Bupati dan Ketua TP-PKK Manggarai Timur Panen Simbolis Sorgum di Buntal Elar 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG---Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Manggarai Timur, Theresia Wisang Agas panen simbolis sorgum milik petani di Buntal, Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Selasa 4 Juli 2023.

Turut hadir panen simbolis sejumlah pimpinan Perangkat Daerah, Camat Sambi Rampas, Robertus Nardin, S.Pd, bersama Ketua TP PKK Kecamatan Sambi Rampas, Koordinator Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah Pantura, Keuskupan Ruteng, RD Marsel Hasan, masyarakat yang merupakan petani setempat dan undangan lainya. 

Adapun jenis sorgum yang dipanen varietas super 1 dan kawali yang ditanam pada lahan seluas 3 hektar.  Sorgum merupakan salah satu komoditi yang saat ini tengah dikembangkan cukup masif oleh para petani di Manggarai Timur. 

Pengembangan sorgum tersebar merata di wilayah Manggarai Timur, terutama pada wilayah Kecamatan Borong, Rana Mese, Lamba Leda Utara, Elar dan Lamba Leda Selatan. 

Baca juga: Jalan Menuju Compang Teber Manggarai Timur Rusak Berat, Ini Langkah Bupati Agas

Selain sebagai cadangan pangan, sorgum sangat potensial untuk meningkatkan ekonomi keluarga karena memiliki pangsa pasar yang cukup bagus. 

Pada tahun 2023, Manggarai Timur juga mendapatkan bantuan Unit Pengolahan Hasil (UPH) khusus sorgum. Bantuam dari Kementerian Pertanian ini dikelola oleh Kelompok Tani di Kecamatan Lamba Leda Utara dan Lamba Leda Selatan.

Bupati Agas dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur dan pihak gereja  yang terus melakukan sosialisasi dan pendampingan untuk budidaya sorgum di wilayah Manggarai Timur. 

"Sorgum ini bukan makanan baru untuk kita di Manggarai Timur, namanya mungkin berbeda karena kita mengenalnya dengan nama pesi. Sejak dulu orang Manggarai sudah mengkonsumsi sorgum. Nilai gizi yang terkandung dalam sorgum sudah teruji dan terbukti," Ujar Bupati Agas. 

"Anak-anak stunting banyak yang berat badannnya naik setelah mengkonsumsi sorgum, beberapa penyakit juga teratasi dengan mengganti nasi dengan sorgum. Selain dijual untuk membantu ekonomi keluarga, sorgum juga adalah sumber gzi yang baik untuk peningkatan derajat kesehatan keluarga,"sambungnya.

Koordinator Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah Pantura, Keuskupan Ruteng, RD Marsel Hasan, menerangkan selama ini Keuskupan Ruteng sangat konsen terhadap kegiatan pemberdayaan terutama dalam kegiatan budidaya sorgum. Program sorgum yang dijalankan di Manggarai Timur juga merupakan program keuskupan. 

"Gereja Keuskupan Ruteng sangat konsen untuk program pemberdayaan berupa pengembangan sorgum itu sejak tahun 2021, dimana bapa Uskup memberikan tugas khusus kepada kami untuk pengembangan sorgum di wilayah Pantura,"terang RD Marsel. 

RD Marsel juga menerangkan latar belakang terkait pengembangan budidaya sorgum dari gereja Katolik Keuskupan Ruteng. Budidaya sorgum tersebut untuk menangani stunting, ketahanan pangan. 

Selain  itu, mengatasi persoalan ekonomi, karena selama ini pendapatan masyarakat di Keuskupan Ruteng masih sangat rendah. Dan juga persoalan ekologis sehingga pengembangan budidaya sorgum itu untuk mewujudkan pertanian ekologis sebab sorgum ini tidak memberikan intervensi yang banyak salah satunya tidak menggunakan pupuk kimia dari para petani. 

"Kemudian untuk di tahun ekonomi berkelanjutan ini, dimana Keuskupan Ruteng mengusung tema 'SAE' (sejahtera, adil dan ekologis) karena itu Sorgum juga menjadi program ekonomi berkelanjutan di Keuskupan Ruteng," tutup RD Marsel. 

Pada kesempatan panen simbolis sorgum itu juga Bupati Agas juga menyerahkan berbagai jenis bantuan untuk kelompok tani dalam wilayah Kecamatan Elar dan Sambi Rampas diantaranya adalah bantuan bibit, pupuk dan alat pertanian lainnya. (rob) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News