Pele Legenda Sepak Bola Meninggal Dunia
Catatan Sepak Bola Dion DB Putra : Pele, Soeharto dan Risdianto
Dua puluh empat purnama setelah membantu Brasil meraih trofi ketiga Piala Dunia, Pele menghibur para penggemarnya di Indonesia. Masa Presdien Soeharto
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
Ya, pemain legendaris sepak bola Brasil itu mangkat dalam usia 82 tahun lebih.
"Sang Raja telah meninggal," demikian pernyataan agen Pele, Joe Fraga, dikutip dari ESPN.
Pele meninggal pada pukul 15.27 waktu setempat. Pele menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama satu bulan terakhir. Dia berjuang sembuh dari kanker usus yang diderita sejak tahun 2021.
Baca juga: Ibunda Pele Terpilih Sebagai Ibu Brasil Tahun Ini, Usianya Capai Satu Abad Bulan Lalu
Pele telah menjalani kemoterapi sejak tumor diangkat dari usus besarnya pada September 2021. Dia juga kesulitan berjalan tanpa bantuan sejak operasi pinggul yang gagal pada tahun 2012.
Pada Februari 2020, menjelang pandemi virus corona, putranya Edinho mengatakan kondisi fisik sang ayah yang sakit membuatnya depresi.
Dunia beruntung dikaruniai anak bola bernama Edson Arantes do Nascimento. Pele merupakan satu di antara sedikit pesepak bola terbaik sepanjang masa.
Pele sudah tersohor sejak usia 17 tahun di Piala Dunia 1958. Dia menjadi pemain termuda sepanjang sejarah turnamen tersebut yang mentas di final dan tampil sebagai juara.
Pele pun mengukir rekor lainnya sebagai satu-satunya pesepak bola yang menjuarai tiga Piala Dunia, yakni pada tahun 1958, 1962, dan 1970. Selama membela timnas Brasil, Pele mengoleksi 77 gol dalam 92 pertandingan.
Baca juga: Pele Legenda Sepak Bola Asal Brasil Meninggal Dunia, Ada Pesan Menyentuh di Akun Instagramnya
Selama lebih dari 60 tahun Pele telah mempesona dunia dengan kejeniusannya dalam mengolah si kulit bundar, menghentikan perang, melakukan pekerjaan sosial di seluruh dunia serta menyebarkan cinta hingga akhir ziarah hidupnya.
Sejak kabar kematiannya berembus, penghormatan mengalir deras dari seluruh penjuru dunia untuk sosok manusia yang melambangkan dominasi Brasil dalam permainan indah sepak bola.
Di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro, mengumumkan tiga hari berkabung nasonal. Bolsonaro menyebut Pele sebagai patriot hebat yang mengangkat nama harum Brasil ke mana pun dia pergi.
Penerus Bolsonaro, Presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva, menulis di Twitter, hanya sedikit orang Brasil yang membawa nama Brasil setinggi langit. Dan, dia adalah Pele.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan warisan Pele akan hidup selamanya. "Permainan. Raja. Keabadian," cuit Macron.
Pada hari Senin 2 Januari 2023, penghormatan diadakan untuk Pele di tengah lapangan di Stadion Santos, klub ia mulai bermain bola lantas dengan cepat menjadi terkenal.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Update Daftar Juara dan Top Skor Piala Dunia Setelah Argentina Bungkam Prancis
Pada Selasa 3 Januari 2023, parade yang membawa peti mati Pele akan melewati jalan-jalan Kota Santos, melewati lingkungan tempat tinggal ibunya yang berusia 100 tahun.
Parade berakhir di pemakaman Ecumenical Memorial Necropolis, tempat ia akan dimakamkan dalam upacara pribadi.
Pele mengubah segalanya
Para pesepak bola dunia mengungkapkan dukacita atas meninggalnya legenda Brasil, Pele.
Dikutip dari Reuters, kepergian Pele membuat dunia kehilangan. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, hingga pesepak bola Neymar, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo turut berduka.
"Pele adalah salah satu yang terhebat yang pernah memainkan permainan indah. Sebagai salah satu atlet yang paling dikenal di dunia, dia memahami kekuatan olahraga untuk menyatukan orang," tulis Barack Obama di Twitter pribadinya.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Brasil vs Kroasia, Kenang Gol Bunuh Diri Marcelo, Waspada Adu Penalti
"Doa kami bersama keluarga dan semua orang yang mencintai serta mengaguminya," demikian pernyataan Barack Obama.
Neymar yang baru-baru ini menyamai jumlah gol Pele di timnas Brasil yaitu 77 gol, menyampaikan pesan menyentuh.
Neymar mengatakan Pele berperan penting membuat sepak bola tidak hanya sebagai olahraga, tetapi juga seni dan hiburan.
"Sebelum Pele, '10' hanyalah sebuah angka. Saya membaca ungkapan itu di suatu tempat,di beberapa momen dalam hidup saya. Kalimat itu indah meski tidak lengkap," ucap Neymar.
"Saya akan mengatakan bahwa sebelum Pele, sepak bola hanyalah olahraga. Pele mengubah segalanya. Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan," tutur Neymar yang kini bermain di klub Paris Saint-Germain, Prancis.
"Ia memberi pesan kepada orang miskin, orang kulit hitam, dan terutama memberi sorotan untuk Brasil," kata Neymar.
"Sepak bola dan Brasil telah menaikkan status mereka berkat Sang Raja! Dia pergi, tetapi sihirnya akan tetap ada. Pele abadi!" ujar Neymar.
Baca juga: LIGA INGGRIS, Bek Timnas Inggris Didesak Tinggalkan Manchester United
Lionel Messi yang baru saja membantu Argentina meraih trofi ketiga Piala Dunia, tak banyak berkata-kata.
"Beristirahatlah dengan tenang," tulis Lionel Messi di akun Instagram sambil mengunggah foto bersama Pele.
Cristiano Ronaldo mengatakan, Pele menjadi inspriasi bagi banyak orang dan menekankan bahwa sang legenda akan hidup abadi dalam memori setiap orang.
"Dukacita mendalam saya untuk Brasil dan khususnya kepada keluarga Edson Arantes do Nascimento. Sekadar 'selamat tinggal' kepada Raja Pele yang abadi tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan rasa sakit yang saat ini dirasakan oleh seluruh dunia sepak bola," ujar Ronaldo.
"Inspirasi bagi jutaan orang, referensi dari kemarin, hari ini, dan selamanya. Cinta yang selalu Anda tunjukkan kepada saya terbalas di setiap momen yang kita bagi, bahkan dari jarak jauh," kata pemain berjuluk CR7 tersebut.
"Dia tidak akan pernah dilupakan dan kenangannya akan hidup selamanya di setiap pencinta sepak bola. Beristirahatlan dengan damai Raja Pele," kata Ronaldo.
Bintang sepak bola lainnya turut menyampaikan belasungkawa seperti Casemiro, Antony, Erling Haaland, hingga Kylian Mbappe.
Ada alasan mengapa Pele menyandang julukan O Rei alias Sang Raja. Ia memang bertakhta di singgasana tertinggi sepak bola dunia.
Ketika mengantar Brasil juara Piala Dunia 1958, Pele masih seorang anak remaja berusia 17 tahun.
Ambisinya mengantar Brasil menjadi kampiun Piala Dunia muncul ketika dia melihat sang ayah menangis tersedu meratapi tragedi Maracanazo pada tahun 1950.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Update Daftar Juara dan Top Skor Piala Dunia Setelah Argentina Bungkam Prancis
Pada final Piala Dunia 1950, Brasil secara tragis kalah dari Uruguay di kandang sendiri, Stadion Maracana.
Berawal dari tetes air mata, Pele memberi sukacita kepada penggemar sepak bola lewat permainannya yang menawan hati.
Pele bukan hanya soal deretan trofi juara. Ia bermain dan menyebarkan bahagia. Tengok saja golnya ke gawang Swedia di final Piala Dunia 1958.
Pele memamerkan teknik dribel sombrero, melewati lawan dengan melambungkan bola secara parabolik ke atas kepala pemain lawan sebelum melakukan penyelesaian mematikan.
Karya Pele tidak hanya tertuang di kanvas lapangan hijau. Pengaruhnya menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ia bahkan pernah membuat perang sipil di Nigeria terhenti.
Pele bersama tim Santos terbang ke Nigeria yang tengah dilanda perang sipil pada 26 Januari 1969.
Ketika Pele dan kawan-kawan bermain di Lagos, gencatan senjata terjadi. Bising peluru berubah menjadi sorak kekaguman untuk aksi Sang Raja.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022, Argentina Juara, Ingat Ucapan Messi Setelah Kalah dari Arab Saudi
Mengutip pernyataan resmi di situs Santos, kala itu Gubernur Militer di kawasan tersebut, Samuel Ogbemudia, menetapkan hari libur nasional.
Samuel juga membuka jembatan yang menghubungkan Benin dan Biafra, sehingga kedua pihak yang berkonflik bisa menjadi saksi kemenangan 2-1 Santos atas Nigeria.
Pele sungguh tokoh inspiratif. Persis sebagaimana dikatakan Critiano Ronaldo, Pele abadi walau raganya kini telah pergi.
Sang Raja akan terus bertakhta selama sepak bola masih bergulir.
Hanya berselang dua tahun, masyarakat dunia kehilangan dua pemain terbesar dalam sejarah sepak bola. Bintang Argentina, Diego Armando Maradona dan Pele (Brasil).
Badan sepak bola dunia atau Federation Internationale de Football Association (FIFA) pada Desember 2000 menobatkan Pele dan Maradona sebagai pemain terbaik abad ini.
Diego Maradona wafat pada usia 60 tahun karena serangan jantung dalam perawatan di rumah rehabilitasi di Tigre, utara Buenos Aires hari Rabu, 25 November 2020.
“Suatu hari, saya berharap kita bisa bermain bola bersama di surga.” Demikian pesan Pele via Twitter tak lama setelah Diego Maradona meninggal dunia.
Kini Pele dan Maradona sama-sama sudah berada di keabadian. Telah pulang ke pangkuan sang empunya kehidupan.
Selamat jalan O Rei. Beristirahatlah dalam damai dan kasih Tuhan. (*)
Pele
Dion DB Putra
Mengenang Pele 1972 Bermain di Indonesia
Santos
TribunFlores.com terkini
Soeharto
Laga yang Sangat Dinanti Januari 2023 Messi dan Ronaldo Berhadapan PSG vs Al Nassr - Al Hilal |
![]() |
---|
Kenal Al Nassr Klub Paling Suskes di Arab Pelabuhan Cristiano Ronaldo Setelah Dipecat MU |
![]() |
---|
Cerita Pele Ikat Tali Sepatu di Lapangan Dapat Bayaran Mahal dari Puma |
![]() |
---|
Ibunda Pele Terpilih Sebagai Ibu Brasil Tahun Ini, Usianya Capai Satu Abad Bulan Lalu |
![]() |
---|
Sepatu Kertas Kisah di Balik Kesuksesan Pele Sebagai Pesebakbola |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.