Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu Abu 22 Februari 2023, Kekuatan untuk Mengalahkan Kelesuan Rohani

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu Abu 22 Februari 2023.Tema Renungan harian katolik Rabu Abu yaitu Kekuatan untuk Mengalahkan Kelesuan Rohani.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
GEREJA KATOLIK - Gereja Katolik Kristus Raja Ruteng, Keuskupan Ruteng. Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu Abu 22 Februari 2023.Tema Renungan harian katolik Rabu Abu yaitu Kekuatan untuk Mengalahkan Kelesuan Rohani. 

Doa Penutup

Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Injil Katolik

Bacaan Injil Hari Rabu 22 Februari 2023

Kalender Liturgi 22 Februari 2023

Pesta Tahta Suci Santo Petrus, Santa Margaretha dari Cortona, Pengaku Iman

Hari Rabu Abu Pantang dan Puasa

Warna Liturgi Ungu

Bacaan Pertama Yoel 2:12-18

"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.


Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.

Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved