Kalender Liturgi Katolik

Kalender Liturgi Katolik Senin 24 April 2023 Pesta St. Fidelis dari Sigmaringen, Martir

Mari simak Kalender Liturgi Katolik Senin 24 April 2023 Pesta St. Fidelis dari Sigmaringen. Injil Senin Yohanes 6:22-29.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK dan BACAAN INJIL KATOLIK - Tampak depan Gereja Sanctissima Trinitas Bloro, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Kalender Liturgi Katolik Senin 24 April 2023 Pesta St. Fidelis dari Sigmaringen. Injil Senin Yohanes 6:22-29. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Kalender Liturgi Katolik Senin 24 April 2023 Pesta St. Fidelis dari Sigmaringen.

Fidelis dr Sigmaringen dan Warna Liturgi Putih
Kis. 6:8-15;
Mzm. 119:23-24,26-27,29-30;
Yoh. 6:22-29.
BcO Why. 7:1-17

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Senin 24 April 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Bacaan Pertama:

Kis 6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Kis 6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini?anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria?bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

Kis 6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

Kis 6:11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."

Kis 6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

Kis 6:13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,

Kis 6:14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."

Kis 6:15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

Mazmur Tanggapan


Mzm 119:23 Sekalipun pemuka-pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Mzm 119:24 Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku.

Mzm 119:26 Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku?ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Mzm 119:27 Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

Mzm 119:29 Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.

Mzm 119:30 Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Injil Katolik


Yoh 6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.

Yoh 6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.

Yoh 6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.

Yoh 6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"

Yoh 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Yoh 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Yoh 6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"

Yoh 6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

BCO:

Why 7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

Why 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,

Why 7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Why 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Why 7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,

Why 7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,

Why 7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,

Why 7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Why 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Why 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Why 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,

Why 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"

Why 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

Why 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Why 7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Why 7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Why 7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Santo-Santa 24 April


Santo Fidelis dari Sigmaringen, Martir

Fidelis lahir di Sigmaringen, Jerman pada tahun 1577. Semasa mudanya ia suka bergaul dan mengunjungi ornag-orang sakit dan miskin. Ia rajin berdoa dan sering berlutut di depan altar hingga berjam-jam lamanya. Sesudah menamatkan studinya pada tingkat menengah, ia melanjutkannya di universitas Freiburg. Disinilah ia memperoleh gelar doktor dalam bidang hukum Gereja dan Sipil. Semenjak itu, ia mulai berkarya di bidang hukum.

Pembelaannya terhadap kaum miskin dan budi bahasanya yang ramah terhadap lawan-lawannya menyebabkan dia dikenal dan dicintai banyak orang. Tetapi rencana Tuhan terhadap diri Fedelis ternyata lain. Fidelis meninggalkan karyanya sebagai ahli hukum dan masuk biara imam-imam Kapustin. Disana ia menjalankan cara hidup yang keras dan doa yang mendalam. Sebelum mengucapkan kaulnya, ia menulis dalam wasiat antara lain: "Aku mempersembahkan jiwa dan ragaku selaku kurban yang hidup untuk selama-lamanya, guna mengabdi Allah yang MahaMulia, Santa Perawan Maria yang tak bercela, dan Santo Fransiskus".

Sesungguhnya, dalam biaranya, Fidelis hidup dengan penuh pengabdian dan penyerahan kepada Tuhan. Kesenangan-kesenangan duniawi tidak diindahkannya. Semangatnya untuk bermatiraga sangat besar, sehingga peraturan-peraturan biara yang sungguh sangat berat tidaklah dianggapnya sebagai beban. Kerinduannya adalah menjadi martir Kristus. Karena itu, ia senang sekali waktu diutus ke Swiss oleh Kongregasi Penyebaran Iman, yang baru saja berdiri. Di Swiss, Fedelis menghadapi banyak tantangan dari kaum Kalvinis, dalam pelayanannya kepada orang-orang Kristen yang tersesat dan masuk Kalvinis. Kalvinis mencoba membunuhnya tetapi tidak berhasil karena tembakan meleset. Kesempatan yang baik tiba ketika para Kalvinis itu menghadangnya di jalan. Ia dipaksa untuk menyangkal iman Katolik. Tetapi dengan perkasa ia menjawab "Aku datang kesini untuk memberikan terang kepadamu, dan bukan untuk menerima kesesatanmu; aku tidak takut mati dan sekali-kali aku tidak akan menyangkal iman Katolik yang telah berabad-abad usianya". Karena jawaban ini, ia disergap dan dibunuh pada tahun 1622.

Santa Rosa Virginia Pelletier, Perawan

Rosa Virginia Pelletier lahir pada tanggal 31 Juli 1796 disebuah daerah pengungsian di pulau Noimoutier. Ayahnya, Julian Pelletier adalah seorang dokter. Ibunya bernama Anne Mourain. Perkawinan kedua orangtuanya berlangsung ketika sang ayah berumur 29 tahun, dan ibunya berumur 20 tahun. Ketika itu mereka tinggal di Soullans, sebuah daerah dataran rendah yang indah di Perancis.

Sekitar tanggal 21 Januari 1793 pecahlah pergolakan hebat diseluruh negeri Perancis. Kehidupan Gereja pun turut terguncang. Banyak imam yang dibunuh oleh orang-orang yang membenci gereja. Namun sayang bahwa penjahat-penjahat itu tidak ditangkap dan dihukum. Mereka dibiarkan berkeliaran dan melakukan berbagai aksi kejahatan. Mengingat bahaya yang menimpa imam-imam, maka keluarga Pelletier menyembunyikan pastor Paroki Soullans di rumahnya. Tetapi hal ini kemudian diketahui oleh para penjahat itu. Pastor itu ditangkap dan kemudian dibunuh. Karena merasa terancam, keluarga Pelletier pindah ke pulau Noimoutier, tempat kelahiran Rosa Virginia Pelletier. Rosa dididik secara Katolik dalam lingkungan yang sangat baik. Semenjak kecil ia dilatih untuk bekerja keras dan berkelakuan baik terhadap orang lain. Namanya Rosa berarti "Bunga Mawar" menunjukkan harapan orang tuanya akan perkembangan diri Rosa menjadi seorang putri yang harum namanya dan berguna bagi banyak orang lain. Sedangkan Virginia yang berarti "perawan" menunjukkan harapan orangtuanya untuk suatu corak hidup yang mengikuti teladan Bunda Perawan Maria.

Setelah hidup lama di Noimoutier, dokter Pelletier meninggal dunia. Ibu Anne mengalami goncangan batin yang hebat karena kematian suaminya. Semenjak itu ia sendirilah yang harus bersusah payah membesarkan Rosa kecil. Kepedihan yang sama menimpa Rosa, yang tak lama kemudian menerima sakramen Permandian dan Penguatan. Kemudian setelah situasi umum di Soullans aman dan damai, ibu Anne bersama Rosa pindah kembali ke daerah asalnya Soullans. Disini, Rosa dimasukkan ke dalam asrama untuk melanjutkan pendidikannya. Di asrama ini, Rosa berusaha selalu menampilkan diri sebagai gadis yang menyenangkan banyak orang. Sikap dan tingkah lakunya berbeda sekali dengan teman-temannya. Ia seorang gadis yang tenang, alim, tidak suka memberontak dan rajin membantu orang lain. Dengan senang hati ia membantu suster pemimpin asrama untuk menertibkan rekan-rekannya. Pendidikannya di asrama ini sungguh menyiapkan dia untuk menjadi seorang suster yang saleh di kemudian hari.

Sementara berada di asrama, peristiwa duka lain menimpa dirinya. Constan, saudaranya meninggal dunia. Enam bulan setelah kematian Constan, ibunya tercinta meninggal dunia juga. Semua peristiwa yang datang beruntun ini meninggalkan luka batin yang cukup dalam di hati Rosa. Ia terus saja memikirkan ayahnya, ibunya dan saudaranya. Tetapi inilah saat yang tepat bagi Tuhan untuk bertindak atas diri Rosa. Pada suatu hari, dia bersama kawan-kawannya berkunjung ke biara suster-suster Kongregasi Santa Maria Pengasih. Disini mereka merayakan Misa Kudus bersama suster-suster itu. Peristiwa ini menumbuhkan dalam hatinya minat untuk menjalani hidup sebagai seorang suster. Maksud hatinya untuk menjadi seorang suster diberitahukan kepada kakaknya Anne Yosefin dan Marsaud, suami Anne. Tetapi cita-citanya itu tidak disetujui. Saudaranya tidak menyetujui kalau Rosa masuk biara itu. Ia boleh masuk biara lain seperti biara Santa Ursula. Namun demikian, Rosa tidak putus asa. Ia terus berdoa agar Tuhan memberikannya jalan. Akhirnya kedua kakaknya menyetujui cita-cita Rosa. Pada tanggal 20 Oktober 1814, Rosa pergi ke Tours untuk menjalani hidup membiara.

Setelah menjalani masa postulan selama 11 bulan, Rosa memasuki masa novisiat. Ia diberi nama baru "Euphrasia". Ia giat mempelajari Kitab Suci dan rajin membaca riwayat hidup orang-orang Kudus. Pada tanggal 9 September 1817, ia mengucapkan kaulnya yang pertama: kemiskinan, ketaatan, kemurnian dan pengabdian untuk keselamatan kaum wanita. Jubah mereka khas. Warna putih. Di bagian dada tergantung salib biru yang melambangkan sengsara Kristus. Disamping salib terdapat sejenis kalung dengan medali bergambar Santa Perawan Maria dan Kanak-Kanak Yesus, dikelilingi bunga bakung dam sekuntum mawar yang melambangkan cinta abadi.

Sebagai seorang suster muda, Euphrasia melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya dengan penuh semangat. Ia ditugaskan di bidang pendidikan anak-anak asuhan yang ada dalam biara itu, dan berusaha agar mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai orang-orang yang berguna. Karena kesalehan dan kepribadiannya yang menarik, dia diangkat sebagai pemimpin biara pada tahun 1825. Dalam tugas baru ini, ia berusaha dengan bantuan Tuhan untuk mengembangkan biaranya. Cintanya kepada santa Theresia dari Avilla sangat besar. Karena itu ia lebih condong kepada cara hidup karmelit. Atas izin pimpinan biara Karmelit, ia memadukan aturan-aturan Ordo Karmelit dan Anggaran Dasar Biaranya sendiri. Corak hidup mereka mengikuti corak hidup "Magdalena".

Banyak orang yang tertarik pada corak hidup yang baru ini. Mula-mula ada empat orang menggabungkan diri di bawah bimbingannya. Mereka segera menyebarluaskan wilayah kerjanya ke beberapa kota, antara lain Tours dan Angers. Kemudian meluas lagi meliputi negara-negara seperti Inggris, Belgia, Jerman dan Italia bahkan sampai ke tanah air kita, Indonesia. Akhirnya pada tanggal 24 April 1868, suster Maria Euphrasia meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya selama masa tuanya. Paus Pius XII (1939-1958) memberi gelar "kudus" kepadanya pada tanggal 2 Mei 1940. (Sumber Iman Katolik.Com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved