Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 8 Maret 2023, Kekuasaan Allah dan Kerendahan Hati

Mari simak renungan harian katolik Rabu 8 Maret 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Kekuasaan Allah dan Kerendahan Hati. Baca renungan katolik ini

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Yohanes Maria Vianney Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. SMari simak renungan harian katolik Rabu 8 Maret 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Kekuasaan Allah dan Kerendahan Hati. Baca renungan katolik ini. 

Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu.

Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Siraman Rohani

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Rabu 08 Maret 2023 ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini Rabu 08 Maret 2023.

Dalam Bacaan Injil Matius 20:17-28 Yesus akan dijatuhi hukuman mati.

Memerintah dengan rendah hati bisa menjadi kata kunci untuk mencoba mengerti perikopa hari ini. Dalam pengertian sempit, memerintah tetapi dengan rendah hati mempunyai nuansa bertentangan.

Orang yang memerintah biasanya itu dengan kekuasaan, atau power. Tanpa itu, perintah akan dengan mudah tidak dijalankan. Orang yang punya ‘tangan besi’ akan dengan mudah menguasai orang lain yang akhirnya bisa menjalankan perintah-perintahnya. Maka memerintah dengan rendah sering kali mempunyai logika terbalik bagi kekuasaan dunia ini.

Tetapi jika kita renungkan lebih jauh, memerintah dengan rendah hati sebenarnya bukan berarti memerintah tanpa ‘power’.

Memerintah dengan rendah hati bukan berarti tidak ada ketegasan dan kejelasan.

Memerintah dengan rendah hati bukan berarti perintah itu lemah. Rendah hati itu berkaitan dengan sikap diri, cara berpikir hati dari seorang pribadi.

Orang yang rendah hati belum tentu orang itu tidak powerfull. Orang yang rendah hati pastilah punya kharisnya yang mendalam, meskipun tidak memerintah, kita bisa merasakan bagaimana aura ‘kuasanya’.

Ketika seseorang memimpin hanya dengan perintah, kita bisa dengan mudah mengabaikannya, tidak peduli, dan bahkan tidak ada kepercayaan, meskipun kita melaksanakan perintahnya.

Dengan jelas kita bisa merasakan aura yang tidak kharismatis dari pemimpin yang memerintah itu. Maka perintah yang diberinya juga akan dijalankan hanya dengan asal jadi saja, tidak ada keterlibatan batin di dalamnya. Ada banyak contoh yang bisa kita lihat dan rasakan di dunia sekitar kita.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved