Renungan Misa Hari Minggu

Renungan Misa Hari Minggu 19 Februari 2023

Berikut ini Renungan Misa Hari Minggu, 19 Februari 2023 bagi umat katolik di mana saja berada dan sahabat tribunners.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-RUTAN MAUMERE
MISA NATAL DI RUTAN-Misa Natal 25 Desember 2022 di Kapela Rutan Maumere, Minggu, 25 Desember 2022 pagi dipimpin Romo Laurens Noi, Pr. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Berikut ini Renungan Misa Hari Minggu, 19 Februari 2023 bagi umat katolik di mana saja berada.

Renungan ini dibuat Pater Pater Petrus Christologus Dhogo, SVD di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Flores.

RENUNGAN SINGKAT

Kita barusan mendengarkan salah satu bagian dari kotbah Yesus di atas bukit. Pada bagian ini ada dua hal yang dibicarakan Yesus.

Pertama, berbuat dengan tulus. Pada bagian pertama, Yesus mengatakan agar para pendengar-Nya melaku-kan sesuatu itu dengan sepenuh hati. Hal ini diwakili dengan pernyataan Yesus yang mengatakan ketika orang meminta baju, mereka bisa beri juga jubah. Ketika orang minta berjalan satu mil, mereka bisa berjalan dua mil. Yang ditekankan Yesus di sini adalah ketulusan hati dalam membantu.

Baca juga: Bacaan-Bacaan Misa Hari Minggu 19 Februari 2023 dan Mazmur Tanggapan

 

 

Kita tidak pernah bisa hidup sendirian. Kita selalu hidup bersama orang lain. Maka, kita tidak bisa terhindarkan diri dari saling menolong. Yesus menginginkan agar kita memiliki kerelaan hati untuk saling menolong. Ada saatnya kita menolong, tetapi akan tiba saatnya kita juga ditolong. Kerelaan dan ketulusan hati untuk menolong sesama mesti menjiwai sikap kita.

Kedua, berdamai dengan diri. Pada bagian kedua, Yesus meminta para pendengar-Nya bukan saja mencintai orang lain, melainkan mengasihi dan mendoakan yang menganiaya mereka. Inilah ajaran khas Yesus. Mencintai orang yang mencintai kita adalah hal yang biasa dilakukan oleh semua orang. Yesus meminta agar kita bukan hanya mengasihi tetapi juga mendoakan mereka yang menganiaya kita. Ajaran Yesus ini memutuskan rantai kejahatan dan sekaligus meningkatkan energi positif untuk bertumbuh.

Yesus mengajarkan kita untuk menguasai diri kita sehingga tidak terpengaruh dengan tindakan negatif orang terhadap kita. Kita menjadi pemenang ketika kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan memutuskan rantai kejahatan dengan kebaikan. Hal ini tentu tidak mudah. Namun, kalau setia kita melakukannya, dunia kita tidak akan

dipenuhi dengan energi negatif. Kejahatan akan berkurang dan kebaikan akan merajai hati setiap orang. Mari kita berusaha bersama.(ris)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved