Berita NTT
Bencana Hidrometeorologi Basah, Tiga Wilayah di NTT Dilanda Banjir dan Longsor
Bencana hidrometeorologi basah yakni hujan dan tanah longsor melanda tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 4 Februari 2023.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Bencana hidrometeorologi basah yakni hujan dan tanah longsor melanda tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 4 Februari 2023.
Tiga kabupaten itu antara lain Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu dan Kabupaten Nagekeo.
Berdasarkan keterangan yang dikutip TribunFlores.Com dari laman resmi Pusdalops BP Provinsi NTT, sebanyak 470 warga Kabupaten Kupang terdampak akibat pemukimannya dilanda banjir, 1 unit jembatan putus, 1 bendungan dan 2 titik jalan rusak.
Namun pihak BPBD Kabupaten Kupang belum merinci tingkat dampak kerusakan.
Baca juga: Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Aeramo - Marapokot Nagekeo Putus Total
Hingga saat ini, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Kabupaten Kupang, relawan serta instansi terkait lainnya masih melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya bagi warga terdampak.
Sementara itu, banjir juga melanda 2 Desa di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Hujan dengan intensitas tinggi turut mengguyur wilayah itu hingga merendam sejumlah rumah warga, satu gedung sekolah dan 66 Ha areal persawahan terendam serta 1 unit jembatan rusak.
Pasca peristiwa itu terjadi, pihak BPBD Kabupaten Nagekeo langsung berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar dapat mengerakkan alat berat ke lokasi untuk melakukan upaya pengerukan saluran SP sehingga aliran air dapat berjalan lancar.
Selain itu, BPBD Kabupaten Belu melaporkan, hujan lebat melanda wilayah itu hingga mengakibatkan longsor pada 2 titik ruas jalan Sabuk Merah Sadi – Baukama, Kecamatan Lamaknen.
Baca juga: Gema Patas 1 Juta Patok Dicanangkan di Golo Tolang, Bupati Agas Andreas: Minimalisir Konflik Batas
Sebagai langkah cepat dalam upaya penanganan, pihak BPBD Kabupaten Belu berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Belu dan Balai Wilayah Jalan NTT untuk upaya perbaikan.
Menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap waspada dan siap siaga mengingat secara umum kita masih berada pada periode puncak musim hujan.
Antisipasi bahaya banjir susulan yang dapat diperburuk dengan intensitas hujan yang masih mungkin berlanjut.
Lakukan evakuasi mandiri dengan aman atau dengan bantuan petugas setempat. Di samping itu, warga yang tinggal di dekat tebing atau bukit agar berinisiatif melakukan evakuasi mandiri apabila di wilayahnya diguyur hujan lebat dengan durasi lama.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Aeramo - Marapokot Nagekeo Putus Total |
![]() |
---|
Gema Patas 1 Juta Patok Dicanangkan di Golo Tolang, Bupati Agas Andreas: Minimalisir Konflik Batas |
![]() |
---|
TNI dan Warga Tenawahang Flores Timur Gotong Royong Bersihkan Parit |
![]() |
---|
Warga di Lusitada Sikka Heboh, Anak Anjing Lahir dalam Kondisi Punya 6 Kaki, 2 Ekor dan 2 Anus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.