Berita Manggarai
Siswa SMAS St Fransiskus Saverius Ruteng Pamerkan Hasil Kerajinan Tangan dan Kuliner Khas Manggarai
SMA Fransiskus Ruteng terletak di Jalan Pelita No.35, Kelurahan Watu Ruteng Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Siswa-siswa Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) St. Fransiskus Saverius Ruteng menggelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan P5 itu mengusung tema kerajinan dan kuliner lokal Manggarai, berwirausaha dalam kearifan lokal.
Kegiatan tersebut digelar di halaman sekolah SMA Fransiskus Jalan Pelita No.35, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 27 Mei 2023.
Kerajinan tangan yang dihasilkan adalah Tikar Motif Manggarai, Doku, Roka, Tubi Rapa, Potang, Pot Bunga Motif Songke Kristik Motif Songke, Tas Re'a, Scruncie, Lide, Topi Re'a, Keranjang, Wiru, Celengan, Roto, Nyiru, Retu, Ring Box, Lampion, Tange dan Lopa sedangkan Kulinernya berupa makanan dan minuman berbahan pangan lokal Manggarai, seperti ubi, pisang dan buah-buahan lainnya.
Ketua Panitia P5 Hilarius Laga Niron, S. Pd menjelaskan kegiatan ini merupakan puncak dari proses pendampingan P5 yang digarap dalam satu semester pembelajaran.
Baca juga: SMA St. Fransiskus Xaverius Boawae di Nagekeo Raih Penghargaan Tingkat Nasional
"Alur proyek yang Kami lakukan adalah alur merdeka. Mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antara materi dan aksi nyata,"ucap Hilarius.
Sementara perwakilan pengawas sekolah, Rustan mengharapkan agar praktek kegiatan tersebut hendaknya diajarkan kepada sekolah lain agar sama-sama menanamkan kepada peserta didik bahwa Manggarai memiliki kearifan lokal yang unik.
"Kami mengharapkan praktik baik ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang akan mengimplementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu, siswa-siswi jangan jadikan P5 sebagai beban, melainkan wadah untuk menggali potensi dalam diri,"ujarnya.

Sementara itu Fasilitator Kurikulum Merdeka, Dr. Mantovanny Tapung, S. Fil., M. Pd. memberi konsep dasar terkait Kurikulum Merdeka.
"Ini adalah bentuk aksi nyata yang adalah bagian dari proses utama pendekatan dan metode yang dilakukan dalam Kurikulum Merdeka. Penekanan dalam kurikulum ini adalah proses sampai pada aksi nyata. Produk yang dihasilkan adalah hal kedua, yang paling penting adalah proses,"ujarnya.
Ia berharap agar ditingkatkan kedepannya sehingga peserta didik memiliki bekal yang baik dalam menghasilkan karya.
Sementara itu Ketua Yayasan Persekolahan Sukma Pusat Keuskupan Ruteng, Rm. Edigius Menori, S. Fil , MA mengatakan substansi Kurikulum Merdeka sebenarnya sudah ditanamkan sejak dulu di SMAS St. Fransiskus Saverius Ruteng.

"Kadang-kadang kurikulum hanya memberi nama pada proses yang sudah ada, karena alur proses substansinya sudah ada sejak lama di sekolah ini,"ujarnya.
Baca juga: Program Bupati Masuk Kelas, Hery Nabit Jadi Guru di SDK Ruteng 1 dan SDI Konggang Manggarai
"Tidak hanya itu, sekolah ini juga punya guru-guru yang memiliki spirit untuk bergerak, walaupun bukan Guru Penggerak. Seleksi masuk tenaga pendidiknya juga bertahap. Jadinya menghasilkan guru yang berkualitas", sambung dia.
Siswa SMAS St Fransiskus
SMAS St Fransiskus Saverius Ruteng
Hasil Kerajinan Tangan
Kuliner Khas Manggarai
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tribun Flores.com
Berita Manggarai
Populasi Anjing di Manggarai Timur Melimpah, Stok VAR Bagi HPR Sangat Minim |
![]() |
---|
SMPN 3 Ruteng Watu Benta Tuan Rumah Lomba O2SN Tingkat SMP Kecamatan Rahong Utara |
![]() |
---|
Program Bupati Masuk Kelas, Hery Nabit Jadi Guru di SDK Ruteng 1 dan SDI Konggang Manggarai |
![]() |
---|
Putra- Putri Altar Paroki Katedral Ruteng Berbagi Kasih di Panti Asuhan Kasih di Lempe |
![]() |
---|
HUT Ke-37, Patelki Manggarai Cek Kesehatan Gratis Bagi Guru dan Siswa di SDK Ruteng VI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.