Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu Abu 22 Februari 2023, Kekuatan untuk Mengalahkan Kelesuan Rohani
Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu Abu 22 Februari 2023.Tema Renungan harian katolik Rabu Abu yaitu Kekuatan untuk Mengalahkan Kelesuan Rohani.
Hari ini ketika kita memulai masa Puasa dan Pantang dengan Rabu Abu, kita diingatkan akan beberapa kebenaran mendasar.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Rabu Abu 22 Februari 2023 dan Renungan Harian Katolik Rabu Abu 2023
Pertama, kita diingatkan akan kematian kita, dan itulah sebabnya abu ditandai di kepala atau dahi kita. Ini adalah pengingat yang mendalam sekaligus suram bahwa kita adalah debu dan pada akhirnya kita akan menjadi debu kembali.
Kedua, kita diingatkan tentang siapa Pencipta kita dan bahwa kita adalah makhluk-Nya. Dan sebagai makhluk, tidak ada yang bisa kita banggakan sebagai pencapaian-pencapaian kita sendiri.
Sama seperti kita akan menjadi debu, semua pencapaian dan pujian kita seperti debu di hadapan Tuhan Allah kita.
Dan akhirnya, kita diingatkan bahwa kita adalah orang berdosa tetapi Tuhan itu pengasih, penyayang dan pengampun.
Dia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dan bertobat dari dosa-dosa kita. Meskipun hati kita hancur oleh kesalahan kita, Tuhan akan menyembuhkan dan mengampuni hati yang rendah hati dan menyesal.
Itulah sebabnya masa Puasa dan Pantang datang dengan tiga disiplin spiritual doa, penebusan dosa dan derma.
Kita berdoa karena kita ingin mengakui bahwa Allah adalah Pencipta dan Juruselamat kita. Kita melakukan penebusan dosa seperti berpuasa untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan untuk berpaling dari pencobaan.
Kita memberi sedekah karena tidak ada yang benar-benar milik kita, dan membantu orang miskin adalah tugas dan tanggung jawab kita.
Murah hati adalah salah satu keutamaan moral yang harus kita bangun setiap hari. Sebagai murid Yesus, kita diajak untuk bermurah hati. Kemurahan hati ditunjukkan dengan kerelaan kita untuk saling berbagi dan memberi.
Allah tidak melihat kuantitas pemberian melainkan keikhlasan dan ketulusan hati kita. ‘Yesus mencela ‘orang-orang Farisi yang berderma untuk dipuji orang, dengan berkata: “Apabila engkau memberi sedekah, jangan engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuii orang (Mat. 6:2).
Sebagai orang beriman, kita yakin bahwa memberi tidak pernah memiskinkan seseorang, sebab Allah tidak pernah membiarkan kita hidup susah dan menderita karena gemar memberi dan melakukan kebaikan.
Sikap egois dan mementingkan diri justru akan membuat kita terasing dan tidak mengalami sukacita. Marilah kita saling memberi dan berbagi sebab kita akan semakin diperkaya.
Jadi masa puasa dan pantang mengingatkan kita tentang siapa Tuhan itu dan siapa kita dan apa yang harus kita lakukan.
Mari kita kembali kepada Tuhan Allah kita dengan segenap hati kita dan kita akan menemukan belas kasihan, pengampunan dan penyembuhan.
Renungan Katolik Misa Rabu Abu 22 Februari 2023
Renungan Katolik Misa Rabu Abu
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 14 September 2025, Tidak Lari dari Pengorbanan |
![]() |
---|
Renungan Hari Ini Sabtu 13 September 2025, Pembinaan Kepribadian |
![]() |
---|
Renungan Katolik Sabtu 13 September 2025, Taburkanlah Buah-buah Kebajikan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 September 2025, Pohon Dikenal pada Buahnya |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 September 2025, Nyata dalam Perbuatan Kasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.