Festival Kopi Lembah Colol 2023

UI Sukses Dampingi Pemerintah Manggarai Timur Selenggarakan Festival Kopi Lembah Colol 2023

Komoditas kopi yang ada di lembah Colol ini ada berkat para misionaris yang mengenalkan masyarakat lembah Colol untuk

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/ROBERT ROPO
Festival Kopi Lembah Colol, 13 - 15 Juni 2023 di Lembah Colol, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Selama 3 hari berturut-turut Festival Kopi Lembah Colol telah sukses diselengarakan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Timur. Diawali dengan ritual Ronda, sebuah upacara adat dimana sebelum penyelengaraan festival panitia meminta ijin kepada para leluhur agar kegiatan berjalan lancar. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan dari rumah gendang menuju tempat penyelengaraan festival dimana.

Arak-arakan diawali oleh Penari Caci dan kemudian di ikuti oleh para Tetua Adat, Bapak Bupati dan jajarannya serta tamu Undangan. Arak-arakan kemudian disambut dengan tarian tradisional Manggarai sebagai penyambutan tamu.

Sementara rangkaian acara festival dimulai dengan menampilkan pentas seni budaya, parade penumbuk kopi, seni lukis menggunakan bahan dasar kopi, penanaman simbolis pohon kopi, Toto Kopi, dan berbagai acara lainnya.

Pada arena festival juga terdapat berbagai stan pameran untuk mempromosikan produk-produk Kopi dengan berbagai jenis dan kemasan, selain itu juga memamerkan produk-produk UMKM yang ada di Kabupaten Manggarai Timur, seperti berbagai kerajinan tangan khususnya berbahan baku kopi dan bambu, stan pameran juga memberi tempat untuk kuliner khas Manggarai Timur khususnya Lembah Colol.

Baca juga: Dukung Festival Kopi Lembah Colol Demi Pertumbuhan Ekonomi, Bank NTT Siap Dampingi 

 

Dengan mengangkat tema Kopi Colol Surganya Kopi Dunia, Pemerintah Daerah Manggarai Timur menyelenggarakan Festival Kopi Lembah Colol. Sebagai daerah pemekaran baru, Kabupaten Manggarai Timur terus berupaya membangun identitas sebagai upaya mengenalkan potensi yang dimiliki. Kabupaten Manggarai Timur merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2007 menjadi sebuah kabupaten baru di wilayah Provinsi NTT.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Manggarai Timur adalah kopi. Salah satu sumber menyebutkan bahwa sejarah kopi di Mangarai Timur tidak lepas dari kolonialisme Belanda pada era 1908. Atas anjuran pemerintah kolonial dan dukungan Raja Manggarai Alexander Baroek, tahun 1920-an, kopi mulai dibudidayakan.

Itulah mengapa, kopi robusta banyak disebut juga sebagai Kopi Tuang (tuan). Hal ini karena komoditas itu dibawa tuan-tuan dari Belanda bersama para misionaris.

Dalam kesempatan ini Tim Pengabdi dari Universitas Indonesia terdiri dari tiga orang Dosen dari Fakultas Ilmu Budaya antara lain dengan ketua Tim Dr. Ari Prasetiyo, S.S., M.Si. dengan anggota Widhyasmaramurti, M.A. dan Dwi Kristianto, M.Kesos. Tim Pengabdi dari Universitas Indonesia terlibat dalam pengemasan dekorasi stan pameran dan desain packaging/kemasan.

Romo Vitalis Salung, Pr Pastor Paroki St. Petrus Colol merespon dengan sangat baik desain packaging/kemasan yang dibuat oleh Tim Pengabdian pada masyarakat dari Universitas Indonesia. Desain packaging yang dibuat dengan gambar dan nama merek “Kopi Tuang” sangat sesuai dengan sejarah dan perjalanan kopi sampai ke lembah Colol.

Komoditas kopi yang ada di lembah Colol ini ada berkat para misionaris yang mengenalkan masyarakat lembah Colol untuk menanam kopi. Karena itu branding ini sebagai bentuk penghormatan sekaligus jasa para misionaris yang telah mengenalkan komuditas tanaman kopi kepada masyarakat di Lembah Colol ini. Karena itu Kemasan dan Branding yang sudah dibuat nanti Gereja akan memfasilitasi agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Rofinus Hibur Hijau menyampaikan bahwa kopi Colol merupakan cikal bakal penyebaran kopi Flores hingga saat ini. Bahkan, kopi Colol sudah sangat terkenal di Eropa dan Amerika Serikat.

Baginya, rasa kopi Colol serta kawasan Colol yang sudah ditetapkan menjadi kawasan agrowisata di Manggarai Timur harus terus dipromosikan dalam berbagai event.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dengan upaya ini dapat mendorong para petani untuk terus menanam kopi, karena komoditas kopi merupakan salah satu pendapatan ekonomi masyarakat setempat, serta berpotensi untuk menggerakan perekonomian.

Selain itu, dengan Festival Kopi Colol ini, tentunya membuka kesempatan kepada pelaku UMKM di wilayah tersebut dapat mempromosikan dan memasarkan produk unggulan kepada pengunjung.

Rofinus Hibur Hijau menambahkan esensi terselenggaranya Festival Kopi Colol untuk memperkuat branding kopi Colol sebagai surganya kopi untuk dunia.

Sebagaimana sering dikampanyekan oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, Festival Kopi Colol itu nanti akan menjadi entry point atau pintu masuk berbagai kekayaan budaya, kuliner, pemandangan alam dan juga sejarah yang berada di wilayah ini agar bisa dikenal luas oleh masyarakat dunia.

Melalui pengembangan pariwisata, masyarakat Lembah Colol tidak hanya memperoleh penghasilan dari kopi saja, melainkan melalui usaha jasa pariwisata seperti menjadi pramuwisata, jasa homestay, serta pengelolaan obyek wisata alam seperti air terjun.

Rofinus Hibur Hijau,M.Pd, Selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggari Timur menyampaikan, kehadiran tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Indonesia telah memberi motivasi bagi panitia dilapangan dalam penyelengaraan Festival Kopi Lembah Colol sehingga acara ini bisa berjala dengan baik, karena itu diharapkan pendampingan dari Universitas Indonesia ini dapat dilanjutkan.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved