Berita NTT
Resmikan Kapela St. Yoseph Hadatuwu, Uskup Turang Harapkan Umat Menjaga Persaudaraan
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang meresmikan Kapela St. Yoseph Hadatuwu yang berlokasi di Desa Lawahing, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago
POS-KUPANG.COM, ALOR - Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang meresmikan Kapela St. Yoseph Hadatuwu yang berlokasi di Desa Lawahing, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor.
Upacara peresmian diawali dengan penyambutan dengan tari tradisional Cakalele dan lego-lego. Diikuti dengan misa syukur yang dipimpin oleh Uskup Turang, beserta Vikjen Keuskupan Agung Kupang, Romo Gerardus Duka, Pr dan belasan imam lainnya, lalu gunting pita, dan penyerahan kunci oleh Bupati, pemberkatan, diakhiri dengan penandatanganan prasasti kapela.
Usai melaksanakan misa syukur, umat, masyarakat dan undangan yang hadir berkumpul di halaman Kapela.
Pada sambutannya, Rony Tarung selaku Ketua Panitia Pembangunan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu mendirikan kapela serta menyiapkan acara peresmian.
Baca juga: Ini Pesan Natal 2022 dari Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang
Selanjutnya Bupati Alor, Drs. Amon Djobo atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Alor mengucapkan terima kasih kepada Uskup Turang, yang bersedia hadir dalam peresmian dan pemberkatan Kapela.
"Terima kasih dan rasa hormat kami atas nama pemerintah daerah dan masyarakat, patut saya sampaikan kepada Bapak Uskup. Bapak Uskup telah memberikan perhatian yang luar biasa bagi umat Tuhan, yang ada di daerah ini. Tidak hanya umat katolik melain juga bagi umat yang beragama lain," ujar Bupati Djobo, Sabtu 20 Mei 2023.
Selain itu Bupati juga menuturkan bahwa dengan kehadiran Uskup Turang di tengah umat dapat memberikan warna baru dalam rasa persaudaraan.
Bupati Djobo berharap agar masyarakat tidak menilai satu sama lain dengan memandang suku, ras, dan agama.
"Saya minta dengan sangat, tidak ada perbedaan yang masih memandang suku ras dan agama untuk generasi sekarang ini. Kita belajar dari nilai kearifan yang dibangun oleh leluhur, bahwa kita adalah orang beriman dan bersaudara yang rukun dan sejati," harapnya.
Sementara itu, Uskup Turang yang diminta memberikan sambutan menceritakan bahwa saat pertama kali dirinya datang adalah 40 tahun lalu bersama misionaris Katolik. Keadaan saat ini sudah jauh berbeda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.