
merayakan dan mengalami suasana Natal mala
mini, tidak melupakan mereka yang terpencil dan
menderita, serta membawa makna perayaan ini ke
rumah dan tempat tinggal kita masing-masing.
Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah yang mahabaik, Engkau senantiasa beserta
kami. Dengarkanlah doa-doa yang kami sampaikan
ke hadirat-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar ke
depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah sudi
menjadi manusia untuk menyelamatkan kita dan
membawa kita kepada hidup yang kekal. Maka
marilah kita memuji Dia dan berseru:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Ketika kami jauh daripada-Mu, Engkau mengutus
Putra-Mu untuk menunjukkan kami jalan yang benar
untuk kembali kepada-Mu. Oleh Roh Kudus, Ia lahir
dari rahim perawan Maria. Maka kami pun berseru:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Ketika Sabda-Mu menjadi manusia, Ia memancarkan di hadapan kami, keagungan-Mu yang tak
terperikan. Engkau, Allah yang tak kelihatan, kini
dapat kami kenal dalam diri Putra-Mu, Juru selamat
kami. Maka kami pun berseru:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Oleh kehadiran Putra-Mu di tengah kami, kabut
yang menyelibuti hati dan budi kami ditembusi sinar
surgawi. Maka terbukalah cakrawala baru sehingga
kini kami dapat mendambakan kasih karunia dan
penyelamatan-Mu yang tadinya tak terbayangkan.
Maka kami pun berseru:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Atas karya-Mu yang agung itu, bersama seluruh
umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci
Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup
setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
11
setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
12
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.


U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Natal.

20. MENDOAKAN MAZMUR 150

P : Marilah kita mendoakan Mazmur 150 untuk memuji
kebesaran Tuhan dalam karya-Nya yang agung.
Yang memiliki Alkitab, kita buka Mazmur 150 dan
kita doakan bersama.
14
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang
hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan
seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, kelahiran Bayi
Betlehem membuat segalanya baru. Kemuliaan
Allah tampak nyata bagi semua orang. Allah tidak
memperhitungkan dosa dan kesalahan ktia,
sehingga mengutus Putra-Nya sebagai
Juruselamat. Kita diminta agar mau menerimaNya. Semoga ktia mampu melihat kemiskinan
palungan sebagai tanda kebesaran Allah yang
mencintai kita. Maka, merayakan Natal juga
berarti siap berbagi dan solider dengan orangorang miskin. Selamat Natal!.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa,
Tuhan Allah kami, kami bersukacita merayakan
kelahiran Sang Penebus. Kami bersyukur atas karya
agung ini. Semoga dengan cara hidup yang pantas,
kami Engkau perkenankan masuk ke dalam
persekutuan dengan Dia.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
15

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kelahiran Penyelamat kita ini
sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita Natal lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved