Transmigran Datangi Kantor Bupati Sikka
Transmigran Sikka di Mamasa Sulbar Sengsara, Andalkan Pemberian Orang Lain untuk Makan dan Minum
Anselmus Goleng, salah seorang transmigran asal Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita menyebutkan dirinya berada di lokasi transmigrasi selama tiga bulan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Puluhan warga Kabupaten Sikka yang mengikuti program transmigrasi tahun 2022 terpaksa kembali ke Kabupaten Sikka karena ternyata kondisi di lokasi transmigrasi di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan pemerintah dan pihak pencari kerja.
Anselmus Goleng, salah seorang transmigran asal Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita menyebutkan dirinya berada di lokasi transmigrasi selama tiga bulan lebih sedangkan istrinya hanya bertahan selama dua bulan.
"Tempatnya itu tidak layak, tempat tinggalnya memang ada tapi kalau keluar dari rumah sudah sengsara sekali, dari awal kami dijanjikan bahwa disana itu ada puskesmas, sekolah dan tempat ibadah itu ada di dalam tetapi sampai disana tidak ada, kami pernah menyalahkan pemerintah disana tetapi pemerintah disana menyalahkan pemerintah disini tidak survei awal terlebih dahulu," ungkap Anselmus Goleng kepada wartawan, Rabu, 25 Januari 2023 malam di Kantor Bupati Sikka.
Anselmus mengaku sempat melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sikka namun tidak ada jawaban pasti hingga dirinya beserta puluhan transmigran lainnya memilih untuk kembali ke Kabupaten Sikka.
Baca juga: Aktivis GMNI Dampingi Transmigran Datangi Kantor Bupati Sikka, Sempat Bersitegang dengan Aparat
"Kami komunikasi dengan pemerintah disini tidak pernah ada komunitas bilang kami pulang atau apa juga kami tidak tahu, hanya janji saja nanti-nanti terus," tandas Anselmus Goleng.
Disebutkan Anselmus saat ini masih ada 7 orang dari 2 KK yang masih berada di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat yang sementara mengalami kesulitan untuk kembali ke Kabupaten Sikka karena ketiadaan biaya.
Anselmus mengaku selama berada di lokasi transmigrasi tepatnya di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, kehidupan mereka sangat susah dan mengandalkan pemberian orang lain untuk makan dan minum sekedar untuk bertahan hidup karena dia berasalan tidak bisa bekerja di lokasi transmigrasi.
Dia juga menyebutkan bahwa janji pemerintah untuk pengadaan bibit dan lainnya, hingga kini tidak terealisasi.
Anselmus Goleng menyebutkan, kedatangan mereka ke Kantor Bupati Sikka dan bertemu Sekda Sikka, Alfin Parera dan didampingi oleh aktivis GMNI Sikka guna meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Sikka karena saat ini kehidupan mereka setelah pulang dari Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat sedang mengalami kesulitan.
Anselmus Goleng dan 14 warga Sikka lainnya berangkat ke Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Agustus 2022 dan diantar oleh Staf Disnakertrans Kabupaten Sikka dan Provinsi NTT.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Kamis 26 Januari 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Alfin Parera kepada wartawan menyebutkan setelah berdialog dengan Anselmus Goleng dan Romanus yang merupakan perwakilan dari transmigran yang diberangkatkan ke Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, akan membantu meringankan beban mereka setelah pulang dari daerah transmigrasi.
Sedangkan untuk pemulangan 7 warga Kabupaten Sikka lainnya yang saat ini masih berada di Mamasa, Pemerintah Kabupaten Sikka akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Provinsi NTT karena berkaitan dengan administrasi karena mereka sudah memiliki KTP Provinsi Sulawesi Barat.
"Untuk mereka yang sudah pulang kesini, tadi saya juga sudah panggil Kepala Dinas Sosial, dan apa yang bisa kita bantu pasti kita akan bantu," ujar Sekda Sikka.
Aktivis GMNI Dampingi Transmigran
Sebelumnya, Aktivis GMNI Sikka mendampingi keluarga transmigran, warga Kabupaten Sikka yang saat ini diduga terlantar di Sulawesi Barat.
Ketua GMNI Sikka, Yohanes Maro kepada wartawan menyebutkan, pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Sikka mengirim puluhan warga Kabupaten Sikka untuk mengikuti transmigrasi di Provinsi Sulawesi Barat namun saat ini mereka diduga terlantar.

"Sudah ada 7 orang yang bisa pulang tapi masih ada warga Sikka yang terlantar dan berada di Sulawesi Barat, bulan lalu, salah satu transmigran datang ke Kantor Disnakertrans Kabupaten Sikka tapi tidak ada tanggapan dari kepala dinas, dari situ beliau memberikan surat kuasa kepada kami untuk mendampingi mereka," jelas Yohanes Maro.
Yohanes Maro menyebutkan mereka datang ke Kantor Bupati Sikka guna meminta Pemerintah Kabupaten Sikka untuk memfasilitasi pemulangan para transmigran yang saat ini diduga terlantar.
Pantauan TribunFlores.Com, Rabu, 25 Januari 2023 sempat terjadi perdebatan antara Sekda Sikka dan aktivis GMNI Sikka.
Selain itu, sempat aktivis GMNI Sikka juga sempat bersitegang dengan aparat kepolisian dan aparat Sat Pol PP Kabupaten Sikka.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Transmigran Datangi Kantor Bupati Sikka
Transmigran Sikka yang ke Mamasa Sengsara
Transmigran Sikka di Mamasa Sulbar
Transmigran Sikka
Makan dan Minum Transmigran
TribunFlores.com
Kalender Liturgi Katolik Kamis 26 Januari 2023 Injil Hari Ini dan Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Aktivis GMNI Dampingi Transmigran Datangi Kantor Bupati Sikka, Sempat Bersitegang dengan Aparat |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Kamis 26 Januari 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Ini 12 Kapal Ferry yang Sementara Layani Rute Flores hingga Pulau Timor 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.