Berita NTT

Tim Forensik Autopsi Jenazah Calon Kades Terpilih di NTT, Diduga Meninggal Dunia Tak Wajar

Autopsi terhadap jenazah almarhum Yanuarius Badj ini dipimpin langsung oleh AKBP Edy Hasibuan yang memakan waktu kurang lebih 1 jam.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
RUMAH KORBAN- Rumah lokasi TKP yang dipasang garis polisi pelaksanaan autopsi jenazah korban Calon Kepala Desa Terpilih Desa Fatutasu, Selasa, 20 Juni 2023 . 

Menurutnya, kasus kematian sang suami Yanuarius telah secara resmi dilaporkan ke Mapolres TTU, Selasa 13 Juni 2023.

Seluruh keluarga besar korban telah bersepakat mengijinkan pihak kepolisian melakukan autopsi terhadap jenasah dari almarhum Yanuarius.

Ia menegaskan, pihaknya tidak memiliki niat sedikitpun untuk menuding siapapun dalam penyampaian laporan tersebut.

Keluarga hanya berniat untuk mengetahui penyebab kematian korban. Pasalnya selama ini, korban selalu dalam kondisi sehat.

Ia mengisahkan, sebelumnya korban meninggal dunia, dirinya dan Almarhum mengikuti Perayaan Ekaristi di Kapela di Desa Fatutasu.

Pasca mengikuti Perayaan Ekaristi, Almarhum Yanuarius yang juga pengurus di Gereja diundang untuk mendampingi pastor untuk makan bersama. Sementara Imelda telah kembali ke rumah terlebih lebih dahulu.

Kira-kira pukul 12.30 Wita, Imelda menghubungi almarhum via telepon agar segera kembali ke rumah untuk mengantar pesanan batako sebanyak 80 buah ke desa sebelah.

Almarhum yang saat itu sementara berada di rumah salah satu saudara di dekat kapela, lanjutnya sempat mengiyakan untuk segera kembali.

Baca juga: Dipo Centre Kembali Gelar Pengobatan dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Ende

Namun hingga pukul 13.00 Wita almarhum tak kunjung kembali ke rumah untuk mengantar pesanan batako tersebut.

Imel menambahkan, sekira pukul 16.00 Wita ia kembali berusaha menghubungi almarhum via handphone.

Meskipun panggilan telepon terhubung, namun tidak diangkat oleh almarhum. Ketika dihubungi kembali, nomor telepon milik almarhum sudah tidak aktif lagi.

Pada pukul 17. 00 Wita, ponakan Imelda membuka Facebook dan melihat postingan di FB dimana almarhum dan sejumlah orang sedang berada di sawah tepat di pinggir Kali Haulasi.

Ponakan Imelda kemudian menyampaikan kepada dirinya mengenai keberadaan almarhum yang sedang mengonsumsi alkohol bersama sejumlah orang.

Pada pukul 19. 00 Wita, ada keluarga yang mendatangi Imelda untuk menjemput almarhum menggunakan mobil. Pasalnya, sesuai pengakuan keluarga tersebut almarhum mabuk berat.

Berbekal senter handphone, Imelda dan beberapa keluarga langsung berangkat menuju ke sawah tempat almarhum berada.

Baca juga: Respon Dinas Lingkup Hidup Ngada Soal Sampah di Jembatan Mangulewa Cemari Mata Air Wae Gobo

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved