Berita Flores Timur

Peternak Flores Timur Minta Musnahkan Babi Bantuan

Bantuan 50 ekor ternak babi pemerintah pusat kepada kelompok peternak di Kabupaten Flores Timur ternyata terinfeksi penyakit demam babi Afrika.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Ternak babi milik warga di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Senin 27 Maret 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Virus African Swine Faver (ASF) atau penyakit demam Babi Afrika  masih terus menghantui peternak di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Belum sembuh dari trauma ASF akhir tahun 2023, kini virus mematikan itu kembali terdeteksi setelah 50 ekor ternak babi bantuan Pemerintah Pusat disalurkan kepada dua kelompok ternak di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur beberapa waktu lalu.

Keadaan itu membuat Boro Yakobus (61), peternak asal Ile Boleng, Pulau Adonara meluapkan rasa kesalnya lantaran ratusan ekor ternaknya tewas terbunuh ASF. Ia mengaku mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Menurutnya, Pemda Flores Timur tidak memberikan informasi kepada semua masyarakat saaat hendak menerima bantuan dari luar wilayah. Ia meminta babi bantuan segera dimusnahkan agar tidak menyebar seperti kejadian dua tahun lalu.

Baca juga: Cegah ASF, Pemda Flores Timur dan Rohaniwan Edukasi Warga hingga Larang Konsumsi Daging Babi Sakit

 

"Sebaiknya dibunuh lalu dikubur saja. Karena ASF kembali muncul saat babi bantuan masuk," ujarnya kepada wartawan, Senin 27 Maret 2023.

Yakobus kecewa sempat menyampaikan pendapatnya saat Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur menggelar pelatihan penangkaran bibit babi di Aula Setda akhir Februari 2023.

Menurut dia, setelah menyampaikan keluhan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, Sebas Sina Kleden sempat mengeluarkan statement bahwa dirinya enggan menandatangani rekomendasi bantuan ternak.

"Waktu pelatihan penangkaran itu, pak Kadis bilang sebenarnya tidak mau tanda tangan, karena masuknya tidak pakai prosedur. Kata kuncinya saya sudah pegang," katanya.

Baca juga: Babi Bantuan Diduga Picu ASF Masuk Flores Timur, Warga Diminta Jangan Konsumsi Babi Sakit

Meski disebut-sebut sudah melewati tes PCR, namun ternak bantuan dinilai tidak melewati prosedur ketat dan justru membawa momok baru yang menggores luka lama peternak lokal.

"Sebaiknya stop dulu itu ternak bantuan. Kasih habis saja babi yang bermasalah. Bunuh bukan untuk makan, tapi langsung kubur," katanya. *

BERITA TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved