Berita NTT

Dokumen Usulan Frans Seda Pahlawan Nasional Diserahkan ke Kemensos

Dinas Sosial Provinsi NTT bersama Dinas Sosial Kabupaten Sikka telah menyerahkan dokumen usulan calon pahlawan nasional,Frans Seda ke Kemensos RI.

Editor: Egy Moa
POS KUPANG/DION BATA PUTRA
Frans Seda mengemudikan speed boat di Teluk Maumere pada bulan Oktober 2005 dalam perjalanan menuju Biara Trapis di Lamanabi Tanjung Bunga,Kabupaten Flores Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG-Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTT telah menyerahkan dokumen usulan nama Frans Seda sebagai pahlawan nasional ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI. 

Kepala Dinsos Provinsi NTT, Yosef Rasi, mengatakan dokumen berupa lima buku dicetak sebanyak masing-masing 17 eksemplar. Seluruhnya dibawa oleh perwakilan Dinsos Provinsi NTT dan Dinsos Sikka.

"Staf saya (tanggal 27/3/2023), kepala bidang pemberdayaan sosial dan kepala seksi termasuk dengan Kepala Dinas Sosial Sikka sudah sampai di Kementerian Sosial. Mereka menyerahkan seluruh dokumen administrasi," kata dia, Selasa 4 April 2023. 

Ia menjelaskan mengenai 5 buku yang juga disebut buku satu hingga buku lima ini. Buku satu mengenai seluruh proses dan administrasi persyaratan yang diberlakukan. Buku ini mengenai usulan ke kepala dinas, rapat tim, juga seluruh hasil notulen dan lainnya.

Baca juga: Jadwal Semana Santa Larantuka Rabu Trewa 5 April 2023 di Flores Timur NTT

Untuk buku dua mengenai substansi yaitu riwayat hidup dan riwayat perjuangan. Sementara buku tiga mengenai biografi yang dibuat dalam bentuk naskah akademis yang pada 2012 lalu dikembalikan. Karena saat itu belum memenuhi syarat.

Buku empat memuat hasil seminar yang diselenggarakan sebanyak empat kali yang sebelumnya berlangsung di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Universitas Nusa Nipa Maumere, Universitas Katolik Widya Mandira dan Universitas Katolik Atma Jaya.

Buku kelima sendiri menjadi pendukung seluruh dokumen yang berisikan piagam penghargaan, jasa, hasil karya tulisan Frans Seda. Terdapat 16 judul buku yang ditulis oleh mendiang Frans Seda.

Pengusulan ke Kemensos ini dilakukan lebih cepat dari batas waktu yaitu 31 Maret 2023. Yos menerangkan dokumen administrasi yang dibawa sangat komplit. Tanda bukti pendaftaran kembali nama Frans Seda sebagai pahlawan juga sudah diperoleh.

Baca juga: Jadwal Kapal Fery di NTT 5 April 2023 Lengkap dengan Rutenya

Ia menjelaskan ada beberapa kategori dalam pengusulan nama pahlawan yaitu kategori ditolak, ditunda dan juga memenuhi syarat. Untuk usulan nama Frans Seda sebagai pahlawan adalah pada kategori memenuhi syarat.

Setelah pengusulan dari daerah ini sampai ke Kemensos maka pada April nantinya akan diagendakan dirapatkan lagi oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat. Rapat ini membahas semua tokoh yang diusulkan sebagai pahlawan nasional dari daerah lainnya di Indonesia.

"Waktu kita konfirmasi dan koordinasi dengan pusat, di tahun 2023 ada 30 nama yang diusulkan menjadi calon pahlawan nasional. Ada 17 nama yang diusulkan kembali sedangkan sisanya usulan baru," lanjutnya menjelaskan.

Lalu di Agustus nanti barulah Menteri Sosial mengusulkan nama-nama yang lolos kepada Presiden Joko Widodo. Bila disetujui maka pada 10 November 2023 akan ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Baca juga: Ombudsman NTT dan Propam Polda NTT Bahas Calo Casis Polri Janjikan Kelulusan

"Saya harus mengatakan pasti jadi karena hasil koordinasi kita dengan teman-teman Jakarta disampaikan bahwa administrasi ini yang ditunggu," ungkap dia.

Pemerintah Provinsi NTT, publik dan media juga sangat mendukung ini. Yos berharap publik dalam mendukung nama Frans Seda karena jasanya terhadap negara dan daerah.

Nama Frans Seda pernah diusulkan pada 2012,namun belum mendapatkan persetujuan karena beberapa kendala. Selain naskah akademis, terjadi kendala beberapa piagam  penghargaan milik Frans Seda yang belum bisa dipastikan secara hukum.

"Kita sudah siapkan dengan baik kali ini sehingga tim bisa mempertanggungjawabkannya," lanjut Yos.

Baca juga: Mengenal Tikam Turo saat Semana Santa 2023 di Larantuka Flores Timur NTT

Nama lengkap mantan Menteri Keuangan  (Menkeu) ini adalah Franciscus Xaverius Seda. Ia tercatat sebagai seorang yang mampu menjinakkan hiperinflasi saat dua tahun menjabat yaitu pada 1966-1968 di masa orde baru.

Ia diangkat oleh Presiden Soeharto pada 28 Juli 1966 sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Ampera I.

Semasa jabatannya itu tokoh yang lahir di Maumere pada 4 Oktober 1926 ini menekan gejolak inflasi yang fenomenal itu secara drastis yaitu dari 650 persen menjadi 112 persen. Angka ini yang nantinya turun lagi ke 9 persen.

Frans Seda juga yang mendorong terbentuknya Bank Pembangunan Daerah atau BPD di seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga: Karyawan Bank NTT Cabang Maumere Sisihkan Uang Pribadi Bantu Penanganan Stunting di Sikka

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dalam beberapa kesempatan mengaku kagum dengan Frans Seda. Sri Mulyani menilai Frans Seda sebagai generasi pertama teknokrat Indonesia.

 Frans menjabat  Menteri Perhubungan memprakarsaijalur perintis atau yang sekarang disebut Tol Laut. Tujuannya untuk membuka daerah yang terisolir dari daerah lainnya.

"Frans Seda itu seorang yang visioner atau orang yang mampu berpikir dampak panjang bukan saja pada generasi ini tapi generasi yang akan datang. Itu luar biasa," terang Yos. *

BERITA TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved