Misa Hari Minggu
Ibadah Sabda Minggu 9 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XIV
Mari ikuti misa hari ini minggu 9 Juli 2023. Teks misa hari ini minggu 9 Juli disusun oleh PatersPetrus Cristologus Dhogo, SVD dari Ledalero Maumere.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Bacaan Injil mengisahkan kepada kita ajakan Yesus untuk datang kepada-Nya. Kita dalami dua poin dari
ajakan Yesus ini. Pertama, memikul kuk milik Yesus. Kuk adalah alat yang diletakkan pada hewan untuk menarik bajak. Biasanya, kuk itu diletakkan pada leher dua ekor hewan, sehingga keduanya bisa menarik bajak dengan lebih mudah. Yesus memberikan gambaran yang sama kepada kita. Dia mau memasangkan kuk pada kita. Maksudnya adalah Dia ingin bersama-sama memikul beban kita. Yesus mau agar kita berbagi beban dengan-Nya. Dia tahu apa artinya penderitaan, karenanya Dia mau agar orang itu mendapatkan
kelegaan.
Ungkapan Yesus bahwa Ia ingin melegakan hati kita, juga memiliki arti bahwa Dia ingin kita lega dan terbebas dari dosa-dosa kita. Ketika kita melakukan dosa, kita merasa tidak nyaman atau tidak tenang. Kita merasa bahwa hidup kita dimata-matai. Kita menjadi terbeban. Yesus mengajak kita untuk datang kepada-Nya, mengakui beban dosa itu dan membiarkan Dia memikulnya agar kita bisa memulai kehidupan baru dengan hati yang lega.
Pertanyaannya, seberapa sering kita datang kepada Tuhan dan mengakui dosa-dosa kita? -- Kedua, belajar dari Yesus. Yesus katakan bahwa Dia adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati. Bacaan pertama juga mengungkapkan kepada kita
bahwa Tuhan kita adalah raja yang rendah hati.
Rendah hati berarti menerima semua orang apa adanya, sama seperti Yesus. Orang yang rendah hati tidak menghakimi orang lain tetapi berani belajar yang baik dari orang lain. Orang yang rendah hati selalu berupaya melakukan yang terbaik buat orang lain dan menghindarkan yang buruk bagi orang lain. Ia tidak memegahkan dirinya sendiri tetapi selalu bersyukur bahwa ia adalah orang kecil dan Tuhan berkarya melaluinya.
Orang yang demikian, selalu mendekati sesama dengan hati yang lembut. Di tengah dunia yang penuh dengan kekerasan saat
ini, ajakan untuk rendah hati dan lemah lembut adalah ajakan yang melawan arus. Kita kadangkala
mengalami bahwa ketika kita rendah hati, orang lain
terus menindas kita atau tidak memperhitungkan kita.
Ketika kita lemah lembut, orang lain tidak peduli dengan kita. Yesus mengajak kita untuk memulainya
dari diri kita sendiri. Kerendahan hati dan kelemahlembutan adalah kunci memenangkan hati.
Karena hati hanya bisa didekati dengan hati dan
bukannya dengan kekerasan atau pemaksaan. Orang
yang melakukan kekerasan, tidak akan pernah
memenangkan hati. Ia sebenarnya sudah gagal dalam
memenangkan hati.
Mari kita memulainya dari dalam rumah kita, dari dalam keluarga kita untuk saling mendengarkan. Semoga kekerasan juga dijauhkan dari dalam keluarga kita, entah itu kekerasan fisik maupun kekerasan melalui kata-kata. Semoga Tuhan membantu kita menjadi pribadi-pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
kepada Allah Bapa di surga, agar nilai-nilai serta
hidup Putra-Nya, Yesus Kristus, menjadi milik kita
juga.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Allah berkenan
memberi hati yang lembut dan sederhana kepada
para pemimpin Gereja, agar mereka mampu
melayani dan memberi teladan kelembutan dan
kerendahan hati kepada kita. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin negara kita. Semoga Roh
Kudus menerangi hati dan budi para pemimpin
negara kita, agar mereka dengan kedudukannya
mengutamakan kepentingan umum, dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Marilah kita
mohon…
P : Bagi mereka yang miskin, terlantar, cacat, dan
terpojok. Semoga Allah Bapa menggerakkan hati
sebanyak mungkin orang untuk peduli kepada
mereka yang miskin, terlantar, cacat, dan
terpojokkan, dengan memberikan bantuan,
perhatian dan kasih sayang, serta perlindungan
bagi mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga Bapa membuka hati kita
agar semakin peka mendengarkan bisikan dan
dorongan Roh Kudus-Nya di dalam hati kita. Dan
semoga kita berani menyampaikan pesan Sabda
yang kita dengarkan hati ini dan siap menanggung
beban kita sendiri serta tidak meletakkan beban itu
ke pundak orang lain. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa maha pengasih dan penyayang, jadikanlah
hati kami lembut seperti hati Yesus, Putra-Mu.
Kuatkanlah kami ketika harus menanggung beban
hidup ini agar kami tetap setia mengikuti Engkau di
jalan kebenaran-Mu. Tingggallah bersama kami, kini
dan sepanjang masa..
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah
mengutus Sang Sabda ke dunia untuk menerangi
jalan hidup kita. Maka marilah kita berseru:
Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Bapa yang maharahim, Sabda-Mu adalah pelita bagi
langkah kami, dan terang bagi jalan hidup kami.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu adalah Roh dan kehidupan. Setiap orang
yang percaya kepada-Mu, akan hidup selama
lamanya. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau memanggil kami untuk mendengarkan
Sabda-Mu; Engkau mendorong kami untuk
merenungkan Sabda-Mu itu; Engkau menerangi
budi kami untuk memahaminya dan menguatkan
kehendak kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu penuh daya, pangkal kebijaksanaan,
sumber kehidupan dan bukti kehangatan cinta-Mu
terhadap kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 23
[Didoakan bersama-sama]
TUHAN adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan
dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka
akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengar
kabar gembira dari Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa
Dia selalu rela menolong kita. Kita perlu belajar
kerendahan hati Tuhan kita ini. Kita bisa saling
menolong dengan semangat kerendahan hati.
Semoga kita bisa saling meringankan penderitaan
kita. Mari kita saling menolong.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami, sumber belaskasih, dengan
kerahiman-Mu yang amat luar biasa, Engkau
memperhatikan mereka yang sederhana dan rendah
hati. Segarkanlah hidup kami dengan kekuatan
Putera-Mu dan buatlah agar kami selalu belajar
untuk menjadi rendah hati dan lembah lembut
seperti Putera-Mu.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. Pengutusan
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk meneguhkan
U :Amin
25. Lagu Penutup
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Teks Misa Hari Minggu 9 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XIV
Tribun Flores.com
Ibadah Sabda Minggu 9 Juli 2023
Bacaan-bacaan Liturgi Hari Ini Minggu 9 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XIV |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 9 Juli 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Minggu 9 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XIV |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 9 Juli 2023, Jangan Ragu untuk Datang kepada-Nya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.