Berita NTT

Awan Cumulonimbus Tumbuh di Jalur Penerbangan NTT Hingga Awal 2023

Awan Cumulonimbus tumbuh dalam jalur penerbangan dari wilayah Jakarta sampai ke Provinsi NTT berdasarkan Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika

Editor: Egy Moa
ILUSTRASI CUACA
Ilustrasi angin kencang yang terjadi beberapa waktu yang lalu 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM,KUPANG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pertumbuhan awan Cumulonimbus di jalur penerbangan sejumlah wilayah di Jakarta Indonesia termasuk Provinsi NTT.

Potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus di wilayah udara Indonesia ini berkaitan dengan jalur penerbangan dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen hingga 02 Januari 2023.

Deputi Meteorologi, Guswanto merinci wilayah pertumbuhannya per tanggal hingga dengan 2 Januari 2022.  Pada 28 Desember 2022 terjadi di jalur penerbangan di atas Aceh, Perairan Bengkulu, Selat Sunda, Perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Teluk Cendrawasih, Laut Arafuru dan Papua.

Kemudian pada 29 Desember 2022 terjadi pada jalur penerbangan di atas Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Selat Sunda, Perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Laut Jawa, Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua.

Baca juga: Wagub NTT Minta Masyarakat Jangan Euforia di Malam Tutup Tahun

Pada tanggal 30 Desember 2022 terjadi di jalur penerbangan di atas pesisir barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Selat Makassar,  Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Sulawesi. 

Kemudian 31 Desember 2022 di jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu,  Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Arafuru dan Papua.

Sedangkan tanggal  1 Januari 2023 di jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT,  Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Sementara di tanggal 2 Januari 2023 terjadi di jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT,  Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Baca juga: Kapolda NTT Larang Petasan dan Knalpot Racing di Malam Pergantian Tahun Baru  

Kepala BMKG Dwikorita menyebut perjalanan udara atau jalur penerbangan berbeda dengan jalur darat dan laut karena telah memiliki sistem otomatis. 

"Sehingga kalau untuk penerbangan dapat terjaga atau diantisipasi seperti dengan adanya penundaan atau pembatalan penerbangan," sebutnya, Selasa 27 Desember 2022. 

Ia berpesan pada para pengguna jasa untuk dapat terus memantau informasi dari layanan milik BMKG agar dapat merencanakan dengan bijak aktivitas perjalanan.

"Mohon dicermati, cek prakiraan cuaca, aktivitasnya mau tanggal berapa, jam berapa, ke wilayah mana, cek dulu di aplikasi dan sosial media Info BMKG, sehingga aktivitas perjalanan ini benar-benar direncanakan," kata dia. *

Berita NTT lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved