Berita Lembata
Kemedikbudristek RI akan Buka Program Sekolah Kearifan Lokal di Lembata NTT
Kemendikbudristek RI RI berencana membuka program Sekolah Kearifan Lokal di Kabupaten Lembata. Pemda Lembata sambut baik program itu di Lembata.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) berencana membuka program Sekolah Kearifan Lokal di Kabupaten Lembata.
Niat ini disampaikan langsung oleh Julianus Limbeng Pamong Budaya Ahli Madya Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI saat bertemu dengan Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa, Selasa, 2 Mei 2023.
Marsianus langsung menyambut baik program dari kementerian ini dan langsung memerintahkan Kepala Dinas, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan berkolaborasi menangkap peluang program yang dimaksud.
"Kita harus siap jangan sampai kita tidak siap," ujarnya.
Baca juga: Libatkan Tim Medis Surabaya, Bayi Kembar Siam di RSUD Larantuka Segera Dioperasi
Marsianus meminta kepala dinas untuk melihat wilayah wilayah mana yang bisa menerapkan Sekolah Lapang Kearifan Lokal.
Dia mengakui, Kabupaten Lembata punya potensi budaya yang luar biasa dan layak untuk dikembangkan.
Julius Lembing mengatakan Sekolah Lapang Kearifan Lokal adalah semacam platform sebagai upaya percepatan pemajuan kebudayaan secara partisipatif dengan masyarakat adat.
Dia menjelaskan, ada tiga tahapan yang akan dilakukan, yakni pemberdayaan masyarakat yang sasarannya adalah pemuda-pemuda yang disebut sebagai pandu budaya.
Dia mengatakan, para pemuda di Lembata bisa menggali budaya darimanapun, yakni empu budaya, orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang budaya untuk ditransfer kepada pemuda.
“Ketika mereka memiliki data, itu sangat penting sebagai portofolio produk kebudayaan. Di kami juga ada BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) di Kota Kupang yang baru berdiri. Kemudian, kebudayaan kita ini mau kita apakan?,” tegasnya.
Kemudian tahap kedua, yakni kurasi. Ia mendorong para pemuda mengangkat kesenian, permainan rakyat, dan sepuluh objek kebudayaan itu akan difasilitasi.
Baca juga: Polisi Bekuk 3 Terduga Pelaku Pengeroyokan Terhadap Mahasiswa Undana di Kota Kupang NTT
Selanjutnya, tahap ketiga, yakni pengembangan – pemanfaatan. Julius menyebutkan hal itu semacam selebrasi atau puncak dari proses yang dilakukan.
Menurut dia, perlu upaya pemberdayaan anak-anak muda untuk aktif mengembangkan kebudayaan. Sebab, dalam undang-undang pemajuan kebudayaan, ada dua tujuan yakni menyangkut karakter dan jati diri.
Tetapi di samping itu juga hal tersebut dapat menunjang kesejahteraan masyarakat dalam hal ini terkait ekonomi.
Berita Lembata
Kemedikbudristek RI
Program Sekolah Kearifan Lokal
Kearifan Lokal di Lembata NTT
Tribun Flores.com
Poltekkes Bakti Sumba Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2023/2024 |
![]() |
---|
SMPN 3 Wae Ri'i di Manggarai Tampilkan Tarian Profil Pelajar Pancasila pada Momen Hardiknas |
![]() |
---|
PGRI Flores Timur Dengarkan Curahan Hati Guru Honorer pada Momen Hari Buruh Sedunia |
![]() |
---|
Polisi Bekuk 3 Terduga Pelaku Pengeroyokan Terhadap Mahasiswa Undana di Kota Kupang NTT |
![]() |
---|
Libatkan Tim Medis Surabaya, Bayi Kembar Siam di RSUD Larantuka Segera Dioperasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.