Berita Manggarai Barat

Sopir Proyek Jalan Labuan Bajo-Golo Mori Minta Tolong Jokowi, Istri dan Anak Kami Butuh Makan

Sopir Proyek Jalan Labuan Bajo-Golo Mori Minta Tolong Jokowi karena gaji mereka belum dibayar dan Istri dan Anak Kami Butuh Makan.

Editor: Gordy Donovan
POS KUPANG.COM/BERTO KALU
DEMO - Sejumlah sopir melakukan demo di depan Kantor PT WIKA di Labuan Bajo, NTT, sambil memegang spanduk. Mereka menuntut agar gaji mereka dibayar, Kamis 23 Maret 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sejumlah sopir truk pengangkut material proyek pembangunan jalan Labuan Bajo-Golo Mori melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PT. WIKA Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 23 Maret 2023.

Dikutip dari Kompas.Com menyebutkan, mereka menuntut agar pihak manajemen memperhatikan kesejahteraan dan hak para sopir truk yang diduga belum dibayarkan dalam pembangunan jalan Labuan Bajo-Golo Mori.

Massa aksi menggeruduk Kantor PT. Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor pelaksana proyek yang menelan anggaran Rp 481 miliar itu.

Felix Ratu salah seorang sopir, meminta Presiden Jokowi untuk tidak hanya meresmikan jalan Labuan Bajo-Golo Mori, tetapi juga memperhatikan hak para pekerja.

Baca juga: Gaji Belum Dibayar, Pekerja Proyek Jalan Labuan Bajo - Golo Mori Demo PT WIKA

 

"Pak Presiden, jangan hanya resmikan jalan (Labuan Bajo-Golo Mori), tolong perhatikan nasib kami, istri dan anak kami butuh makan," ungkap Felix kepada awak media, Kamis siang.

"Seharusnya kemarin Pak Presiden cek juga nasib para pekerja sebelum resmikan jalan Labuan Bajo-Golo Mori," sambung dia.

Felix mengatakan, sebelum Presiden Jokowi datang untuk meresmikan jalan Labuan Bajo-Golo Mori pada pekan lalu, pihak kontraktor memaksa mereka untuk lembur.

"Anehnya giliran pekerjaan kami sudah selesai pembayarannya pun ditunda terus dengan berbagai alasan. Kami kerja di sini untuk menghidupi istri dan anak kami," ungkapnya.

Menurutnya, persoalan itu seharusnya menjadi perhatian pemerintah pusat agar ke depannya semua proyek yang dianggarkan dari APBN dikerjakan oleh kontraktor yang bertanggung jawab.

Hal yang sama diungkapkan, Yosep Serong subkontraktor pengerjaan proyek itu.

Dia mengatakan, kontraktor pelaksana belum membayar biaya pengangkutan gorong-gorong pengerjaan proyek jalan Labuan Bajo-Golo Mori sekitar Rp 13 miliar.

"Kalau total yang belum dibayar oleh PT. WIKA itu sekitar Rp 13 miliar dari nilai kontrak sebesar 18 miliar, karena yang lainnya itu sudah dibayarkan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, aksi demonstrasi itu dilakukan karena para sopir truk pengangkut material mendesak haknya segera dipenuhi, namun uang belum dapat dicairkan.

"Kami sudah sering kali datang menemui manajer projek PT. WIKA, tetapi selalu beralasan, kami juga dituntut sama sopir ini. Kasian mereka, sudah kerja banting tulang, tetapi pembayarannya pun ditunda-tunda," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved