Berita Nagekeo

Dandim Ngada Tegaskan TNI Dukung Pemda Nagekeo Bangun Bandara di Penlok 2

Pemerintah Daerah (Pemda) Nagekeo kini dalam proses pra pembangunan Bandara di Mbay, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasinya di Tonggurambang.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-DANRAMIL AESESA
POSE BERSAMA - Dandim Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu (tengah) pose bersama anggota Danramil Aesesa usai berikan keterangan kepada wartawan di Kota Mbay, Nagekeo, Flores, NTT, Selasa 28 Maret 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Pemerintah Daerah (Pemda) Nagekeo kini dalam proses pra pembangunan Bandara di Mbay, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lokasinya berada di Tonggurambang, Kecamatan Aesesa bekas bandara pada jaman penjajahan Jepang bernama Surabaya II.

Informasi yang dihimpun TRIBUNFLORES.COM Selasa 28 Maret 2023 menyebutkan pra pembangunan ini masih terhenti akibat masih terhambatnya proses verifikasi lapangan akibat pemeriksaan Polres Nagekeo kepada tim ahli Kemenhub diantaranya soal penentuan lokasi (Penlok) dan pengelolaan dana secara swakelola oleh Bapelitbangda Nagekeo.

"Kemenhub belum bisa verifikasi lapangan untuk Penlok karena terkendala proses hukum yang tidak jelas arahnya," kata Kasimirus Doy kepala Bapelitbangda Nagekeo dalam siaran pers yang diterima TRIBUNFLORES.COM Selasa siang.

Baca juga: Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do Apresiasi Atlet Nagekeo yang Ikut Popda VI NTT di Kupang

Sementara itu Dandim Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu, menyebutkan saat rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) memang ada kesepahaman soal antara Penlok 1 tahun 2011 dengan Penlok 2 tahun 2021 ini.

Kata Letkol Czi Deny Wahyu, Penlok 1 itu berada hampir 70-80 persen di tanah TNI, termasuk landasan pacu utama berada diatas tanah TNI.

Jelas dia, sedangkan fasilitas pendukungnya seperti taxy way berada di tanah warga.

Sementara pada Penlok 2 tahun 2021 kemarin sudah tepat berada di tanah Pemda Nagekeo dan sarana pendukungnya berada di tanah TNI.

Sehingga pihak TNI sangat mendukung Pemda Nagekeo untuk membangun bandara sesuai dengan Penlok 2 itu.

"Penlok satu, main run way di atas tanah TNI, fasilitas pendukung seperti taxy way ada di tanah masyararakat. Sedangkan Penlok dua, sebenarnya murni di tanah Pemda (Nagekeo), sarana pendukungnya ada di tanah TNI,"ujar dia kepada sejumlah wartawan di Mbay.

Baca juga: Perjuangan Warga Palue di NTT, Suling Uap Panas Bumi Gunung Rokatenda Dapatkan Air Minum Bersih

Ia menjelaskan sesuai informasi yang diperoleh dan merujuk pada petunjuk Komando Daerah Militer (Kodam) bila harus dibangun dengan menggunakan Penlok 1 maka butuh kajian dan koordinasi lebih lanjut dari 3 kementerian yakni kementerian pertahanan, kementerian keuangan dan kemeterian perhubungan.

"Penlok satu kita punya atasan kita punya aturan, kita punya kementrian, biarlah kemeterianlah yang berpikir, kita tidak usah berpikir yang aneh-aneh, mulai ada pembangunan yang harus di PSN kan harus ada ganti rugi, semua ada mekanisme, semua ada undang-undang. Tinggal kita ikuti. Apabila itu ada di tanah pemda (Nagekeo), kita mendukung, TNI pasti mendukung, karena itu tidak merugikan dan justru menguntungkan,” tegas dia.

Ia mengatakan dengan adanya bandara, terbuka keuntungan seperti kemungkinan adanya pembangunan batalion, fasilitas militer lain, radar, untuk kepentingan militer, baik pertanahan dan keamanan serta untuk kebutuhan Pemda dan masyarakat khususnya.

Pihak TNI mendukung sepenuhnya untuk kemajuan masyrakat dan untuk pergerakan ekonomi semakin lancar dan tinggi.

Selain itu bandara yang akan dibangun ini kecil kemungkinannya atau bahkan tidak mungkin untuk masuk dalam Proyek Startegis Nasional (PSN) karena sifat strategisnya masih dalam level kabupaten buka nasional atau internasional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved