Berita Nagekeo
Harga Beras di Pasar Mbay Melonjak Drastis Jelang Pelaksanaan Kebijakan Tutup Tanam dan Tutup Air
Harga kebutuhan pokok terutama beras di pasar Danga, Kabupaten Nagekeo mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Patrianus Meo Djawa
TRIBUNFLORES.COM, MBAY -Harga kebutuhan pokok terutama beras di pasar Danga, Kabupaten Nagekeo mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut menjadi keluhan dominasi warga Kabupaten Nagekeo.
Dari hasil wawancara langsung reporter TRIBUNFLORES COM, dengan para pedagang di pasar Danga diketahui, harga beras di pasar Danga saat ini telah berada di kisaran harga 14 ribu hingga 16 ribu per kilogramnya untuk semua jenis beras.
Sedangkan untuk beras khusus seperti jenis beras ketan putih, beras ketan hitam dan beras merah harganya berkisar antara Rp 18 ribu hingga 25 ribu rupiah.
Meningkatnya harga beras di Pasar Danga dibenarkan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nagekeo, Fortunatus Mbawo, S.Pi.
Baca juga: Warga Flores Timur Dilayani Beras Murah Kualitas Premium, Agen Teken Janji Tak Nakal
Menurut Fortunatus, melonjaknya harga beras di pasar Danga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kebijakan penutupan air irigasi, gagal panen serta terganggunya arus distribusi logistik beras dari Sulawesi dimana selama beberapa minggu terakhir tidak ada pengiriman beras dari Makassar.
"Sehingga, beras yang saat ini berada di pasaran adalah beras asli milik petani Mbay yang jumlahnya sangat terbatas," ujar Fortunatus Mbawo kepada TRIBUNFLORES.CM, diruang kerjanya, Senin, 27 Februari 2023
Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Koperindag sebenarnya telah berupaya menekan lonjakan harga dengan menerapkan kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras ditingkat konsumen atau yang lebih dikenal dengan istilah operasi pasar.
Setidaknya selama dua pekan terakhir terhitung sejak 14 Februari hingga 25 Februari 2023, Dinas Koperindag telah melakukan operasi pasar di sebelas titik yakni di pasar Raja, pasar Boawae, pasar Nangaroro, di Desa Tengatiba Kecamatan Aesesa Selatan, di Pasar Maunori, pasar Aewoe, dipasar Mauponggo, di Kantor Camat Wolowae, pasar Desa Nangadhero, Kantor Lurah Dhawe, dan terakhir di pasar Danga.
Namun, operasi tersebut diakui belum sepenuhnya memenuhi seluruh permintaan kebutuhan masyarakat karena terkendala stok beras yang ada di gudang Bulog Bajawa yang saat ini masih sangat terbatas.
" Karena Bulog juga harus menyediakan beras cadangan pemerintah di dua kabupaten, beras jatah untuk TNI dan Polri, jadi saat ini sangat terbatas," ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini, Dinas Koperindag Kabupaten Nagekeo memprediksi, lonjakan harga beras akan terus terjadi hingga masa panen di area persawahan Mbay terjadi pada bulan Juni atau Juli 2023 mendatang.
Berita TRIBUNFLORES.COM di Google News
Harga Beras Beras di Mbay
Melonjak Drastis
Jelang Pelaksanaan Kebijakan
Tutup Tanam dan Tutup Air
TribunFlores.com
Banjir di Jalan Trans Pulau Flores, Masyarakat Waioti Prihatin dan Resah |
![]() |
---|
Polisi Tahan Pria Asal Lamba Leda Manggarai Timur, Diduga Garap Paksa Anak Dibawa Umur |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Pekan I Prapaskah Senin 27 Februari 2023 dan Injil Hari Ini |
![]() |
---|
Bulog Ruteng Siapkan 2 Ton Beras Operasi Pasar Murah di Kecamatan Reok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.