Pekerja Migran Indonesia
Belasan Tahun Bekerja di Luar Negeri, Empat PMI NTT Dipulangkan Tak Bernyawa
Belasan tahun bekerja di luar negeri, empat pekerja migran Indonesia (PMI) asal provinsi NTT dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Belasan tahun bekerja di luar negeri, empat pekerja migran Indonesia (PMI) asal provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa.
Semuanya pulang tanpa nyawa setelah menghabiskan lebih dari satu dekade mencari nafkah negeri orang. Ke empat jenazah ini dipulangkan dari Malaysia dengan tujuan Kupang, melalui bandara internasional El Tari Kupang, Sabtu 24 Juni 2023 siang, kemudian dibawa ke daerah asalnya.
Di depan pintu kargo, sudah ada puluhan keluarga dari masing-masing menunggu. Jenazah diurus oleh petugas BP2MI Kupang bersama sejumlah relawan. Jenazah sebelum diberangkatkan ke kampung halaman, di doakan terlebih dahulu oleh suster Laurentia dan Pdt. Emi Sahertian.
Kedua pemuka agama ini menjadi pendoa wajib yang rutin berada di pelataran kargo bandara El Tari Kupang untuk menjemput tiap Jenazah PMI asal NTT ketika tiba.
Baca juga: Dalam Sehari Dua Jenasah Ditemukan di Labuan Bajo Manggarai Barat
Kepala BP2MI Kupang Siwa, SE menyebut hingga bulan Juni 2023, sudah ada 67 jenazah PMI NTT yang dipulangkan. Malaysia menjadi daerah paling banyak menyumbang jenazah. Dari dalam NTT, Kabupaten Malaka menempati posisi teratas menerima jenazah.
Siwa berkata empat jenazah yang kembali ke NTT itu semuanya non prosedural dengan laporan kematian karena penyakit seperti serangan jantung dan lainnya. Menurut dia, BP2MI Kupang bertanggungjawab atas proses pemulangan jenazah dari Kupang ke tempat asal para PMI.
"Jumlah sampai saat ini 67. Terbanyak itu dari Malaka, TTS dan Flores Timur. Semua itu kena penyakit. Mereka tidak terdata sebagai pekerja migran," kata Siwa, Sabtu siang.
Dia memerinci, pada Sabtu kali ini NTT menerima empat jenazah. Empat jenazah itu berasal dari Kabupaten Malaka, Sikka, Timor Tengah Utara dan Sumba Barat.
Dalam dokumen yang diperoleh, jenazah dari Sumba Barat atas nama Mardina Ngongo berjenis kelamin perempuan. Ia meninggal di Malaysia Barat akibat stroke akut. Untuk jenazah Yosep Lalus dari Timor Tengah Utara, meninggal akibat infeksi organ pendarahan.
Adapun jenazah Theodorus Tuke dari Kabupaten Sikka meninggal dunia akibat komplikasi gagal ginjal. Sementara jenazah Gregorius Hala dari Kabupaten Malaka meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner.
Jenazah yang tiba di Kupang, menurut Siwa akan dibawa ke daerah asalnya menggunakan jalur darat dan laut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.