Injil Katolik Hari Ini

Inji Hari Ini Jumat 28 Juli 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil hari ini Jumat 28 Juli 2023.Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan Renungan Harian Katolik.Bacaan Injil Matius 13:18-23.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Santo Fransiskus Xaverius Wailiti, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Injil hari ini Jumat 28 Juli 2023.Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan Renungan Harian Katolik.Bacaan Injil Matius 13:18-23. 

Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi, ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja.

Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar sabda itu, lalu sabda itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah.

Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh ganda.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Jumat 28 Juli 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Matius 13:18-23.

Sudah termasuk tanah yang manakah diri kita? Sudah berbuah berapa kali lipatkah benih firman yang sudah ditanam dalam diri kita?

Apakah pada akhirnya kita mau menjadi tanah yang subur untuk menghasilkan buah yang berlipat adalah bentuk pilihan dan perjuangan.

Apa yang sudah pasti adalah bahwa benih firman yang ditaburkan adalah benih yang unggul, dari Sang Penabur sendiri.

Dimanapun benih itu jatuh, akan bertumbuh. Tetapi yang paling pas adalah benih yang unggul itu jatuh di tanah yang subur. Ditempat lain akan tumbuh tapi tidak akan bertahan lama.

Sang Penabur tidak menuntut bahwa benih itu harus ditanah yang subur. Sang Penabur hanya menaburkan saja, kepada siapa saja dan dimana saja. Ia memberikan kebebasan pertumbuhan sang benih.

Yang menerimanya lah yang akan banyak menentukan bagaimana masa depan dari benih itu. Pada akhirnya tanah yang baik yang akan membuahkan hasil dari benih itu. Sementara tanah yang lain tidak akan mengembangkan benih firman itu sendiri.

Allah mengajak kita untuk mengolah diri kita agar menjadi lahan yang baik demi pertumbuhan benih-benih kebiakan yang sudah kita miliki.

Kita semua diberi benih firman yang unggul. Kita semua mempunyai potensi yang besar untuk menjadi lahan yang subur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved