Flores Bicara

Imam Katolik Asal NTT Layani Semua Migran di Taiwan, Pater Yance: Saya Abdikan Hidup untuk Sesama

Saya ditahbiskan tahun 2013 di Paroki Reding, Keuskupan Manggarai. Saya langsung ditugaskan menjadi Rektor di Seminari Scarlabrinian Ruteng

|
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/SCREENSHOT
FLORES BICARA - Pater Yance Guntur, CS (baju putih) saat menghadiri Talkshow Tribunflores.com. 

Stella Maris Kaohsiung adalah tempat penampungan PMI dan ABK yang bermasalah di Taiwan ada sekitar 700.000 migran asing. Sekitar tahung 1980-an, Taiwan mengalami proses industrialisasi  besar-besaran dan membutukan banyak tenaga kerja.

"Indonesia menjadi urutan pertama migran terbesar di Taiwan, kami melayani semua migran tanpa membedakan kewarganegaraan," terang Pater Yance.

Dia mengatakan, di Taiwan ada yang disebut sektor formal dan sektor informal untuk pekerja migran. Sektor formal itu seperi pekerja pabrik, ABK resmi (land based fisher), perawat di Panti Jompo dan lain-lain, sedangkaan sektor informal seperti pembantu rumah tangga.

"Gajinyapun sangat berbeda. Gaji sektor formal dilindungi oleh undang-undang ketenagakerjaan Taiwan sedangkan sektor informal tidak dilindungi oleh undang-undang tenaga kerja Taiwan," kata Pater Yance.

Lanjutnya, Kongregasi Scalabrinian membangun kerja sama dengan pemerintah Taiwan dan berbagai perwakilan negara asing yang ada di Taiwan. Kongregasi Scalabrinian membangun jaringan kerja sama dengan berbagai organisasi lokal, nasional maupun internasional. Upaya ini dilakukan untuk mencari solusi dalam menangani berbagai isu ABK dan PMI yang ada di Taiwan.

“Perhari ini kami memiliki 3 orang filipina, 7 orang Indonesia dan 5 orang lagi yang sedang mengikuti sidang kasus narkoba masih dalam dampingan Stella Maris Kohsiung dengan masalahnya masing-masing, dan kami mengurus masalah tidak hanya menyelesaikan masalah gaji tapi juga masalah pelecehan seksual, human trafficikng, kecelakaan kerja, migran kaburan, dan lain-lain," pungkasnya.

Ia juga menambahkan, sekitar tahun 1996 Kongregasi Scalabrinian di Taiwan menampung sekitar 5.000 PMI yang bermasalah, mereka tinggal di rumah tersebut sampai berbulan bulan bahkan sampai bertahun tahun tergantung masalah apa yang mereka hadapi.

Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved