Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 2 Februari 2023, Persembahan yang Pantas bagi Tuhan

Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 2 Februari 2023.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Persembahan yang Pantas bagi Tuhan.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Februari 2023. Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 2 Februari 2023.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Persembahan yang Pantas bagi Tuhan. 

Ia juga mendapatkan penghiburan melihat sang Mesias sungguh datang.

Begitu pula Hana. Perempuan ini nanti berbicara mengenai Yesus kepada semua yang menantikan kelepasan “Ierousaleem”.

Maksudnya, dilepaskannya suasana itu dari kungkungan yang jahat, yang menghimpit hidup batin, sehingga bisa berangsur-angsur beralih menjadi “Hierosolyma”, suasana batin yang mau menerima kehadiran ilahi yang sesungguhnya.

Bukan yang dimanipulasi dengan pelbagai ritual belaka.

Bila pikiran Lukas diterapkan ke kehidupan kini maka dapat dikatakan bahwa kedatangan Penyelamat yang akan membuat kita seperti kota Yerusalem.

Bagian dari diri kita dan jagat ini yang menolak digariskan akan hancur, tak tahan di hadapan dia yang nanti datang dengan kemuliaannya. Tapi bagian yang menerima akan ikut serta dalam keabadiannya.

Memang yang akan datang itu kini ialah seorang dari lingkungan sederhana dan tidak selayaknya menggetarkan.

Kita dan dunia kita masih mempunyai kesempatan dari tahun ke tahun belajar menerimanya dan saling mengajarkan bagaimana cara menerimanya sehingga nanti kalau ia datang kembali dengan kebesarannya kita mendapati diri dalam pilihan sikap yang cocok.

Kita ingat kata-kata Simeon di Bait Allah tentang Yesus dalam Luk 2:34: “…Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan”.

Dalam kisah-kisah kelahiran Yesus ditekankan kesederhanaannya, juga kesederhanaan orang-orang yang mengitarinya. Dia yang lahir di Betlehem itu sama dengan dia yang nanti akan datang kembali dengan segala kemuliaannya pada akhir zaman.

Bagaimana tokoh yang sesederhana itu bisa sama dengan dia yang akan datang dengan mulia dan memperoleh kuasa atas jagat ini? Lukas dalam seluruh Injilnya mengajarkan bahwa itu semua terjadi lewat perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem.

Dengan kedatangannya kota itu mengadili diri: bila menolak, maka kota itu menjadi kota “Ierousaleem”, yang prospek kehancurannya sudah jelas.

Bila menerimanya, maka kota itu akan menjadi kota suci “Hierosolyma” yang abadi. Jadi Penyelamat yang lahir di tengah-tengah manusia ini akan menentukan nasib banyak orang.

Kemudian Simeon juga berkata kepada Maria: “Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Makna kata-kata ini tidak mudah dipahami.

Pedang ialah barang tajam yang akan membelah. Begitulah kehadiran Yesus yang lahir dari Maria akan membelah pikiran hati orang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved