Pater George Kirchberger SVD Meninggal
Eulogi untuk Pater George Kirchberger SVD, 'Sang Pengganggu' yang Telah Wafat
Tentang Kirch, saat masuk di Ledalero saya merasa ‘aneh’ dengan tindakannya. Saat itu Ledalero menjadi simbol keunggulan
Oleh: Robert Bala
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mengenang kepergian Pater George Kirchberger SVD, Robert Bala menulis sebuah Eulogi untuk almarhum.
Pater Kirchberger dikabarkan wafat pada 5 Juni 2023, pukul 19.44 malam di RSUD dr. TC Hillers Maumere.
Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi segenap anggota Serikat Sabda Allah di Ledalero dan terkhusus juga para mahasiswa dan Alumni IFTK Ledalero.
Robert Bala yang pernah menjadi murid dari sang pengganggu, demikian julukan yang dialamatkan kepada Alm. Pater George Kirchberger SVD, mengenang sang guru dengan mempersembahkan sebuah Eulogi untuknya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Imam Katolik di Ledalero, Pater George Kirchberger SVD Meninggal Dunia
***
Berita wafatnya Pater George Kirchberger SVD cukup mengejutkan. Hari ini pkl 19.44 (Senin 5 Juni 2023) sang teolog itu pergi. Artinya hanya setahun setelah meninggalnya Pater John Prior SVD yang meninggal 2 Juli 2022 lalu. Artinya dalam waktu yang relatif singkat, dua misionaris ‘pengganggu’ itu telah pergi.
Tentang Kirch, saat masuk di Ledalero saya merasa ‘aneh’ dengan tindakannya. Saat itu Ledalero menjadi simbol keunggulan dan kelebihan serta mungkin juga kesombongan intelektual, Kirch memilih meminggir. Yang dia lakukan justru tinggal bersama mahasiswa ‘ekstern’, istilah mereka yang telah menanggalkan jubah tetapi masih mau menyelesaikan Sarjananya di Ledalero.
Dengan tinggal Wisma Agustinus, Kirch seakan menertawakan keangkuhan Ledalero yang tinggal bak dalam Menara Gading. Padahal di antara mereka ada kaum 'anawim' orang kecil yaitu mahasiswa yang karena tidak jadi frater lagi menjadi seperti kelopok pinggiran.
Kirch memilih tinggal dengan mereka yang tentu hidupnya serba kekurangan dan membantu sebisanya. Pasalnya, meski kuliah tidak terlalu mahal, tetapi para mahasiswa ekstern itu tentu menanggung banyak biaya. Sewaktu masih menjadi frater banyak memperoleh ‘rantangan’ (alias dukungan) tetapi setelah itu banyak ‘rintangan’.
Di situlah Kirch tidak saja menghibur tetapi tinggal mereka. Ia turun dari ‘bukit matahari’ itu dan tinggal di Lereng bukit alias Wairpelit. Itulah Kirch dengan kesaksian hidupnya.
Itu yang dilakukan Kirch secara konsisten. Apa yang dibuat secara konsisten itu akhirnya perlahan tapi pasti diikuti oleh komunitas Ledalero.
Terima kasih atas ‘gempa’ 1992, ‘keagungan’ Ledalero itu mulai terbongkar. Justru tempat dimana mahasiswa ekstern tinggal itu akhirnya menjadi tempat unit-unit Ledalero. Kirch kemudian pindah ke komunitas Nitapleat bersama para frater yang mulai ‘mengunit’ di tengah umat. Itu semua tidak bisa dipisahkan dari inspirasi Kirch yang ‘mengumat’ dalam diam.
Dalam sebuah pembicaraan dengan Pater John Prior SVD dan Kirchberger, saya akhirnya mendapatkan penjelasan yang cukup mengherankan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.